4. PERISTIWA DI LAPANGAN RAJASAKTI

14.4K 821 9
                                    

4. PERISTIWA DI LAPANGAN RAJASAKTI

****

"Percaya atau tidak, aku tergugu melihatnya." —Nathan Garendra by Etherischa.

****

Ada dua tipe manusia yang Nathan benci di dunia ini, pengkhianat dan juga pengecut. Dan kriteria tersebut sangat menggambarkan perilaku seorang Leonardo Bramastian. Musuh bebuyutan Nathan Garendra yang tak akan pernah bosan mengganggunya.

"Ngapain lo ngajak gue duel di sini?" Nathan memicing menatap Leo beberapa langkah darinya. "Belom puas dengan kekalahan lo kemarin?" Cowok itu lanjut menyeringai.

"Chicken." Nathan memandangi Leo juga tiga antek-anteknya yang berdiri di belakang cowok itu.

Leo yang dikatai seperti itu menggeram—mengaum bak singa yang hendak mengamuk. "Gue bukan pengecut, sialan!" Kemudian cowok berkulit putih dan bermata sipit itu melirik tiga orang berbaju hitam di belakang. "MUNDUR LO SEMUA. Gue bakal buktiin kalau LEONARDO BRAMASTIAN bisa melumpuhkan ketua Rajawali kali ini. Di sini!"

Nathan mengunyah permen karetnya. Memberi tatapan meledek pada Leo yang dibalas dengan auman bak singa. Dasar panasan! "Yakin banget keliatannya kalo lo bisa ngalahin gue kali ini."

"Tapi kalo seandainya gue yang menang kali ini—"

"Gue nggak akan ngebiarin itu terjadi." Leo memotong cepat ucapan ketua besar Rajawali. "Lo ... nggak akan pernah boleh menang melawan gue, anak haram."

"Jangan terlalu percaya diri. Karena pada akhirnya lo akan malu sendiri dengan ucapan lo barusan," ujar Nathan tegas. Kedua tangan di sisi tubuhnya mengepal keras hingga terlihat urat-urat yang menonjol di punggung tangan kekar itu.

"Dan jangan sebut gue anak haram kalau ternyata sebenarnya lo lebih dari itu."

Nathan tidak terima ketika dirinya diejek. Dia tidak akan pernah terima dirinya, keluarganya, dan orang-orang terdekatnya diejek. Jika ada orang yang berani mengejek seperti itu. Maka bersiaplah. Nathan si raja serigala itu akan mengamuk habis-habisan.

Anak haram. Itu bukan sebutan yang cocok untuk seorang Nathan Garendra, ketua geng motor besar yang terluhur dan disegani oleh semua orang. Tidak boleh ada setitik debu yang berani menyentuh namanya. Nama seorang Nathan Garendra, akan selalu sempurna di mata semua orang. Dan harus selalu seperti itu. Nathan tidak akan pernah membiarkan nama besarnya tertimpa setitik debu.

"Gue nggak lebih hina dari lo, bajingan!" Leo melayangkan tendangan untuk Nathan dan Nathan berhasil menghindari tendangan Leo yang datang tiba-tiba itu. Dia mengangkat tangan kanannya membogem wajah Leo habis-habisan dan menyerang Leo dengan membabi buta lawannya sampai Leo mengerang penuh.

"BANGSAT!" Nathan mengumpat kasar saat rahangnya ditendang Leo amat sangat keras. Ketiga orang yang hanya diam memandangi mereka tanpa banyak bicara ikutan meringis.

Nathan tidak membiarkan Leo bernapas dengan lega karena telah berhasil membuat luka pada wajahnya. Maka cowok bertubuh kekar itu melangkah maju dan memukuli Leo habis-habisan. Tidak peduli dengan rasa sakit yang ia rasakan saat ini. Kepalanya baru saja dipukul oleh Leo entah pakai apa. Tapi rasanya perih, sakit, dan berdarah.

Leo menyerang Nathan lagi dengan brutal dan Nathan tentunya tidak mau kalah dengan Leo. Dia lebih brutal memukuli wajah dan tubuh Leo sampai hidung cowok itu berdarah.

"JANGAN HENTIIN GUA!" Leo berteriak saat tiga orang yang menjaga dia di belakangnya mencegah dia untuk berhenti. "LEPASIN GUE SIALAN!"

"Bos udah bos. Luka lo udah parah banget ini." Salah satu dari ketiganya bertutur. "Biar kita yang turun tangan!"

NATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang