🍁ωαnιtα mαlαm🍁

286K 19.7K 1.8K
                                    


Sayna sudah bersiap dengan seragam miliknya, hari ini ia akan kembali bersekolah setelah 3 hari lamanya ijin. Dengan polesan bedak tipis dan lipbam pada bibirnya, membuat wajahnya terlihat begitu natural.

Skala sedari pagi sudah berangkat menggunakan mobilnya bersama Roy. Tak lupa ia memberikan dua lembar uang seratus ribu kepada Sayna sebelum berangkat. Jujur saja itu uang yang cukup banyak bagi Sayna, tak mungkin ia akan menghabiskannya dalam sehari.

Sayna berjalan ke luar apartemen menuju parkiran, di sana sudah ada tukang ojek online yang menunggunya

"Atas nama Sayna?" Tanya ojol itu

"Iya" balas Sayna dengan rama

Motor itu melaju dengan kecepatan sedang, sampai akhirnya berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Sayna turun, tak lupa memberi uang kepada ojol tersebut

"Sayna" panggil seorang laki-laki yang sudah menunggunya di gerbang masuk. Sayna melirik kearahnya dan melambaikan tangan. Ia adalah Arthur, laki-laki yang bertukar pesan tadi malam dengannya. Tak lama laki-laki itu berjalan menghampiri dengan langkah semangat.

"Apa kabar?" Tanya Arthur

"Baik Ar"

Keduanya berjalan di koridor sekolah bersama. Kelas mereka terpisah oleh lapangan yang membuat Sayna sebenarnya tak enak hati jika Arthur mengantarnya sampai kelas

"Lo gak masuk karna ada acara keluarga, tapi kenapa ponselnya juga gk aktif Na?"

"Eum,, biar gak ganggu aja Ar. Pengen habisin waktu sama keluarga jadi gk mainin ponsel deh" bohong Sayna

Laki-laki itu mengangguk paham. Perlu di ketahui sebenarnya Arthur adalah most wanted di sekolah, ia adalah ketua dari BlackLion yang beranggotakan kurang lebih 250 orang jika di hitung semuanya. Tak mungkin jika tidak ada yang tau dengannya, karna geng tersebut sangat terkenal bahkan hingga keluar sekolah.

"Woi elahhh masih pagi pacaran terosss"

"Pepet terus paketu"

"Sepertinya sebentar lagi kita punya buketu guys"

Itu adalah suara dari teman-teman Arthur yang termasuk anggota inti BlackLion. Mereka adalah James, Tamtam, dan Tian. Diantara mereka Tian lah yang paling terlihat kalem, cool, dewasa berbeda dengan James dan Tamtam yang sangat petakilan. Makanya sedari tadi Tian hanya diam tak ikut menggoda ketuanya itu.

Arthur mendelik tajam kearah teman-teman nya, ingin berbicara kasar namun ia sadar ada Sayna disampingnya. Tak mungkin ia mengeluarkan sikap galaknya di depan gadis yang membuatnya jatuh cintai pada pandangan pertama.

"Aku duluan ya Ar, James, Tam, Tian" pamit Sayna memasuki kelas

Arthur tersenyum mengangguk "Iya"

"Hati-hati buketu" teriak Tamtam dari belakang Arthur

"Jaga hatinya, nanti bos kita jadi sadboy" tambah James yang di sambut tawa oleh Tamtam. Tau akan situasi, mereka berdua kabur sebelum kena amukan ketuanya itu

Merasa ada yang aneh, Tian melirik kearah Arthur yang tengah menatapnya tajam. Ia membuang nafas pelan

"Gua gk ikutan loh Ar"

•••••

Berbeda dilain tempat, seorang Pria berwajah tegas masih fokus dengan layar laptopnya. Pandangannya tak pernah teralihkan, sampai akhirnya seseorang masuk kedalam ruangannya.

"Nona Sayna sudah sampai di sekolahnya Tuan" ujar Roy memberitahu.

"Hmm,, pastikan tidak ada yang mengganggunya"

Not Perfect Husband || END  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang