10. Rasa

30 16 1
                                    

Happy Readiiingss....
Warning! Banyak typo

**

*

*

*

*****************************

Terhitung sudah dua hari Sheyna melakukan hukuman dari Pak Okta setiap pagi Sheyna harus membersihkan toilet sekolah, istirahat jadi penjaga perpus, dan pulang sekolah jadi tukang kebun. Kalau dipikir-pikir dirinya seperti pekerja part time tapi bedanya Sheyna tidak di gaji.

"Hey..Na?! Sheynaaaa," teriak Gia melambaikan berulang kali didepan mata Sheyna.

"Hagh..iya Gi, lo manggil gue?" Sheyna tersadar mengadap si empunya. Lemas. Kepala Sheyna terasa pening, berdenyut dibagian belakang kirinya. Badannya terasa remuk sekali seperti di pukuli banyak orang. Setelah membersihkan toilet sesegera mungkin Sheyna kembali ke kelas melepaskan rasa lelahnya. Menyenderkan kepalanya di tembok.

"Ya iyah emang siapa lagi coba, lo kenapa si akhir-akhir ini? Ada masalah tuh cerita!" tanya Gia khawatir.

"Beneran nggak ada apa-apa Gi." Sheyna berbohong padahal dia masih berpikir kenapa masalah ini terjadi padanya. Baru dua hari Sheyna sudah tidak tahan lagi.

"Tapi lo beda Na, akhir-akhir ini lo jarang pulang bareng gue atau Hap. Gue nyari tapi lo langsung ngilang gitu aja. Pertama, sering ngilang waktu istirahat pertama dan paling heran lagih lo jarang telat sekarang."

"Kalau gue jarang telat harusnya lo bersyukur Gi."

"Iyah ..besyukur banget teman gue yang satu ini jadi anak baik." Sheyna meringis mencoba melepaskan kedua tangan Gia yang menghimpit muka Sheyna.

"Gue emang anak baik kali, kalau nggak gue ngak bakal mau ngasih contekan ulangan ke elo!" Gia hanya tersenyum meringis.

Rasanya ingin menceritakan semua kejadian yang dialami dirinya dua hari terakhir ini. Tapi rasanya enggan, takut menyusahkan Gia dengan masalahnya. Padahal Sheyna tau kalau sahabatnya tidak suka kalau dia tidak jujur.

"Na gue mau nanya nih dari kemarin lo belum jelasin tuh hubungan lo sama cowo itu tuh!" Gia tersenyum mengangkat kedua alis berulang.

"Reyhan?"

"Wah.. lo sekarang udah tau namanya Na?" Membuka mulut lebarnya mungkin satu bakwan Mbok Narsih bisa masuk kedalam sana.

"Iyah Gi, sekarang kita temenan."

"Gimana ceritanya coba dong ceritain? tambah kepo nih gue," rengek Gia

Akhirnya Sheyna menceritakan semuanya ke Gia tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun. Karna Gia adalah tipe orang yang kalau tidak menjelaskann panjang lebar kali tinggi dia akan bertanya terus tidak ada habisnya sampai rasa penasarannya hilang.

***********

"Gi, Hap gue duluan yah! ada kumpul ekskul, nggak bisa pulang bareng dia hari ini!"

"Eksul apalagi? Seinget gue bukannya lo eskul hari jum'at yah Na?" tanya Hap merasakan keanehan pada sahabatnya itu.

"Iya tuh Na, Kan biasanya hari jum'at kalau nggak sabtu. Gue hafal banget jadwal lo," timpal Gia yang diangguki Hap.

"Nggak tau nih tiba-tiba ada kumpul ekskul hari ini, maaf yah!" dalih Sheyna memang sebenarnya dirinya tidak ada ekskul yang ada hanya tugas hukumannya.

Will You Be Mine?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang