Fiorent mendapatkan sebuah pesan, ia membukanya dan sedikit bergidik, sebuah foto yang menunjukan Wilson dan Deren tergantung dengan posisi kepala di bawah.
Jelas mereka masih hidup di sana "Kalian melakukan hal bodoh apa" Geram Fiorent
Tak lama sebuah panggilan masuk"Ada salam perpisahan untuk mereka?"
"Vincenzo Cassano, kau mau mengalahkan ku dengan cara seperti itu? Hahaha kau tidak akan merubah apapun walau mereka mati"
"Ya, kau lihat saja bagaimana aku menjatuhkan kalian dengan caraku. Kau harus membuka pintu ada tamu di depan rumahmu" Vincenzo menutup telfonnya
"Brengsek!" Fiorent keluar dari kamarnya berlari ke arah pintu untuk memperketat keamanannya
Tapi, tepat di depan dirinya pintu itu terbuka lebar "Hello, kenapa lari-lari?" Eliza memasuki rumah itu tanpa permisi "Kau tidak mendengar nya? Aku memencet bel hingga lelah" Eliza duduk di sofa besar
"Mau apa kau kemari? Kalau mau bernegosiasi bunuh saja mereka aku tak keberatan"
"Bukan kah salah satunya kekasihmu? Wah kau kejam" Eliza menaikan kakinya ke atas meja
"Di mana surat itu?" Eliza menatap Fiorent
"Keluar lah atau aku panggilkan anak buahku" Ancam Fiorent
Eliza tersenyum mendekati Fiorent "Stupid! Kau pikir mereka masih di sini? Anak buah mu, lalu bagaimana aku dengan mudah masuk ke sini?" Eliza menyeka bahu Fiorent seakan-akan ada kotoran di sana "Mari peringkat waktu, dimana suratnya"
"Kau pikir kau sehebat apa? Kau mau melawan sesuatu yang sah di mata hukum?"
"Omong kosong" Eliza memberikan satu tamparan pada Fiorent "Aku menyesali tak mengikuti saran Vincenzo dari awal, cara ini jauh lebih mudah"
"GO away" Fiorent mendorong Eliza dan berlari ke menaiki tangga
Dorr..
Eliza menembak guci besar tepat di samping Fiorent hingga wanita itu berhenti. Eliza menghampiri nya dengan cepat dan meletakan pistol itu di kepalanya "Berikan surat itu!"
"Eliza menodongkan pistolnya sambil mengikuti langkah Fiorent, Fiorent memasuki salah satu ruangan di sana. Membuka sebuah berangkas
"Kau licik" Fiorent mencibir nya
"Yes, i am" Eliza merebut berkas itu dari Fiorent
Eliza membacanya untuk memastikan tanpa tau Fiorent membuka laci meja nya perlahan untuk mengambil senjata yang ada di dalamnya.
"Sudah puas membaca?" Fiorent mengangkat tangannya
Dorr..
Sebuah tembakan lepas "Kau tak memperhatikan lawan?" Luca memasuki ruangan itu
Tangan Fiorent melepas pistolnya bukan tanpa sebab tangannya tertembus peluru Luca
"Agggrh.. " Fiorent tampak kesakitan
"Thankyou" Eliza tampak terkejut tapi tak ingin meninggalkan raut serius di wajahnya, lebih terlihat gengsi
"Kalian tak tau malu"
"Heyyy, kau membicarakan dirimu?" Eliza tertawa "Luca bawa dia Vincenzo menunggu nya, aku akan memeriksa kelengkapan ini"
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
VINCENZO 2 | [BY YOUR SIDE] | END
FanficHayho, yang mampir ke sini pasti belum move on ya dari mereka.. but it's okey siapa tau ini bisa ngobatin rindu kalian ya.. don't forget to follow, vote, dan comment ya.. and don't forget ini hanya sebuah karangan pengobat rindu saja, jangan baper...