Tae-Ri mulai bisa membuka matanya, ia meraskan sakit di sekujur tubuhnya. Tapi ia merasa sangat puas atas hasil kerja kerasnya tadi, ia melihat kedua sisi nya di sana ada Seung Ho dan Vincenzo yang berjaga.
Tae-Ri memegang tangan Seung Ho dan memanggilnya halus “Seung Ho, Oppa”
“Kau kembali?” Seung Ho memeluk tubuhnya
“Eumm.. aku haus”Vincenzo yang mendengarnya mengambil segelas air putih yang berada di samping tempat tidur Tae-Ri, memang itu selalu di sana untuk berjaga-jaga jika Tae-Ri tebangun di malam hari untuk minum, jarak kamar Tae-Ri cukup jauh ke dapur.
Dengan mudah Vincenzo mengalungkan satu lengannya di punggung Tae-Ri dan mengangkatnya naik agar posisi adiknya duduk menyender, sedangkan tangan sebelahnya memegang gelas. Tae-Ri terasa lebih ringan dari pada Chayoung baginya.
“Kenapa kau tak menghindarinya?” Vincenzo memberikan gelas itu dan mengelus pipi kanan Tae-Ri yang tampak merah
“Aku harus di hukum, Oppa” Jawab Tae-Ri setelah membasahi tenggorokannya
“Hyung, sepertinya Noona tidak suka kau melakukan tindakan tadi”
Bagi mereka bertiga jika terjadi kekalahan memang itu cara yang mereka lakukan, bertarung kembali. Selain memberikan kepuasan untuk meluapkan emosinya juga sebagai ajang evaluasi diri.
Saat Vincenzo tidak memperdulikan Chayoung dan lebih menonton pertunjukan di depannya sebenarnya ia sedang mengawasi Tae-Ri. Ia juga akan menghentikan itu jika Tae-Ri tak sanggup.
“Aku akan mengurusnya”
“Aku rasa kali ini akan sangat susah, kau tau aku tidak pernah melihat Noona semarah itu” Seung Ho mengingat tubuhnya yang di hantam ke tembok oleh Chayoung, sebenarnya ia merasakan nafasnya terhenti beberapa detik akibat benturan itu.
Ketukan pintu menyudahi obrolan mereka, Bibi Chung datang dengan seorang dokter yang sudah tak asing lagi di mata mereka.
“Dokter Tomy” Vincenzo menyalaminya begitupun Seung Ho
“Kau kalah Angel?” Dokter Tomy tertawa sambil menghampiri Tae-Ri
“Jangan menertawakanku Dokter” Tae-Ri tampak malu
“Kau terlalu kejam Mr. Cassano” Dokter Tomy memukul Vincenzo pelan “Kau juga, kau tidak berani dengan nya” Sekarang dokter berusia 75 tahun itu menggoda Seung Ho.
“Oke my angel, mari kita periksa” Dokter Tomy sudah menjadi dokter pribadi mereka sejak mereka pindah ke Itali. Bukan hal aneh baginya melihat mereka terluka atau sakit ringan. Ia juga tidak segan untuk mengomeli ketiga orang itu jika menereka melakukan hal-hal yang membahayakan bagi untuk mereka.
“Ah Bibi, bisakah kau panggilkan Nona Hong? Tadi dia minta di beri tau saat Tae-Ri bangun” Seung Ho mengingat itu, ia tidak ingin kembali bermasalah dengan Kakak ipar nya itu.
🌼🌼🌼
Bibi Chung mengetuk kamar Chayoung tapi tak mendapatkan jawaban apapun, akhirnya ia memilih masuk tanpa izin dari wanita itu.
“Mrs. Cassano” Bibi Chung mengusap lengan Chayoung sedikit mengguncangnya agar dia terbangun
“Chayoung-a” Tangannya lebih mengguncang lebih kencang
Akhirnya Chayoung membuka mata sembabnya, ia langsung mendudukan dirinya hingga kepalanya sedikit pusing
“Bibi”
“Seung Ho memberi tau, Tae-Ri sudah sadar”
“Benarkah?” Chayoung ingin segera berdiri tapi Bibi Chung menahannya
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | END
FanfictionHayho, yang mampir ke sini pasti belum move on ya dari mereka.. but it's okey siapa tau ini bisa ngobatin rindu kalian ya.. don't forget to follow, vote, dan comment ya.. and don't forget ini hanya sebuah karangan pengobat rindu saja, jangan baper...