Kukejar Bapak-mu | 06

2.4K 278 9
                                    

Promosi.

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Makan siang kali ini bener bener membuat Anandira mual, mati matian matanya agar tak melihat ke orang yang berada di depannya ini.

Listi yang tengah begitu agresif mendekati Abyan, itu mah tak perlu dia bantu comblangkan pun Listi sudah mendekatkan diri terlebih dulu. Dira sudah ingin pindah namun Abyan selalu menahan dirinya ditambah Citra yang berada di pihak Abyan. Membuat nafsu makan Dira bener bener hilang.

"Pak Abyan, nanti pulang jalan mana?" Tanya Listi dengan centil, bahkan beberapa kali dia ingin menyuapi Abyan.

Abyan mulai jengah dengan wanita yang duduk di sampingnya ini, niat hati ingin makan siang bersama dengan pujaan hati malah direcoki oleh wanita yang bahkan namanya saja dia lupa.

"Jalan biasa" Balas Abyan singkat, beberapa kali dia mencuri curi pandang. Eh, bukan beberap kali tapi seperti setiap saat.

Baru juga ada kemajuan kenapa tantangannya semakin berat si? Abyan menggerang dalam hati mengingat betapa sulit mendapatkan Dira. Namun mau bagaimana, hatinya mentok.

"Oh lewat sana ya pak. Emm.. kalau pulangnya saya nebeng boleh pak?"

"Uhukk uhukk.."

Dira yang tengah mengunyah langsung tersedak mendengar ucapan Listi, Abyan dan Citra yang melihat itu langsung menyodorkan minum pada Dira. Dengan refleks Dira mengambil gelas yang di sodorkan Abyan, lalu meminumnya.

"Pelan pelan, Dir. Elah, makan aja sampe kesedek lo" Ujar Citra yang duduk di samping Dira menepuk nepuk punggung Dira pelan.

"Kamu gak papa, Dira?" Tanya Abyan dengan wajah yang khawatir pada Dira.

"Ekhem.." Dira mendehemkan tenggorokannya, memastikan. Baru setelahnya dia mengangguk,

"Hem, saya gak papa" Ujarnya singkat hanya melihat sekilas pada Abyan.

"Lain kali hati hati Dir kalau makan" Ucap Listi.

Dira hanya membalas dengan deheman, emang siapa yang bikin dia tersedak seperti tadi.

"Cit, udah selesaikan? Balik yu" Ujar Dira yang benar benar seratus persen kehilangan selera makannya, padahal pantang bagi seorang Dira menyisakan makanan seperti ini. Bapaknya selalu mendidiknya untuk menghargai makanan yang kita miliki, setidak enak apapun itu karena berarti rejeki kita memang hanya segitu. Tapi kali ini Dira benar benar sudah tak ingin melanjutkan sesi makannya. Apalagi Dira baru makan beberapa suap saja,

"Eh, tapi lo kan..--"

"Gue udah kenyang, tadi pagi sarapan gue banyak" Ujar Dira memotong ucapan Citra,

"Pantesan kamu tadi ngasih sarapan dari pak Abyan ke aku, Dir. Jadi gak ke buang deh" Ujar Listi membuat Abyan sontak saja menatap Dira dengan penuh, sorot mata yang meminta kejelasan.

MengejarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang