Mereka semua berkumpul lebih dulu di lobi kantor, ada sambutan dari sang CEO dan beberapa pengarahan dari sang ketua acara, Abyan.
"Halo semuanya, selama pagi..." Suara Abyan terdengar lebih menggunakan toa.
"PAGI!!!" teriakan keras sebagai balasan dari semua orang yang hadir memenuhi lobi.
"Oke, semangat sekali ya tampaknya hahaha... sudah sarapan belom?!"
"UDAH!!!"
"Bagus! Bagi yang belum sarapan, nanti di pesawat atau di airport sarapan dulu. Pertama-tama saya ucapkan beribu syukur karena kita diberi kesempatan untuk berangkat berlibur bersama ke negara tetangga lebih tepatnya Thailand, semoga semua diberi kelancaran dan tak ada kendala dari berangkat sampai nanti kita pulang dengan kembali. Selama berada disana setiap devisi akan diberikan seorang tour guide sekaligus transleter bahasa jadi kalian tenang saja. Yang kedua, kita disana selama 5 hari 4 malam rute dan acara akan di sampaikan nanti saat kita sudah sampai, jaga diri kalian masing-masing selama disana jika ada kendala atau sakit bisa hubungi manager masing-masing. Sekarang sudah hampir jam 9, berkas-berkas sudah dipastikan tidak ada yang tertinggal kan?"
"UDAHHH PAK!!"
"Baik lah, jadwal penerbangan kita pukul 10.00, mari kita berdoa dengan kepercayaan masing-masing sebelum berangkat. Berdoa dimulai..." Abyan memimpin doa dan tak lama kemudian doa di selesaikan, "doa selesai, sekian dari saya sekarang kita langsung saja menaiki bis yang sudah di tentukan tadi agar mempercepat waktu." Selesai Abyan berbicara orang-orang mulai beranjak meninggalkan lobi untuk masuk kedalam bis masing masing.
Begitupun Dira dan teman-temannya.
"Pak Abyan!" Suara seseorang yang masih diam berdiri menunggu dirinya, bukan itu bukan kekasihnya... itu ya Listi.
Abyan hanya membalas dengan senyum tipis terpaksa.
"Pak, nanti selama disana saya sama Bapak ya? saya takut Pak, itu kan negara orang terus juga saya gak bisa sama sekali bahasanya..."
Drama dimulai, suara mendayu wajah yang dibuat semenyedihkan mungkin untuk menarik perhatian Abyan. Mulai menggelendotkan tubuhnya pada Abyan dan jelas saja itu membuat Abyan sangat merasa risih.
"Emm... tenang saja disana akan ada tour guide-nya tidak perlu takut," ucap Abyan sambil berusaha melepaskan lilitan tangan Listi dari tangannya, jika ini Dira jelas saja dia akan dengan senang hati menerimanya.
"Tapi kan Pak... kalau saya kenapa-napa bagaimana? saya takut Pak, kalau sama Bapak kan saya merasa lebih aman..."
"Eee... kamu bisa bicarakan itu pada manager kamu, Pak Nino. Permisi..." Abyan setelah menyentak kuat tubuh Listi agar menjauh dari nya langsung melarikan diri masuk kedalam bus tanpa menghiraukan teriakan Listi dibelakang sana.
"PAK ABYAN ISHH!!!" Listi menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal, rencana pertamanya gagal, namun jelas saja Listi tak hanya akan menyiapkan satu dia pasti sudah menyusun beberapa rencana didalam kepalanya.
***
Didalam bis Dira duduk dekat jendela bersebelahan dengan Citra, Dira melihat Listi yang baru masuk bis dengan wajah tertekuk dan dumalan-dumalan yang tak dapat dia dengar bahkan saat melewati bangkunya pun Listi menatap Dira dengan sinis.
"Kenapa tuh cabe? matanya minta gue cabein apa begimana?" celetuh Citra pada Dira.
Namun Dira terlalu malas hanya untuk membalas hal-hal yang tidak jelas seperti itu jadi dia hanya membalas dengan mengangkat kedua bahunya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejarmu
ChickLitKetika ego yang mereka pertahankan. Abyan yang lelah mengalah dan Dira yang merasa dirinya memang tak salah. "Harus seperti apa lagi saya memperjuangkan mu? Seberapa lama lagi saya harus menunggu mu membuka hati?" Tatapan Abyan tak lagi hangat. Fr...