Chapter 16

125 21 10
                                    


"Aku menyukaimu, Kim Namjoon."

Namjoon mengedipkan matanya berkali-kali. Suasana di antara keduanya mendadak hening, hingga beberapa saat kemudian Hani menyadari apa yang dirinya katakan barusan.

"Emm, kau sakit ya?"

Hani gelagapan kala Namjoon bertanya. Gadis itu berbalik badan kemudian berlari menuju ke halte bus sambil merutuki dirinya sendiri dalam hati. Namjoon melebarkan matanya saat Hani tiba-tiba saja berlari sangat kencang.

"Hei, Jeong Hanira! Tunggu aku!"

Mereka duduk bersebelahan di bus. Sedari tadi Hani menutup matanya seakan tengah tertidur. Namjoon menggeleng, ia tahu kalau Hani hanya pura-pura tidur.

Selama perjalanan ke rumah sakit, Namjoon merenungkan ucapan Hani tadi. Entah kenapa Namjoon merasa senang sekaligus tak menyangka. Meskipun Namjoon tak tahu apakah perkataan Hani itu benar atau mungkin bisa saja hal itu terjadi karena Hani sedang merasa terpuruk karena pertunangan Seokjin.

Tuk

Namjoon melebarkan matanya, sekarang ini Hani menyenderkan kepalanya pada bahu Namjoon. Awalnya Hani hanya pura-pura, tapi berakhir dengan dirinya yang benar-benar tertidur.

Namjoon tersenyum hingga menunjukkan deretan giginya. "Bodoh."

Mereka sampai di rumah sakit pukul 19.35. Begitu Suga melihat Namjoon dan Hani, ia tersenyum seraya bangkit dari tempat duduknya. Suga sedikit mengerutkan keningnya saat melihat Hani.

"Apa kau teman si kasar ini?"

Namjoon terlihat kesal sambil menatap Suga, sedangkan Suga hanya terkekeh. Hani terdiam, dia terlalu bingung untuk menjawab. Melihat Hani yang malah tersenyum canggung membuat Suga curiga, pria itu menatap Namjoon dan Hani bergantian.

"Apa jangan-jangan kalian..."

Namjoon menatap Suga malas. "Sudahlah jangan berpikir macam-macam."

"Kalian berkencan ya? "

Hani masih bungkam, ia terlalu terkejut sampai-sampai tak sadar pipinya mulai memerah. Namjoon menghembuskan napas panjang, kemudian menatap Suga sambil tersenyum.

"Ya kami berkencan, tapi hanya sementara."

Rasanya seperti sesuatu tengah menimpa hatinya, Hani langsung bungkam setelah mendengar jawaban Namjoon. Suga memperhatikan Hani, kemudian lelaki bermarga Min itu tersenyum.

"Kau yakin hanya sementara?"

"Sudah, hentikan omong kosong mu. Bagaimana keadaan ayahku?"

"Dokter bilang kondisi ayahmu sedikit lebih baik dari sebelumnya."

Namjoon menghembuskan napas lega. Tak berselang lama, handphone Suga bergetar, tertera nama sang ayah pada layar handphone milik Suga. Tak di jawab pun Suga sudah tahu mengapa ayahnya menelepon.

"Sepertinya aku harus pulang." Suga berbicara dengan tidak enak hati. Namjoon mengangguk sambil tersenyum.

"Terimakasih sudah menjaga ayahku."

Suga pun ikut tersenyum, sebelum pergi ia berbisik sesuatu pada Hani. Hal itu jelas membuat Hani terkejut, pasalnya sedari tadi Hani hanya diam karena mendadak mood-nya benar-benar buruk.

"Jaga Namjoon ya, meski pintar tapi dia itu sedikit ceroboh."

Setelah membisikkan itu, Suga tersenyum pada Hani. Barulah setelahnya Suga meninggalkan mereka berdua di depan pintu ruang ICU tempat ayah Namjoon di rawat.

Namjoon dan Hani duduk berdampingan. Sedari tadi Hani hanya diam, hal itu membuat Namjoon merasa heran. Hani adalah tipe gadis yang banyak bicara itulah sebabnya jika Hani terdiam, terlihat jelas bahwa dia dalam keadaan yang kurang baik.

another day || knj ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang