Mereka duduk di sebuah meja panjang, saat ini Chayoung duduk bersebelahan dengan Wilson agar mereka bisa sama-sama melihat dokumen yang akan mereka bahas, tentu saja di sebelahnya juga ada sang suami yang langsung berhadap-hadapan dengan Fiorent.
Wilson membacakan seluruh isi dari surat peralihan saham itu terdengar seperti surat wasiat di sana, terdengar begitu nyata di telinga mereka
“Jadi, total saham yang di miliki Fiorent adalah tiga puluh enam persen artinya lebih unggul dari keluarga Cassano, dan Fiorent meminta agar diadakan rapat direksi serta pemegang saham untuk membuat susunan pengurus baru. Bagaimana di setujui bukan?” Wilson menatap Chayoung
“Baik, kita akan adakan dalam seminggu kedepan” Jawab Chayoung yang mendapatkan tatapan tajam dari Eliza
“Oke, ku rasa cukup bukan. Aku akan langsung meminta tim untuk membuat surat undangan” Fiorent nampak mengetuk meja
“Hong Cha Young” Panggil Wilson membuat mereka semua menoleh “Senang bekerja dengamu” lanjutnya
Vincenzo yang mendengar itu nampak akan bergerak namun tangan Chayoung cepat untuk menahannya
“Tindakan mu akan merugikan kita” Bisik Chayoung
🌼🌼🌼
“Kita harus bisa mencari kebenarannya dalam waktu seminggu” Vincenzo memusatkan perhatiannya ke jalan
“Betul, aku tidak menemukan ada kesalahan di surat itu. Walaupun terpaksa tapi memang tanda tangan Jack di sana”
“Kita harus mulai dari mana” Vincenzo tampak geram
“Pasti ada, pasti ada jawabannya. Kita tidak bisa berpikir dalam keadaan seperti ini”
Mereka berdiam diri cukup lama, mungkin sedang menerka-nerka harus dari bagian mana mereka memulai. Satu sisi Vincenzo ingin mencari pelaku penembakan itu tapi satu sisi ia harus mengurus urusan di kantornya.
“Vin melipir kesana kita butuh kopi, kita harus berpikir jernih” Chayoung menunjuk sebuah cafe, Vincenzo menyetujui itu
“Kau mau apa?” Tanya Chayoung
“Aku saja yang turun”
“Ah, tidak usah aku saja. Aku harus memilih minuman ku, aku tidak boleh minum kopi”
“Kau yakin?”
“Eumm”
“Ice Americano”
“Oke darling” Chayoung turun dari mobil itu dan masuk ke dalam nya
“Hallo, selamat-“ Sapa sang barista “datang” kalimat itu tampak terpotong seperti sesuatu yang tidak ia sangka
“Hallo” Chayoung tersenyum sambil menatap menu di atas kepalanya
“Mau pesan apa?” Barista itu membalas senyuman Chayoung
“Ice Americano dan..” Chayoung nampak berpikir “Ah, aku ingin kopi tapi tak bisa”
“Choco mint?” Tawar nya
“Good, aku mau itu” Chayoung kembali menebar senyumnya
Laki-laki itu tampak menyiapkan pesanan Chayoung sambil sesekali menatapnya
“Ah, kenapa di sini tak dapat signal” Chayoung menggerutu dengan handphone nya“Memang agak susah tempat ini kecil, kau akan mendapatkan jaringan jika pakai wifi. Kau mau password nya?” Pria itu memberikan pesanan Chayoung
“Tidak, tidak perlu pesanan ku juga sudah siap” Chayoung memberikan kartunya
“Oke, sudah selesai terima kasih Nona Hong Cha Young” Mendengar nama lengkap nya di sebut ia menatap laki-laki itu
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | END
FanficHayho, yang mampir ke sini pasti belum move on ya dari mereka.. but it's okey siapa tau ini bisa ngobatin rindu kalian ya.. don't forget to follow, vote, dan comment ya.. and don't forget ini hanya sebuah karangan pengobat rindu saja, jangan baper...