Chapter 18

146 21 5
                                    

"Aku menyukaimu, Jeong Hanira."

Baru pertama kali, ada seorang pria yang menyayangi Hani selain ayahnya. Selama ini Hani hanya menyayangi Seokjin, namun entah apa artinya Hani bagi Seokjin.

Tak sadar mata Hani mulai berair. Namjoon terkejut karena selang beberapa detik Hani langsung menangis tersedu-sedu.

"K-kau baik-baik saja? Maaf aku tidak bermaksud membuatmu--"

Ucapan Namjoon terpotong karena tiba-tiba saja Hani memeluk Namjoon dengan erat. Tubuh Namjoon mematung beberapa saat, sebelum ia akhirnya membalas pelukan Hani.

"Hani," panggil Namjoon lembut.

"Hmm?"

"Itu, ice cream-mu..."

Hani baru sadar, ice cream rasa nanas miliknya sudah meleleh dan membasahi punggung Namjoon. Spontan Hani melepaskan pelukan itu kemudian melihat punggung Namjoon yang sudah basah.

"Ya ampun!" Hani terkejut. Gadis itu terlihat gelagapan sambil berusaha menatap mata Namjoon.

"Maaf, hehe."

Namjoon tersenyum hangat. Baginya sekarang ini Hani sangat menggemaskan. Gadis itu tersenyum cerah seakan sedang membujuk Namjoon supaya tidak marah padanya.

"Ayo kita pulang!" Namjoon menggenggam tangan Hani, mereka kemudian berjalan menuju ke rumah Hani. Seperti janjinya, Namjoon tidak akan membiarkan Hani pulang sendirian.

"Kim Namjoon." Hani tiba-tiba memanggil.

"Hmm?"

Sedari tadi Hani terus memandangi tangan Namjoon yang menggenggam tangannya, dan hal itu membuat Hani tersenyum senang. Hani mengayunkan tangan Namjoon ke depan dan belakang yang membuat Namjoon mengalihkan atensinya pada Hani.

"Berarti mulai sekarang, kau benar-benar kekasihku?"

Namjoon tertawa ringan. Dari kejauhan rumah Hani sudah terlihat dan entah mengapa Hani merasa sedih. Sebenarnya ia ingin tetap berlama-lama dengan Namjoon. Seharian bersama ternyata belum cukup bagi Hani.

"Apa kau benar-benar ingin aku menjadi kekasihmu, Jeong Hanira?"

"Ck bukannya menjawab kau malah bertanya balik. Itu tidak sopan namanya!"

Keduanya sudah tiba di depan pintu rumah Hani. Tangan Hani masih menggenggam erat tangan Namjoon, ia terlalu nyaman hingga rasanya tidak ingin melepaskan barang sedetik pun.

"Jeong Hanira, aku harus pulang."

"Aaaaa sebentar lagi..." rengek Hani.

Namjoon tersenyum. Ia melepaskan genggaman tangan Hani dengan lembut lalu menyuruh Hani untuk masuk ke rumah. Bukannya menurut, Hani justru menyuruh Namjoon untuk pergi lebih dulu.

"Selamat malam, setelah ini kau harus langsung mandi lalu tidur. Kau mengerti?"

Hani mengangguk malas. Namjoon mengelus rambut Hani, kemudian barulah ia berjalan pulang. Baru saja Namjoon berjalan sekitar satu meter, Hani memanggilnya.

"Kim Namjoon!"

Namjoon berbalik badan, ia mendapati Hani sedang melambai-lambaikan tangan ke arahnya. Namjoon tersenyum kemudian membalas lambaian tangan Hani.

"Aku juga menyukaimu!"

Setelah mengucapkan itu, Hani langsung berlari memasuki rumah. Namjoon terkejut sebelum akhirnya ia tersenyum karena senang.

Hani tersenyum-senyum sendiri begitu ia sudah di dalam rumah. Gadis itu berjalan menuju ke ruang tengah. Seunbin mengalihkan atensinya dari televisi begitu menyadari kalau Hani sudah pulang.

another day || knj ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang