Chapter 14

114 20 3
                                    

"Sialan!"

"Hei, barusan kau mengumpat?"

Jam 9 pagi, dan Hani baru bangun dari tidur nyenyaknya. Semalaman dia tidak bisa tidur, entah karena memikirkan Seokjin atau mungkin hal yang lain? Yang pasti, saat ini Hani sedang berbicara dengan Namjoon lewat telepon.

"Tidak! Sebentar aku akan bersiap dulu!" balas Hani lalu memutuskan panggilannya secara sepihak.

Mereka sepakat berbelanja hari ini, membeli baju untuk acara pertunangan Seokjin. Berbeda dengan Hani, Namjoon justru sudah siap satu jam yang lalu. Merasa bosan menunggu, akhirnya Namjoon memutuskan untuk menjemput Hani saja.

"Ck bagaimana ini?" gumam Namjoon kala ia sudah berdiri tepat di depan pintu rumah Hani.

Entah berapa kali Namjoon memutar balikkan tubuhnya. Dalam benaknya sekarang ini adalah, bagaimana jika yang membukakan pintu malah ayahnya Hani?

Ceklek

Spontan Namjoon melonjak kaget, apa yang baru saja terpikirkan olehnya malah terjadi. Saat ini ayah Hani tengah menatap Namjoon dengan senyuman hangat, sedangkan lelaki berlesung pipi itu hanya bisa membalasnya dengan senyuman canggung.

"Ya ampun, anak tampan ini sudah datang! Tunggu di dalam saja, Hani sedang bersiap-siap di kamar."

Meskipun bukan pertama kalinya Namjoon memasuki rumah itu, tetap saja ada rasa tidak nyaman dalam hatinya. Mungkin karena kali ini berbeda, status Namjoon dalam kehidupan Hani bukan lagi sebagai seorang teman tapi kekasih.

"Sudah lama ya menunggu Hani?" tanya ayah Hani seraya meletakkan secangkir teh hangat di atas meja.

"Ah tidak juga," jawab Namjoon ragu.

Sekitaran lima belas menit, Hani keluar dari kamarnya dengan tas selempang berwarna ungu kesayangannya. Karena suasana pagi yang masih cerah, Hani memutuskan untuk berjalan kaki ke halte bus, itupun tanpa persetujuan Namjoon.

 Karena suasana pagi yang masih cerah, Hani memutuskan untuk berjalan kaki ke halte bus, itupun tanpa persetujuan Namjoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah kubilang bukan, lebih baik kita jalan kaki saja. Sekalian olahraga sambil menikmati keindahan kota, dan oh iya! Kita juga bisa menghemat uang."

Namjoon merotasikan bola matanya kesal. "Menghemat uang apanya, ini namanya kita membuang-buang waktu. Kalau saja kita naik bus pasti sudah sampai di toko sepuluh menit yang lalu. Kau tidak tahu ya aku ini orang sibuk."

"Ya ampun, aku tidak menyangka seorang Kim Namjoon ternyata sangat cerewet," ledek Hani kemudian ia berlarian kecil mendahului Namjoon.

Namjoon menatap Hani yang semakin menjauh. Tak sadar ujung bibirnya terangkat. Di mata Namjoon, gadis itu bertingkah layaknya anak kecil yang kegirangan karena di bawa jalan-jalan keluar rumah.

"Dasar bodoh," gumam Namjoon sambil mengulum senyumnya.

Mereka tiba di sebuah toko baju langganan Hani. Hanya beberapa orang saja yang sedang berbelanja, benar-benar waktu yang tepat supaya mereka juga bisa fokus memilih pakaian yang cocok. Begitu memasuki toko, Hani langsung berlarian kecil menuju meja kasir.

another day || knj ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang