55. ZIVERIC BEBAS

6.9K 358 20
                                    

Sebelum membaca ada baiknya kamu spam comment "jangan jadian" kalau mau Nathan Natasha jadian

.

.

55. ZIVERIC BEBAS

"Gue denger-denger, lo yang bikin Aevanna sama geng anak-anak yang mukulin Natasha diskors, Nath?"

Nathan menarik kursi di sebelah Rianna yang kebetulan kosong dan duduk di sebelah cewek itu. Membalas pertanyaan Rianna, Nathan mengangguk jujur. "Kebetulan gue punya bukti," ungkap Nathan yang tambah bikin Rianna semakin gundah gulana.

Rianna memandang Nathan dari samping. Cowok itu terlampau ganteng alias ganteng banget. Nathan juga punya aura pemimpin yang kuat dan sifat gentle yang tinggi. Itu yang membuat Rianna tak bisa mengalihkan tatapannya dari Nathan, sejak hampir tiga tahun lamanya.

"Lo suka banget sama Natasha, ya, Nath? Sampe dibelain segitunya?" tanya Rianna dengan perasaan mengganjal.

Menyadari perubahan dari nada bicara Rianna, lantas Nathan menoleh pada cewek itu. Kedua alis tebalnya sempurna terangkat, membuat respons itu terasa nyata di mata Rianna. Kalau gue nggak sebut nama Natasha, lo nggak akan pernah natap gue begini, kan, Nathan? "Gue kira selama ini, sikap gue berhasil bikin lo paham kalau gue sebenarnya suka sama lo. Tapi, ternyata lo masih belum sadar soal itu."

Rianna menyukainya? Hal itu memang sudah tidak asing lagi di telinga orang-orang, namun tidak dengan Nathan. Cowok itu tak pernah berpikir sejauh itu. Ia sering mendengar teman-temannya berkata bahwa Rianna menyukainya, namun Nathan selalu menyangkal. Nathan berpikir, perhatian yang selama ini Rianna berikan kepadanya sebagai balasan atas insiden besar yang menimpa Rianna tiga tahun silam.

"Lo ngomong begini atas dasar apa?" kata Nathan dengan raut bertanya.

"Gue suka sama lo di hari pertama kita kenal. Saat lo nyelametin gue di kecelakaan mobil tiga tahun lalu. Lo orang pertama yang berhasil bikin dunia gue terbentuk bahkan saat gue udah nggak punya orang tua," ungkap Rianna. "Gue suka sama lo hampir tiga tahun. Sampai gue bela-belain pindah ke Rajasakti supaya bisa ngeliat lo dari deket."

"Jangan bilang lo masuk Rajawali karena gue juga?"

Rianna diam, menunduk sebentar. "Bukan lo satu-satunya alasan gue untuk jadi anggota Rajawali. Tapi, sekarang lo tau, kan, seberapa naksirnya gue sama lo?"

"Ri, walaupun gue udah tau, gue nggak bisa ngasih apa-apa buat lo. Hati gue udah buat orang lain," balas Nathan.

"Lo nggak bisa kasih perasaan lo sedikit aja buat gue?"

Nathan memutar badan menjadi sepenuhnya menghadap Rianna dengan kaleng bersoda di genggamannya. "Kalaupun gue bisa, gue berani jamin hal itu nggak akan pernah terjadi, Ri."

Perkataan Nathan barusan benar-benar berhasil membuat Rianna merasakan sesak di dadanya. "Kenapa?"

Namun, dengan entengnya Nathan berujar, "Lo sahabat gue. Mana mungkin gue pacaran sama sahabat gue sendiri, Ri?" Bahkan cowok itu masih sempat-sempatnya terkekeh di saat Rianna merasa dunianya runtuh dan hancur berkeping-keping. Nathan menyentuh bahu Rianna, menyalurkan semangat dari sentuhan kecil itu. Mungkin bagi Nathan ini adalah hal yang biasa, namun bagi Rianna tidak. Skinship ini justru membuat ritme jantungnya menggila. "Udah, nggak usah mikirin yang enggak-enggak. Di luar sana masih ada banyak cowok yang nunggu lo."

Tapi gue maunya elo, Nathan.

Lingga menepak pundak Nathan cukup keras hingga cowok itu menoleh ke belakang terkejut. "Malah berduaan di sini lo ya. Tuh jadi jemput pujaan hati lo nggak, Bos? Rajasakti udah bel noh."

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang