6

48 5 0
                                    

Pic : Guinevere dan Lancelot
Sc : Devianart.com /pinterest.

Saat tengah menikmati makan siangnya, Granger datang menemui Guin.

"Kamu dapat makanan itu darimana?" Tanya Granger.

"Dari temanku." Jawab Guin. Ia masih kesal karena Granger tidak menepati janjinya, yakni bertugas secepat mungkin.

"Siapa temanmu?" Tanya Granger lagi.

"Dia sudah pulang." Jawab Guin lagi. Granger menghela napasnya kemudian ikut duduk di dalam kursi kendaraan, di samping Guin.

"Guin, maafkan aku ya. Aku tidak tahu ternyata urusanku cukup rumit, jadi memakan waktu yang cukup lama." Ucap Granger. Guin hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari makanan di pangkuannya.

"Kau dengar aku?" Ulang Granger. Guin berdeham tanda mendengar.

"Ya sudah, sekarang kita cari tempat makan dulu. Hari sudah mulai sore, aku harus makan siang dulu. Setelah itu ayo kita jalan-jalan." Ucap Granger.

"Tidak perlu. Kita langsung pulang saja. Hari sudah telanjur sore, jalan-jalan pun tidak akan terasa serunya." Tutur Guin.

"Tapi kita masih sempat kok, masih ada waktu tiga jam sebelum malam." Ucap Granger. Guin tetap menggeleng.

"Ya sudah, kalau begitu aku makan di rumah saja. Kita langsung pulang, ya?" Ucap Granger. Guin hanya mengangguk.

Kendaraan berjalan menuju rumah Granger dan mengantarkan Granger menuju rumahnya. Setelah itu, Guin langsung pamit untuk pulang. Gadis itu merasa moodnya sudah terlanjur jelek, ia tidak ingin merusak mood Granger yang pasti sedang lelah bekerja.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Granger sebelum turun dari kendaraan.

"Ya, aku baik-baik saja. Sekali lagi, selamat ulang tahun ya. Sampai jumpa minggu depan di pesta ulang tahunku." Ucap Guin.

Granger merasa ada yang salah dengan gadis itu. Ia tahu bahwa ia telah melakukan kesalahan, namun apa boleh buat? Pekerjaan yang menuntut.

"Sekali lagi maafkan aku, ya. Seharusnya hari ini kita bersenang-senang, tapi kau malah menghabiskan waktumu untuk menungguku. Lain waktu aku yakin kita bisa bersenang-senang lagi." Ucap Granger. Guin tersenyum tipis dan mengangguk. Sejurus kemudian, kendaraan miliknya mulai melaju menuju Kerajaan Cyrrus.

Kerajaan Cyrrus banyak berubah. Semenjak perang besar dan berakhir pada insiden meninggalnya Selena, Kerajaan tersebut seperti kerajaan mati. Guinevere tidak bisa memimpin kerajaan Cyrrus seorang diri. Ia akhirnya memutuskan untuk menggabung dan menjalin kerja sama dengan Land of Dawn. Setidaknya di sana ada Liona dan Alucard yang dengan kesabaran akan membimbing Guin untuk menjadi pemimpin bila dewasa nanti.

Namun, di tengah perjalanan hidupnya yang rumit, ia bertemu dengan Lancelot. Saat itu, bibi Lance bercerita tentang keluarganya yang bernama Yu Zhong. Yu Zhong adalah nama yang tertulis sebagai wali dari Guinevere saat Selena hendak mengadopsinya dari panti asuhan. Guinevere pernah membaca namanya di berkas panti asuhan yang terdapat di kamar mendiang ibu angkatnya.

Namun, tercatat bahwa Yu Zhong telah meninggal dunia karena kecelakaan. Hal itulah yang menyebabkan Guin harus tinggal di panti asuhan hingga Selena mengangkatnya sebagai anak. Sebab itu, bisa dibilang Lancelot adalah saudara jauh Guin.

Saat pertama kali bertemu, Lance pun menceritakan kisah hidupnya pada Guinevere. Lance dulunya adalah putra dari Kerajaan Baroque. Namun, ia kehilangan rumah dan kedua orang tuanya karena suatu perang. Oleh karena itu, bibi Lance mengasuhnya hingga sekarang dan pada akhirnya, mereka berdua harus pergi dari rumah lama karena telah disita akibat utang piutang. Karena fakta bahwa Lance adalah mantan putra kerajaan, Guinevere menaruh kepercayaan pada Lance untuk memimpin kerajaan Cyrrus sementara.

"Bibi, kemana Lance?" Tanya Guin pada seorang perempuan yang rambutnya sudah mulai memutih.

"Ia sedang pergi sebentar, Nak. Ada pesan yang perlu saya sampaikan?" Tanya Bibi.

"Aku ingin mengobrol dengannya." Ucap Guin seraya menggeleng.

"Mengobrol tentang apa?" Tiba-tiba saja Lancelot sudah berada di ambang pintu kerajaan. Ia telah kembali bersama dengan dua pengawalnya.

"Boleh kita bicara di ruang kerjamu?" Tanya Guin. Lance mengangguk dan memberikan Guin kesempatan untuk berjalan di depan.

Setelah mereka sampai di ruang kerja, Lancelot pun menutup pintu.

"Ada apa, Guin?" Lancelot berjalan menuju mejanya dan menaruh berkas yang sedari tadi ada di tangannya.

"Itu berkas apa?" Tanya Guin. Lance tampak sedikit kaget, tetapi ia berhasil menetralkan ekspresinya.

"Hanya mengurus kependudukanku. Aku kan baru pindah ke sini beberapa tahun, masih banyak yang harus kuurus." Ucap Lance.

"Kau tidak sedang berbohong, kan?" Guin menatapnya curiga. Lance menggeleng.

The New KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang