"Terkadang berbohong adalah cara terbaik untuk terlihat baik-baik saja."
Jika ditanya apakah Kaska khawatir dengan kondisi Tanaya yang lemah seperti ini, jawabannya tentu kata 'tidak tahu' karena memang itu kenyataannya.
Menemukan Tanaya di tengah jalan seorang diri, pun keadaanya sedang tidak baik meski belum ia pastikan dengan saksama, pasti membuat siapa saja akan khawatir termasuk Kaska. Tapi ingatan buruk waktu itu selalu menari di kepala, seperti burung-burung beterbangan tak kenal lelah, membuat Kaska jadi ragu untuk mengulurkan tangan.
"Muncul-muncul repotin lo, ya," seloroh Kaska mencibir gadis yang masih pingsan di kursi samping.
Benar, Kaska memutuskan untuk membawa Tanaya masuk ke mobil jeepnya. Alasannya hanya karena ia enggan dituduh yang tidak-tidak jika membiarkan seorang gadis tergelak di jalan raya.
"Mana pake acara pingsan segala. Modus biar gue gendong bilang! Tau kok gue kalo lo cuma pura-pura," gerutunya sembari fokus mengemudikan mobil.
Tanpa Kaska ketahui jika sedari tadi kesadaran Tanaya sudah pulih dan pastinya semua gerutuan Kaska, gadis itu dengar.
"Aku nggak pura-pura pingsan, kok," ucap Tanaya tiba-tiba.
Sontak Kaska menoleh kaget dengan matanya yang membola. "Sejak kapan lo bangun?!" tanyanya panik sendiri.
"Sebelum kamu jalanin mobil," jawab Tanaya sembari membenarkan letak duduknya.
"Kenapa nggak bilang kalo udah bangun? Kalo tau gitu dari tadi udah gue turunin," sungut pria itu tak habis pikir.
"Yaudah turunin aku di sini aja kalo gitu," tantang Tanaya.
Kaska jadi terdiam, tiba-tiba suaranya tertelan. Pemuda itu kembali menghadap ke jalanan. "Nanti pada ngira lo gembel."
"Oh ... Iya baju aku emang kayak gembel." Tanaya menunduk melihat pakaiannya yang memang sudah pantas disebut gelandangan. "Maaf udah repotin," lanjutnya sungguh-sungguh.
Decihan keluar dari mulut Kaska, pria dengan kumis tipis itu melirik sekilas, ia jadi bingung akan bagaimana. Pasalnya ini adalah momen satu mobil kembali dengan Tanaya setelah tiga bulan putus, kan, bisa saja Kaska khilaf mengajak balikan tanpa ingat jika mantannya ini sudah memiliki pengganti dan fakta jika dia telah mengkhianati cinta Kaska.
"Lo apa kabar?"
Rasanya sangat kelu bibir untuk sekadar mengucap kalimat itu. Padahal tinggal membuka mulut, lalu beres. Tapi yang namanya gengsi Kaska yang seluas samudera, tentu tidak akan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me (END)
Teen FictionTanaya mati dalam hidupnya. Dengan kondisi tubuh yang ringkih, jiwanya ikut terganggu tanpa ada yang tahu. Setelah kabur dari sang Kakak, Tanaya harus terjebak dalam neraka yang "dia" ciptakan. Hingga, pria itu datang. Seseorang yang dulu dan sekar...