Kukejar Bapak-mu | 10

2.3K 265 5
                                    

Nino masih terdiam sambil memutar-mutar kan bolpoin di tangannya. Penolakan Anandira masih tengiang sampai sekarang, di tambah saat tadi dia melihat interaksi antara Anandira dan teman kerjanya, Abyan. Membuat dia merasa terpental jauh ke belakang, dia terlalu pengecut untuk mendekati Dira. Sebenarnya sudah lama dia menyukai bawahannya itu mungkin saat pertama kali bertemu pun sebenarnya dia sudah jatuh hati.

Namun dia selalu berusaha menyangkal, jujur saja status duda anak satu membuat dia sedikit minder dan ragu untuk mendekati Anandira. Anandira masih lajang dan cantik mana mau dengan dirinya yang sudah memiliki anak. Meskipun tak di pungkiri pesonanya masih memancar terang di kalangan kaum hawa.

Nino memijat pelipis kepalanya, merutuki dirinya yang entah memiliki sikap bodoh dan pengecut dari mana. Sekarang dia harus apa?! Maju atau mundur. Rasanya serba salah, maju salah mundur pun rasanya tak rela.

***

"Guys.. Perhatian sebentar dong.." Teriak seorang wanita berdiri didepan kabinet nya.

Membuat orang yang dalam ruangan langsung menoleh kearah sana, termasuk Dira dan Citra.

"Besok lusa gue ulang tahun jadi gue undang kalian semua buat dateng di acara gue" Beritahu nya sambil tersenyum cerah, yang langsung dibalas sorak sorai teman teman disana kecuali Anandira yang sudah merasakan aura aura tidak enak.

"Asik.. Makan makan gratis nih"

"Ukhuyyy!!"

"Party party oyy!!"

"Ada hal spesial juga si, jadi gue harap kalian semua dateng ya" Lanjut Listi yang kembali disambut heboh temen teman di sana.

Fix. Perasaan Dira benar benar tak enak. Bad feeling.

"Duh duh cerah banget muka nya, apa nih spesial spesial?" Goda teman Listi yang duduk tak jauh dari Listi,

"Martabak!" Celetuk Restu yang langsung dibalas gelak tawa satu ruangan,

"Bisa aje lu anak konda" Ujar Galang, teman perse-CSan Restu.

Membuat teman teman yang lainpun ikut menimpal, membuat rame dengan candaan dan gelak tawa.

"Ini perasaan gue aja atau gimana ya? Kok rasa rasanya ada yang gak beres" Ucap Citra pada Dira, dengan pandangan mata yang masih tertuju pada Listi yang tengah tersenyum senyum malu karena mendapat godaan dari yang lain.

Dira menggeleng, dia pun tak tahu harus jawab aja. Toh dia tak boleh bersu'uzon pada orang, Bapaknya selalu mengingatkan hal itu.

Citra masih memincingkan matanya pada Listi, "LO MAU NGENALIN PACAR LO YA?!" Teriak Citra tanpa tahu malu dan keras membuat semua orang yang di ruangan seketika hening dan menoleh pada Citra lalu kembali pada Listi yang sedikit tersentak kaget.

"Aduh bener nih bener.. Siapa tuh?" Tanya Jodi,

"Coba coba tebak.." Ujar Resnu membuat mereka seketika berfikir,

"Kalian apa si, engga kok.." Balas Listi yang sok imut membuat Dira memutar bola mata jengah. Sedangkan Citra sudah akan muntah ditempat melihat tingkah Listi,

"Inisial inisial lah" Celetuk Galang,

"A!" Balas langsung temen Listi, Meira.

"ABYAN! FIX!"

Dira mendengar itu langsung menoleh, tatapan matanya sudah tak slow lagi. Seakan memancarkan laser merah yang mampu menghancurkan sesuatu.

"Gila! Gila!"

MengejarmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang