22. REASON & SWEET MOMENT

10.2K 543 10
                                    

asik double up! kindly vote banyak-banyak ya, bestie <3
follow akun wattpad orang ini juga ya, sankyouu!

.

22. REASON & SWEET MOMENT

"Astaga Natasha! Lo nggak apa-apa?" Ayesha, Arianna, dan juga Kyaia berbondong-bondong mendatanginya ke UKS setelah diberi informasi dari Nathan. Tahu kalau ketiga teman Natasha—Violet, Hera, dan Jessica—masih sibuk menonton di lapangan, cowok itu menyuruh ketiga perempuan ini menemani Natasha di UKS.

Natasha tersenyum kecil sambil menggeleng. "Gak pa-pa kok. Tadi udah diobatin lukanya."

"Gimana bisa lo—"

Kyaia memangkas ucapan Ayesha dengan pertanyaan lain. "Lo butuh apa? Biar gue beliin ke kantin," tawar gadis itu halus.

Arianna mengelus pundak Natasha prihatin. "Lo mungkin mau makan bubur atau minum air hangat biar lebih baikan? Hitung-hitung ngurangin shock lo, Sha."

"Gue gak perlu bubur dan minuman hangat, guys. Sekarang udah baikan kok," tutur gadis itu.

"Ah yang bener?" Ayesha memastikan dengan mengerutkan kening. "Entar tiba-tiba lo pingsan kita yang diomelin Nathan tau! Ayo makan bubur. Atau kita makan ayam geprek di kantin aja? Kan enak banget itu. Atau mau—"

"Itu mah maunya elo, Cha," cibir Arianna membuat Ayesha tertawa di tempatnya.

"Apa yang lo rasain sekarang? Pusing, nyeri, atau gimana?" tanya Kyaia layaknya seorang dokter yang memeriksa pasiennya.

"Ashiaappp, Bu Dokter!" kata Ayesha menggoda Kyaia seraya memainkan alisnya naik-turun.

"This is not a big deal. Cuman pusing sedikit," jawab Natasha kalem.

Pelan-pelan, Kyaia meneruskan sesi tanya jawabnya. "Kok bisa pusing....? Karena kaget atau kebentur sesuatu?"

"Masih sakit nggak, Sha? Aduh gue jadi tambah kesel sama Wolf deh." Ayesha menggerutu.

"Ini gak pa-pa kok, cuman gak sengaja kena balok kayu."

"YA ALLAH!" Ayesha memekik tak tahan. "WOLF BRUTAL BANGET SIHHH SAMPE NGEJADIIN LO SASARAN JUGA!"

Arianna menggeleng-geleng. "Cuman kena balok kayu lo bilang? Itu bahaya banget, Natasha. Apalagi kalau balok kayunya itu ada paku. Kan mereka main senjataan gak main-main. Mereka juga nyerang tanpa mandang bulu. Yang dirasa musuh ya pukul."

"Lo titisan wonder woman kali ya, Sha." Arianna berdecak kagum.

"Terus itu bibir lo kenapa? Lo diapain sama mereka?" tanya Ayesha tak sabaran.

Natasha menggeleng lalu tertawa kecil. "Lupain aja, lagi pula lukanya udah mendingan karena pengaruh obat."

"Jangan-jangan lo dipukul sama mereka?" tebak Arianna lanjut mengerutkan dahi.

Kyaia menambahkan, "Bener. Itu persis sama kaya luka pukulan."

"OHHH awas aja ini kalo sampe ada anak Wolf yang godain gue lagi, gue langsung hajar!" Ayesha berdiri dari duduknya dengan bar-bar sambil mengepalkan tangan kanannya.

"Lagian lo mau aja sih, Cha, digodain anak Wolf," sindir Arianna. "Udah tau mereka anaknya begitu."

"Bukannya gue mau! Tapi emang nggak bisa dicegah. Semakin gue cegah, semakin mereka terus ngejar gue. Mending gue diem nunggu mereka capek," kata Ayesha tenang. "Tapi sayangnya mereka nggak capek-capek bikin gue risi."

"IHHH benci dehhh!" Ayesha mencak-mencak.

"Gue boleh tanya sesuatu?" Natasha bertutur kalem. Kepala ketiga temannya menoleh kepada dia. Mereka mengangguk bersamaan dan Natasha melanjutkan, "Kalau boleh tau. Kenapa Wolf nyerang sekolah kita?"

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang