Promosi.
***
Abyan jalan terpogoh pogoh menghampiri Anandira. Di tangannya terdapat satu kantung kresek berisi makan.
"Dira.." Panggilnya dengan senyum ya meskipun di balas wajah datar oleh Dira. Tapi Abyan tak akan pantang menyerah.
"Ini, belum sarapan kan?" Ujar Abyan menyerahkan kresek yang dia bawa.
Dira tak begitu saja menerima, Dira lebih dulu diam menatap Abyan sampai akhirnya mengambil itu.
"Hem, thanks" Ujarnya singkat lalu melengos pergi begitu saja melankutkan langkah kaki nya.
Meninggalkan Abyan yang menghela nafasnya kasar di belakang sana.
Abyan yang mendapatkan perlakuan itu dari pujaan hatinya hanya bisa bersabar, berharap cintanya akan terbalas suatu hari nanti. Bukannya tak ada yang mau padanya hanya saja hati nya yang sudah terpatok dalam untuk Anandira. Si cewe tembok yang begitu dingin, kaku plus judes. Entahlah menurutnya Dira memiliki pesona lain sehingga membuat dirinya tak bisa berpaling.
"Di cuekin lagi pak bos?" Tanya seseorang sambil menepuk nepuk bahunya.
Abyan yang mengetahui itu hanya mengangguk, "Huh, begitulah" Balas nya sambil menghela nafasnya kasar.
"Gak mau beralih ke yang lebih normal aja, pak bos?" Ujar David sambil menaik turunkan alisnya, memberikan penawaran.
"Maksud kamu? Anandira gak normal begitu?" Abyan sangat terganggu dengan ucapan bawahannya itu.
"Eitss, santai dulu boss. Maksud saya tuh, ya cewe normal mana si yang gak mau sama Pak Bos yang udah mentereng gini? Saya aja kalau jadi cewe mau sama Pak Bos. Masa Mbak Dira gak mau si sama Pak Bos," terang David menjelaskan maksud ucapannya.
Abyan menghela nafas pelan mendengar itu, dia pun tak mengerti bagaimana bisa dia begitu jatuh hati pada Anandir.
"Iya mungkin karena itu saya suka sama Dira. Karena wanita kebanyakan hanya memandang jabatan dan uang saya. Sedangkan Dira, saya pamerkan semua harta saya pun saya yakin dia tidak akan silau sedikitpun," ujar Abyan yang langsung membuat David terdiam kehabisan kata kata.
"Sudah, ayo bekerja. Sebentar lagi masuk," ajak Abyan sambil melangkah meninggalkan David yang masih diam mendengar kata kata Abyan.
Abyan berjalan masuk ke dalam lift, naik ke lantai devisinya. Abyan menjabat sebagai manajer keuangan di sini.
Dalam perjalan masuk kedalam ruangan, para bawahannya mulai menyapa. Namun Abyan hanya membalasnya dengan senyum tipis.
Moodnya sedang tak baik memdapat perlakuan seperti tadi dari Anandira. Abyan menghela nafas kasar, begini sekali kisah cintanya. Sudah terhitung 3 tahun dia mengejar Dira namun hasilnya begini begini saja. Orang tuanya sudah mulai merongrong Abyan cepat menikah namun sayang ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tak akan menikah kecuali dengan Dira. Jika Dira benar benar bukan jodohnya maka dia akan menunggu Dira menikah terlebih dulu. Konyol memang namun ya bagaimana lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejarmu
Chick-LitKetika ego yang mereka pertahankan. Abyan yang lelah mengalah dan Dira yang merasa dirinya memang tak salah. "Harus seperti apa lagi saya memperjuangkan mu? Seberapa lama lagi saya harus menunggu mu membuka hati?" Tatapan Abyan tak lagi hangat. Fr...