19. MEET AGAIN

10.1K 549 4
                                    

19. MEET AGAIN

"Serius banget?"

Natasha mendongak, mengalihkan pandangannya dari ponsel ke Zaden yang tengah mengemudi di sebelahnya.

Mereka berdua sedang berada di dalam mobil milik Zaden sekarang. Tujuan mereka kali ini adalah menjemput adiknya Zaden, Alara. Katanya sih Alara sedang ada lomba dadakan yang diadakan malam hari di sekolahnya.

Zaden yang nampak takut 'kehilangan' adik perempuannya itu akhirnya memutuskan untuk menjemput Alara ke sekolah. Padahal ada supir pribadi adiknya yang bertugas menjaga Alara di sana, namun tetap saja Zaden bersikukuh niat menjemput adiknya.

Tentunya dengan Natasha. Ini juga dia jadikan kesempatan untuk bisa berbincang dan dekat dengan gadis itu.

Zaden tiba-tiba menginjak pedal mendadak, membuat mobil mewah berwarna biru tua itu berjalan melesat seperti angin di jalanan. Natasha melotot saking kagetnya.

"Lo nggak mau nanya soal instastory gue itu?" Sambil mengemudi, kepala cowok itu ditolehkan beberapa saat ke Natasha.

"Fokus nyetirnya," ujar Natasha sedikit kalut. "Gue nggak mau mati berdua sama lo di sini."

Zaden tertawa tanpa suara. "Lo nggak akan mati hari ini," ungkap Zaden. Setelah menyalip mobil truk pengangkut ayam-ayam hidup yang besar, Zaden kembali menetralkan laju mobilnya jadi sedang.

Natasha mengangkat bahu. "Who knows."

"Gue nggak butuh klarifikasi soal instastory lo itu," ujar Natasha sebelum akhirnya terdengar tarikan napas. "Udah terlanjur heboh kan."

"Are you okay with that?"

Natasha mengangguk sekali. "Lagipula, hanya temen dekat gue yang tahu."

Zaden menyeringai kecil. "Mau semua orang tahu?"

Gadis itu mendelik. "Lo mau bikin gue lebih sengsara lagi di sana?" ceplos Natasha tak tanggung-tanggung.

"Lebih sengsara lagi?" beo Zaden. "What do you mean, Sha?"

Tahu karena mulutnya sudah terlajur meletup-letup, Natasha menggeleng. "Never mind."

Suasana di dalam mobil sunyi seketika membuat kecanggungan yang telah lama cair kini kembali hadir menyelimuti keduanya. Karena tak ingin suasana di dalam mobil bersama Natasha menjadi canggung, akhirnya Zaden menekan tombol untuk menyalakan musik. Dia kemudian memilih saluran yang menyiarkan lagu-lagu bagus.

"Sejak kapan lo tertarik masuk ke dunia musik?" Akhirnya Natasha membuka suara menanyakan pertanyaan ringan.

Zaden menjawab tanpa berpikir lama, "Sejak beberapa hari yang lalu."

Jawaban dari cowok itu berhasil membuat Natasha menoleh dan mengerutkan keningnya kaget. "Serius?"

Zaden menoleh ke Natasha sebentar sambil mengangguk dua kali. "Ya. Kenapa kaget?"

"Gue pikir lo udah suka musik dari lama," cetus Natasha. Dia berucap begitu karena melihat kemahiran Zaden dalam bermain alat musik. Contohnya biola dan piano. Serius deh! Zaden nampak seperti orang yang pro banget jika sedang bermain alat musik.

Tawa Zaden mengalun. "Kalau gue suka musik udah dari lama, mungkin gue udah bahagia di Jepang."

Natasha menoleh membuat Zaden ikutan menoleh. Melihat raut Natasha yang ingin tahu membuat Zaden melontarkan penjelasan, "Tadinya bokap minta gue untuk belajar musik di Jepang dan terus ikut kompetisi apapun yang ditawarin ke gue. Tapi sayangnya gue nolak dan enggan pergi ke sana."

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang