HAPPY READIIING......
JANGAN PELIT VOTE AND COMMENT YAH☺
MAAF MENUNGGU LAMA🙏🙏
*******************************************
"Elo! Kenapa disini?" Matanya terbelalak, pandangan fokus pada seseorang di depannya.
"Sudah bangun Nak, sini turun dulu ada yang ingin ayah bicarakan!" seru Nandra keluar dari sisi kiri ruangan lantai bawah.
Langkah penuh tanya, pandangannya dari Reyhan tidak hilang. Entah kenapa, sulit beralih. Reyhan terlihat gagah dengan pakaian rumah seperti itu. Sheyna lebih sering melihat Reyhan dengan pakaian sekolah. Saat masih berpacaran saja Reyhan mengajak Sheyna jalan masih menggunakan Seragam walau tertutup jaket.
Nandra menarik tangan Sheyna "Sini duduk dulu, biar ayah jelaskan!"
Reyhan ikut duduk di kursi makan. Matanya masih tertuju pada Nandra dan Sheyna.
"Na, maaf ayah baru mengatakan hal ini, kamu punya seorang kakak. Kakak kamu-" Sheyna meneguk ludahnya, hawa dingin sudah menjalar seluruh tubuhnya, Padangannya sudah beralih pada manik Reyhan. Ada pilu disana.
Tuhan jangan biarkan nama itu terucap dalam bibir ayahnya itu, Helaan nafas keluar dari mulut Reyhan. Reaksi apa yang nanti Sheyna tunjukan padanya. Penolakan atau Penerimaan? Jujur Reyhan tidak bisa sama sekali membaca pikiran Sheyna saat ayah menjelaskan semuanya.
"Reyhan, orang yang duduk dihadapan kamu."
Nama itu keluar. Dada Sheyna terasa terhimpit. Sesak. Pasokan oksigen serasa menipis di sekitarnya. Sheyna menelan pil pahit Kembali. Sudah sekian kali di mencoba untuk berdamai dengan keadaan namun kenyataan apalagi ini, membuatnya sakit dalam hatinya kian membumbung tinggi.
Sheyna membasahi bibirnya berusaha menahan tangis "ANDA SELINGKUH DARI IBU!" seru Sheyna.
"Bukan begitu Na, Ayah-" Ucapan Nandra terhenti. Dia bingung bagaimana menjelaskan dia tidak ingin menyakiti Reyhan maupun Sheyna.
"KENAPA! SUDAH JELAS SEMUA, INI PASTI ALASAN ANDA MENINGGALKAN SAYA SAMA IBU KAN!." Menghapus kasar air mata yang menetes.
"Anda...pernah tidak sekali saja mengerti perasaan saya sebagai anak, sakit rasanya tau!" lirih Sheyna diakhiri dengan penekanan.
"Saya pikir kali ini bisa berdamai dengan anda, saya mencoba memberi anda kesempatan. Tapi nyatanya semua udah usai. Ngak akan ada lagi kesempatan itu. Kebohongan apalagi yang anda sembunyikan sekarang saya ngak peduli!"
Tidak kata lagi yang terucap dalam bibir Nandra, tidak ada kesempatan Nandra untuk sedikit menjelaskan. Air mata Nandra ikut menetes mendengarnya. Dadanya sesak. Hati sakit bagai ditusuk benda tajam. Dia tak menyangka keputusan menunda mengatakan masalah ini menyakiti anaknya kembali.
Sheyna meninggalkan meja makan pergi ke taman depan rumah. Duduk diayunan, tangisnya berubah isakan. Semua beban dipundaknya benar-benar berat.
"Apa ini alasanya kita putus Rey, kalau kita ini saudara. Lo kakak gue."
"Ibu Sheyna harus gimana? Sheyna kangen Ibu hiks..hikss.." Disaat Sheyna mengadukan keluh kesahnya Reyhan datang mengarahkan kepala Sheyna ke bahunya. Reyhan betapa terlukanya Sheyna saat ini, begitupun dirinya.
Sheyna mengakat kepalanya "Se-jak ka-pan lo tau ini?" tanya Sheyna sesegukan. Menatap manik Reyhan.
"Sebelum kita putus," jawab Reyhan menatap manik Sheyna penuh luka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Be Mine?
Teen FictionKehidupan Sheyna Azzariana terlihat monoton sampai bertemu Reyhan. Cowo dingin, datar dan jarang tersenyum. Berawal dari pertemuannya tidak sengaja ketika Reyhan menolong Sheyna dari pembulian. Sampai benih cinta timbul diantara keduanya. "Hey.. lo...