Vincenzo menatap kepergian istrinya, ia memastikan yang tadi di ucapkan Chayoung tidak salah ia dengar “anak?”
ia menyatukan barang-barang yang Chayoung lemparkan, memeriksanya dan ia genggam kuat. Vincenzo mengacak rambutnya berpikir harus seperti apa dia sekrang.
Dengan cepat dia masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ruang administrasi
Vincenzo menuliskan sebuah nomor telfon di sana “Kau tangani saja dia, dan jika sudah telfon ke sini jika kau tidak menemukan kontak di handphonenya” ia mengeluakan beberapa lembar uang dari dompetnya“Ini jaminan ku” bahkan uang itu lebih dari cukup sepertinya. Ia menuju mobilnya dan berharap bisa mengejar separuh hidupnya.
Bukan hanya Chayoung hatinya pun saat ini runtuh, ia memilih acara yang salah malam ini.
Dan menyesalnya lagi, tidak mungkin ia bisa memutar kembali waktunya.
🌼🌼🌼
“Apa dia menyusul?” Chayoung bertanya dengan pandangan yang kosong, Apakah dia masih mengharapkan itu?
Seung Ho melihat setiap sisi spionnya dan tidak menemukan yang di maksud
“Tidak, Noona” Chayoung menyandarkan kepalanya dan sedikit memijat di sana, jangan bertanya seperti apa wajah Chayoung sekarang, wajahnya sudah bengkak dengan warna merah menghiasi hidung dan pipinya
“Kau mengenalnya? Wanita yang ia bawa tadi?”
“A-aku, aku tidak melihatnya” Seung Ho memang tidak sempat melihat kejadian itu, ia hanya tak sengaja memanggil Chayoung sampai Vincenzo menyadari keberadaan mereka
“Noona” Seung Ho menggenggam tangan Chayoung mendapatkan itu Chayoung malah samakin terisak
“Noona, aku yakin Hyung punya alasan. Kau harus mendengarnya” Seung Ho berbicara sehalus mungkin, tapi tak ada satu pun kata yang Chayoung ucapkan lagi sampai mereka tiba di rumah
🌼🌼🌼
Chayoung kelauar mobil dengan secepat kilat, merekatkan jacketnya hingga menutup tubuhnya dan berjalan tanpa melihat siapapun.
“Mrs. Cassano” Luca yang berpas-pasan dengannya memberikan salam, Chayoung hanya melewatinya, Tadinya.
“Luca” Panggil Chayoung membuat Luca menghentikan langkahnya dan berbalik pada Chayoung
“Ya, Mrs”
Plaakk..
Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Luca “Kau mengetahuinya?”
Plaakk..
Satu lagi mendarat di pipi kiri Luca “Dan Kau membantunya?”
Chayoung mengucapkannya dengan sangat tajam, Luca hanya menggenggam pipinya
“Kau benar-benar sudah tau?” Chayoung mendorong Luca, dan membuat laki-laki itu mundur tanpa membalas apapun
“Dan ikut membohongiku” Chayoung kembali mendorongnya
“KATAKAN!” Teriak Chayoung, Seung Ho mendengar teriakan itu dan dengan segera ia berlari menuju asal suara
“Mrs, aku-“ Belum menyelesaikan kalimatnya Chayoung mengambil botol wine yang sengaja di pajang di ruang tamu.
Ia menggengam erat dan melemparkannya ke arah Luca, botol itu pecah menghantam tembok, karena Luca berhasil menghindarinya
Kegaduhan itu membuat Eliza sampai di sana “Noona, nonna” Seung Ho menahan tubuh Chayoung agar tak kembali melampiaskan kemarahannya
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | END
FanfictionHayho, yang mampir ke sini pasti belum move on ya dari mereka.. but it's okey siapa tau ini bisa ngobatin rindu kalian ya.. don't forget to follow, vote, dan comment ya.. and don't forget ini hanya sebuah karangan pengobat rindu saja, jangan baper...