Happy Reading -!
Janlup votment 😚🖤°°°
"Ibu," panggilku yang terburu-buru menuju sekolah.
"Iya, sayang, Ibu ada di halaman belakang." Aku langsung menuju kesana.
Disana Ibu sedang menyiram tanaman. "Bu." Aku menghampirinya.
"Kenapa, sayang?" tanyanya.
"Manda, mau minta uang saku," tuturku sambil nyengir kuda.
"Ambil di meja makan, disitu ada uang kok," kata Ibu yang tak menoleh dan masih fokus menyiram tanaman kesayangannya itu.
"Ya udah, Manda sekalian pamit, ya, Bu." Aku mendapat anggukan dan aku langsung menyalim tangan Ibu.
Setelah itu, aku menuju meja makan dan mencari uang saat sudah dapat, aku pun keluar dari rumah dn berlari menuju gang depan.
Disana banyak anak-anak sepantaran aku atau bahkan dibawahku sedang mengantri masuk ke angkut. Aku baris dibagian depan agar dapat langsung masuk.
"Aduh nyampe gak, ya?" Aku masuk ke dalam angkut nomer 3.
"Masih ada waktu sih, cuman gak tahu juga, duh pertama kalinya mepet masuk gini," batinku sembari sesekali menatap jam tanganku.
06:55 wib, semoga aja sampai tepat waktu atau memiliki waktu lebih itu jauh lebih bagus.
Angkot berhenti di depan sekolah, aku pun keluar dan membayarnya. Aku berlari masuk karena lima menit lagi bel.
Setelah aku berhasil masuk, aku menuju ke kelas yang dimana semua murid sudah berangkat. Aku mengatur nafas dan menuju tempat biasa untuk duduk.
"Tumben banget telat," tutur Oki yang masih asyik membaca buku.
"Iya nih, bangunnya telat," jawabku sembari menaruh tas. Oki menatapku.
"Makanya jangan begadang, lihat As'ad nih pasti!" Aku nyengir kuda dan menggaruk tengkuk yang tak gatal.
"Ya gimana, ya, dia tuh ganteng banget udah gitu suaranya bagus, yakali sia-siain gitu aja," ocehku yang membuat Oki geleng-geleng.
"Udah ngocehnya?" tanya Oki.
"Hehe, udah," jawabku yang membuat Oki kembali membaca buku.
"Lainkali pasang alarm aja, jangan andelin ada yang bangunin," tutur Oki yang masih setia dengan bukunya.
"Males," kataku yang mendapat serangan pukulan dengan bukunya itu.
"Aw ... sakit!" jeritku.
"Masa sakit sih? kan pelan," ujar Oki yang heran denganku yang kesakitan.
"Gila, itutuh tebel banget loh, Ki!"
"Tipis gini dibilang tebel,"elak Oki.
"Itutuh tebel, susah udah susah kalo sama oranh pinter, awas aja nanti aku juga bakal berubah pinter!" ancamku.
"Buktikan," tantang Oki yang tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being Me ✅ (Cetak Ulang dan Sudah direvisi)
Roman pour Adolescents[DILARANG PLAGIAT‼️] - #Menghindari Sebelum Terjadi. Sabrina Amanda, gadis itu selalu mendapatkan perundungan dari trio rusuh yang terdiri dari Lavik, Roji dan juga Arfa. Perundungan yang dilakukan semakin parah, hingga membuat Sabrina Amanda men...