20. Waktu

2.5K 133 29
                                    

“Kau akan langsung membuka cabang di Korea, Apa Nona Seo sudah menemukan tempat yang bagus?” Chayoung mengantar Vincenzo ke garasi besarnya

“Sudah ada beberapa pilihan, Cuma masih ku pertimbangkan. Aku butuh tempat yang stategis”

“Kenapa tidak buka di geumga saja, kalian juga tidak mungkin terlalu mencolok kan untuk membuat sebuah perusahaan keamanan seperti itu?”

“Kau benar, akan ku pikirkan”

“Apakah kau membeli semua mobil yang ada di sini?” Vincenzo tertawa mendengarnya

“Tentu, tidak. Mungkin setengahnya adalah pemberian”

“Aku baru ingin mengomel, kau terlalu boros”

“Jangan mengomel, kau sedang cantik pagi ini” Vincenzo membuka rolling door garasi kesayangannya

“Jangan mengomel, kau sedang cantik pagi ini” Vincenzo membuka rolling door garasi kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Memang biasanya?” Chayoung melipat kedua tangannya

“Ya tetap cantik” Vincenzo mengeluarkan kunci mobilnya

“Kau akan naik itu?”

“Ya, melihatmu membawanya aku jadi ingin” Vincenzo masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesinnya, anehnya Chayoung menghalangi pintu mobil itu agar tidak tertutup

“Kau mau ikut?” Vincenzo tersenyum melihat istrinya yang mulai cemberut

“Tidak” Chayoung menggelengkan kepalanya

“Lalu kenapa tetap di situ?” Ia mengucapkannya dengan hati-hati

“Entahlah, aku tak ingin jauh”

Vincenzo menaikan satu alisnya sambil tersenyum, ia menarik tangan Chayoung hingga duduk di pangkuannya. Memundurkan posisi kursi nya agar Chayoung mendapatkan space

“Mari kita atasi” Vincenzo membawa tangan Chayoung ke pundaknya.

Ia mengecup beberapa kali bibir Chayoung sebelum membawanya dalam lumatan, menautkan kedua lidah mereka dan dan menari di dalam sana.

Mereka melepaskan ciuman panas itu karena asupan oksigen yang mulai tak terasa.

Chayoung merubah posisi duduknya seperti bayi koala yang merindukan sebuah pelukan “Apa kau tidak akan terlambat?” Tanya Chayoung dengan nafas yang membara. Mereka harus menyelesaikan sisanya saat ini

“Mereka akan menungguku, apa kau sudah mempersiapkan ini?” Vincenzo mengangkat rok Chayoung dan meraba kedua pahanya menetap pada dudukan indahnya dan sedikit meremas di sana

Chayoung kembali membawa bibirnya untuk terus menikmati cemilannya yang manis, kedua nya sudah mendengar erangan satu sama lain tanda peringatan untuk tidak berhenti, ia beralih ke leher suaminya, Vincenzo merasakan basah dan gigitan gigitan kecil disana

“Aku tidak bisa berpaling dari aroma ini” bisik Chayoung dalam sela-sela kegiatannya

Vincenzo berusaha merogoh kantongnya untuk menemukan handphonenya, ia membiarkan wanitanya bermain di sana.

VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang