"Aku akan menjaga SKYALTO dengan baik, kau tak perlu khawatir. Liat ini" Fiorent memberikan lagi handphone nya yang memperlihatkan bidikan itu sudah ada di tubuh Jazzline
"Brengsek! Kalian semua brengsek! Kalian tidak bisa melakukan ini padaku"
"Kau lebih suka mengirimnya bertemu ibu tercinta dari pada ke Amerika? Pikirkan lah dia harus sembuh bukan?"
"Fiorent kau-"
"Sssttt... Deren kau mendengar ku?"
"Yes"
"Ah, berapa lama kau bisa menahan peluru itu?" Fiorent menatap Jack licik
"Aku sudah agak lelah sih, bisa kah lebih cepat? Atau ku lepas kan saja?"
"Dia bertanya padamu, jawablah" Fiorent menyodorkan kepada Jack
"Harusnya aku tau dari awal kalian datang untuk apa"
"Deren, bersiaplah jika pria tua ini tak tanda tangan dalam hitungan ke tiga, kau bisa melakukannya. Aku sudah lelah bernegosiasi" Fiorent nampak sudah malas
"Satu"
"Dua"
"Ti-"
"Baiklah, baiklah akan ku lakukan"
Bagaimana tak runtuh, Jazzeline adalah anak ke sayangan nya, anak baik dan ceria, mereka tak terpisahkan sampai Jack melakukan ke salahan besar.
Dunia Jazzline nampak berubah, seperti tak ada lagi matahari yang membuatnya membuka mata, semuanya gelap. Orang yang ia sayang mengkhianati nya.
Sang ibu yang menjadi tempat terakhir nya pun tak kuat menahan itu, tak ada lagi keluarga yang Jazz kenal, berubah.
Tak sampai di situ rasa bersalah Jack, sang putri sakit, sakit sebesar itu. Ia hanya ingin melakukan apapun untuk Jazz kali ini. Demi kebahagiaan Jazz dan kesembuhannya.
Jack menangis menandatangani surat itu, harus seperti apa setelah ini dia benar-benar tak tahu.
"Deren, lakukan" Perintah Fiorent
"Tunggu, Apa! Apa maksudmu" tembakan itu di lepas
"Kalian, buat saja seakan-akan kecelakaan" Kedua orang Fiorent langsung mengeksekusi perintah itu
🌼🌼🌼
Chayoung tak sengaja memperhatikan sebuah cahaya merah seperti laser, ia mengikuti arah itu dan berasal dari atas gedung. Awalnya Chayoung tak menggubris sampai ia mengingat sang adik yang sering melakukan itu. Ia melihat cahaya itu tepat pada Jazz.
"Jazz!!!!" Chayoung berlari ke arahnya
"Aaaa" Chayoung menghentikan langkahnya ketika Jazz ambruk, sebuah tembakan pas menghantam dadanya. Chayoung merasakan kakinya tak bisa bergerak melihat itu sangat dekat dengannya
"Chayoung-a"
"Unnie"
"Noona"
Vincenzo berlari mendapatkan Chayoung, dengan cepat membawa Chayoung ke dalam mobil
"Vin, Jazz" Chayoung menangis
"Kau tunggu di sini"
Seung Ho dan Vincenzo mencari asal nya "Di sana" Tae-Ri nampak lebih ahli saat mencari itu
Vincenzo melihat dua orang yang baru akan turun dari sana
Mereka menghampiri Jazz, Vincenzo mengangkat Jazz ke pangkuannya
"Jazz, Jazzline" Ia menggerakan tubuh Jazzline tapi tak ada balasan apapun
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | END
FanficHayho, yang mampir ke sini pasti belum move on ya dari mereka.. but it's okey siapa tau ini bisa ngobatin rindu kalian ya.. don't forget to follow, vote, dan comment ya.. and don't forget ini hanya sebuah karangan pengobat rindu saja, jangan baper...