42. HE'S BACK

7.6K 389 9
                                    

42. He's Back

Natasha membuka kotak hitam berukuran sedang di atas meja belajarnya dengan pita berwarna kuning di bagian atas. Perempuan bernetra kelabu itu duduk di tepi ranjang sambil terus memperhatikan kotak hitam dengan seksama.

Di dalam kotak tersebut ada banyak foto dirinya saat masih kecil bersama dengan seorang anak laki-laki yang nampak seumuran dengan Natasha. Ini jelas bukan Zevan.

"Ini siapa?" Kerutan di kening Natasha bertambah setelah melihat foto-foto tersebut berulang kali. Ia mencoba memutar ulang reka adegan di masa lalunya, namun ia tidak ingat siapa anak laki-laki itu. Di dalam foto, Natasha nampak cukup dekat dengannya. Dan hal tersebut membangkitkan rasa penasarannya yang kini semakin tinggi.

Di dalam kotak ternyata tidak hanya berisi kumpulan foto-foto saja. Natasha baru saja menemukan catatan kecil yang terdapat rentetan alamat sebuah rumah sakit yang Natasha ketahui persis letaknya.

"Tapi, ada apa di sana?" Kedua alis Natasha semakin berkerut ketika dirinya merasa ada yang aneh. "Apa ada orang iseng yang edit foto gue?"

Natasha menyelipkan sejumput rambutnya ke belakang daun telinga. "Tapi rasanya nggak mungkin. Foto-foto gue pas masih kecil disimpan rapat sama Mama dan Papa. Hanya orang-orang rumah dan keluarga gue yang tahu. Selebihnya nggak ada."

Foto-foto ini jelas nampak asli dan bukan editan. Jika editan pun, Natasha langsung bisa menebaknya dari awal karena matanya betul-betul teliti dalam menilik.

Natasha harus memastikan sesuatu. Ada sesuatu yang tidak beres kali ini.

****

Seminggu sudah Nathan melewati masa-masa membosankan di hidupnya. Hari ini dia diperbolehkan pulang ke rumah, bahkan ia nekat berangkat ke sekolah dengan mengendarai motornya sendiri. Membuat suasana sekolah kembali gaduh akibat teriakan histeris para murid perempuan.

"Badan baja emang." Lingga yang baru sampai di sekolah pun berdecak tak menyangka saat melihat ketuanya sudah mengendarai motor seperti sedia kala.

"Gila tuh bos lu. Baru juga dikasih pulang, udah nekat sekolah aja." Justin menggelengkan kepalanya takjub.

Para perempuan yang sejak beberapa minggu lalu menantikan kedatangannya sekarang seperti tengah membuat formasi barisan di lapangan hanya demi menonton cowok itu memarkirkan motor ninjanya. Dengan gerakan sederhana tapi pasti, Nathan membuka helmnya. Senyumnya mengembang tipis kala mendengar teriakan yang sudah lama tak didengarnya di sekolah. Akhirnya Nathan kembali.

"Wheey si Bos! Dateng-dateng udah bikin gempar satu sekolahan aja lo!" Nathan bertos ala lelaki bersama teman-temannya.

"Seneng nggak lo semua, gue balik?" tanya cowok itu sambil tertawa ringan.

"Ya senenglah, Bos! Kita bisa bolos bareng lagi ke rooftop ye nggak?" Virdy merangkul bahu Nathan tanpa menyentuh lukanya.

"Bolos mulu kerjaan lo, Dy. Belajar," semprot Arka.

"Apa itu belajar?"

Ketujuh cowok ganteng itu kemudian mulai memijakkan kakinya di lobby sekolah yang kini ramai sekali dengan anak-anak Rajasakti. Pandangan orang-orang yang ada di sana sepenuhnya tertuju kepada Nathan yang berdiri di barisan paling depan. Cowok itu sudah kembali hidup seperti sedia kala.

"Rame banget, tumben. Ada apaan sih?" Natasha mengerutkan kening mendapati situasi sekolah yang mendadak jadi ramai mirip seperti pasar malam. Orang-orang di sekitarnya bergerak grasak-grusuk membuatnya tidak nyaman berdiri di tengah-tengah keramaian.

"Itu anjir, Sha!" Violet menunjuk-nunjuk ke arah depan.

"Itu, apa?"

"NATHAN, SHA! DIA UDAH MASUK SEKOLAH!!!"

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang