08. Jangan Menyentuhku, Lagi!

3.3K 141 17
                                    

Tanpa di sadari Chayoung menghabiskan 45 menit di kamar mandi dan saat ia keluar, ia melihat Vincenzo sudah tertidur tanpa melepas semua yang melekat di badannya. Chayoung mengerti, pesta semalaman dengan para lelaki itu pasti menguras tenaga Vincenzo, membuatnya tidak tidur untuk menghadiri acara pernikahan nya sendiri.

Chayoung melepas sepatu Vincenzo, beranjak pada tuxedo nya, aku tidak bisa melepasnya pikir Chayoung, selain akan membangunkan Vincenzo itu juga cukup canggung baginya

Chayoung menatap suaminya dan hampir menangis, ia teringat pesan Bibi Gwak mereka harus saling terbuka, dan juga Chayoung harus menjadi wanita yang kuat untuk menjadi istri bahkan ibu suatu hari nanti

"Sepertinya aku melakukan kesalahan, maafkan aku" Chayoung menggapai tangan Vincenzo dan mengecupnya, Chayoung membaringkan tubuhnya tak lupa menjaga suaminya di dekapannya

🌼🌼🌼

Vincenzo merasakan sesuatu yang sangat menganggunya, ya rasanya sangat gerah tidur dengan pakaian itu. Ia membuka mata dan menatap jam di tangannya 03:00 waktu   tidur yang sedang enak enaknya, Vincenzo merasakan lengannya yang menahan seseorang siapa lagi pikirnya tentu adalah Chayoung.

"Bahkan terlelap pun kau cantik" Vincenzo mengangkat perlahan kepala Chayoung dan merebahkanya kembali di atas bantal empuknya, Vincenzo berjalan menuju lemari dan mengambil pakaian tidurnya, melepasnya tuxedo nya tampa ragu, mengganti celananya dan menyantolkan baju di pundaknya ia belum ingin memakainya karena gerah yang ia rasakan tadi.

Segelas air putih membuatnya tenang, ia mengambil handphone nya dan mengecek beberapa pesan yang masuk di pinggir kasur besarnya.

"Vin" Chayoung berusaha membuka matanya

"Aku membangunkanmu? Maafkan aku tidurlah" Vincenzo membalikan tubuhnya dan mengusap kepala Chayoung

"Tidak, kau butuh sesuatu? Biar ku ambilkan" Chayoung mendudukan dirinya

"Tidak sweetie, aku hanya ingin mengganti pakaianku" Vincenzo tersenyum tulus

"Vin" Chayoung merentang kan tangannya dan dengan senang hari Vincenzo memeluknya

Chayoung menenggelamkan wajahnya dan sesekali mengecup bagian sensitif suaminya "terimakasih telah memilihku" Chayoung menatap bola mata coklat di depannya

Vincenzo menyatukan mereka, ciuman ciuman yang semula lembut sekarang menjadi tajam dan kasar, setiap inci dari tubuh Chayoung sudah tersentuh tangan kekar itu, Vincenzo melepas ciumananya dan menatap Chayoung "Bolehkah?" Tanyanya

"Kapanpun, milikmu"

Membuang pakaian mereka seperti sedang memberikan jejak asal, Vincenzo melebarkan kedua paha Chayoung dan melakukannya secara perlahan berharap awal itu tidak membuat Chayoung tersiksa

Vincenzo memiliki Chayoung seutuhnya, ya malam ini bahkan rasanya hidup mati Chayoung sekarang berada di tangan laki-laki itu. Sepertinya surga sedang di pindahkan ke ruangan itu

Apakah memang rasanya seindah ini, atau karena Vincenzo yang melakukannya, Ah tentu karena keduanya memiliki cinta menjadikan permainan pertama, kedua, dan dua terakhir tak merubah rasa sedikit pun.

"Apa aku menyakiti mu?" Vincenzo memutarkan jarinya di perut rata Chayoung dan pertanyaan itu terdengar khawatir

"Tidak, sama sekali tidak" Chayoung mengusap bibir suaminya

"Kau harus memeriksakannya besok Chayoung-a, ku rasa aku merobeknya" Ucapan Vincenzo membuat Chayoung tertawa

"Kau bahkan sangat ahli, bagaimana kau tidak mengetahui hal itu akan terjadi" Chayoung memeluk Vincenzo

VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang