Pic : Guinevere
♡
"Kau datang di pagi hari dan memintaku untuk menyelidiki kerajaan Lancelot dulu? Bukan kah kau tahu aku tidak pernah suka mendengar nama orang itu disebut?" Ucap Granger, nada bicaranya cukup menunjukkan kalau ia tak suka. Alucard menghela napas.
"Ini adalah keinginan Guin. Apa kau tidak mau membantu kekasihmu itu?" Tanya Alucard. Granger membuang tatapannya ke sembarang arah. Ia tidak bisa menolak kalau ini memang perintah Guin, bagaimana pun ia masih mencintai gadisnya itu dan tak akan mau membuatnya kecewa.
Namun, di sisi lain ia memang masih membenci Lancelot. Ia membenci pria itu dengan segala masa lalunya. Ia lebih membenci lagi ketika tahu bahwa ini ada sangkut pautnya dengan Guin, kekasihnya sekarang.
"Granger? Waktuku tidak cukup banyak, aku masih harus kembali ke kerajaan nanti siang untuk makan siang bersama Bunda." Ucap Alucard. Granger menghela napas dan membuka pintu rumahnya lebih lebar, mempersilakan Alucard untuk masuk.
Alucard tersenyum dan berterima kasih. Granger pergi ke dapur sebentar dan kembali dengan dua gelas teh hangat.
"Ah, darimana aku harus memulainya...." Ucap Granger bingung.
"Aku yakin waktunya cukup untuk menceritakan semua kisah yang kau tahu, jadi tidak usah terburu-buru." Alucard tersenyum.
Granger mulai menceritakan kisah ini. Kisah yang membuatnya membenci Lancelot. Kisah yang mungkin hanya ia dan orang tuanya yang tahu.
☆☆☆
20 tahun yang lalu....
"Wah...wajahnya manis sekali. Siapa namanya?" Granger yang saat itu berumur 6 tahun mengelus wajah adik perempuan Lancelot, teman bermainnya (atau bisa dibilang bos nya).
"Uhm ... ayah bilang namanya Guinevere. Namanya manis juga, kan?" Tanya Lancelot. Granger mengangguk.
"Bagaimana kau bisa membawanya keluar rumah? Apakah ibu dan ayahmu tidak mencari adikmu?" Tanya Granger. Ia kini duduk berisisan dengan Lancelot yang saat itu masih berumur 7 tahun di atas hamparan rumput yang luas di sisi Kerajaan Baroque.
Lancelot menunduk sedih. Ia mengusap wajah Guinevere kecil dan sejurus kemudian, Lance pun menangis.
"Hey hey, kenapa menangis? Ada apa?" Tanya Granger panik.
"Ayah dan ibuku bertengkar lagi. Mereka terus menyalahkan kehadiran Guin di kerajaan. Aku tidak mau Guin mendengar perdebatan mereka." Ucap Lancelot di tengah tangisnya.
Granger terdiam. Ia tidak mengerti ada masalah apa di Kerajaan Baroque. Tapi yang jelas, itu bukan lah pertanda baik untuk bayi perempuan di hadapannya itu.
"Kau boleh cerita padaku, Lance. Aku akan siap mendengarkanmu." Ucap Granger.
"Benarkah? Kau tidak akan memberitahu siapa pun, kan? Kau tidak akan memberitahu ayah dan ibuku, kan?" Tanya Lancelot. Granger tersenyum dan mengangguk.
"Sebenarnya, di Kerajaan Baroque, anak perempuan adalah aib keluarga. Aku tidak terlalu paham maksudnya, tapi ibu pernah bilang sesaat setelah melahirkan Guin. Katanya, secepatnya Guin harus meninggalkan kerajaan. Karena secara turun temurun, anak perempuan hanya dianggap beban kerajaan karena nantinya tidak akan bisa naik tahta." Tutur Lancelot. Ia sesekali membetulkan kain yang menyelimuti Guin kecil.
"Aku tidak mau Guin pergi jauh dariku. Aku ... aku sangat menyayangi adikku. Ibuku bilang, Guin akan dititipkan ke salah satu pekerja jika sudah bisa lepas dari ASI ibuku. Aku takut....." Lance kembali menangis seraya memeluk Guin erat-erat.
Granger menatapnya iba. Ia tidak tega melihat temannya sedih, apalagi keadaannya benar-benar terdesak sekarang.
"Aku akan coba bilang pada ayahku. Sepertinya ayahku bisa mencarikan solusinya." Ucap Granger.
"Tidak! Tidak perlu! Jangan beritahu siapapun, tolong. Aku sudah memiliki rencanaku sendiri." Ucap Lancelot. Ia mengusap air matanya dan mulai berhenti menangis.
"Rencana apa?" Tanya Granger.
"Aku akan loncat ke sungai bersama Guinevere." Tutur Lance. Granger sontak membelalakan matanya.
"Kau sudah gila?! Kau mau bunuh diri bersama adikmu?!" Granger berteriak.
"Aku tidak punya pilihan lain, Granger. Daripada berpisah, lebih baik aku mati bersama Guin." Ucap Lance dengan nada putus asa.
Granger menggeleng keras.
"Tidak. Kau tidak boleh melakukan hal itu. Aku akan secepatnya mencarikan solusi untukmu. Tolong, jangan lakukan hal bodoh itu." Ucap Granger.
"Rencananya, aku akan ke sungai dua atau tiga hari lagi. Kau tidak perlu khawatir dengan berita kematianku nanti. Saat itu, kau dan ayahmu akan ditugaskan di luar daerah. Jadi, bertugas lah dengan tenang." Ucap Lance.
"Kau benar-benar sudah gila!" Granger berseru marah dan pergi meninggalkan Lancelot dan Guinevere kecil yang sedang tertidur.
Granger berlari menuju rumahnya dan menemukan ayahnya yang sedang mengerjakan sebuah berkas.
"Kenapa berlari, Granger? Ada masalah?" Yu Zhong, ayah dari Granger.
Granger pun menceritakan semua yang baru saja ia dengar dari Lancelot, termasuk rencana bunuh diri Lancelot. Ia meminta Yu Zhong agar segera memberitahu raja dan ratu kerajaan Baroque agar segera menjauhkan Guinevere dari Lancelot.
Yu Zhong tampak terkejut dengan semua yang dikatakan Granger. Tapi ia paham bahwa Granger tak pernah berani berbohong kepadanya. Karena itu, Yu Zhong akan memberitahu semuanya kepada Raja dan Ratu esok pagi-pagi buta, sebelum dirinya dan Granger bertugas di luar kota.
Granger mengabaikan janjinya pada Lancelot untuk tidak memberitahukan hal ini pada siapapun. Granger tidak peduli. Ia hanya tidak mau temannya mati, apalagi membawa adik kecilnya yang bahkan tidak tahu apapun. Granger merasa itu tidak adil untuk Guinevere.
Setelah insiden itu, Raja dan Ratu segera menjauhkan Guin dari Lancelot. Walaupun mereka menolak kehadiran Guin di kerajaan, bukan berarti mereka ingin Guin mati. Bagaimana pun Guin adalah anak yang harus mereka besarkan. Jadi, Raja dan Ratu memerintahkan Yu Zhong untuk mengurus Guinevere.
Karena hal tersebut, Yu Zhong dan Granger harus pindah ke daerah yang jauh dari kerajaan. Raja dan Ratu tetap membiayai Guinevere dengan memberikan sejumlah uang dan bahan lainnya secara rutin pada Yu Zhong.
Namun, insiden menyedihkan pun terjadi saat Guin berumur 7 tahun. Mereka bertiga mengalami kecelakaan dan Yu Zhong tewas di tempat karena melindungi Granger dan Guin dari benturan.
Karena insiden tersebut, Guin kehilangan ingatan masa kecilnya. Namun tidak dengan Granger. Mereka berdua sama-sama tinggal di panti asuhan hingga akhirnya Granger diadopsi oleh seorang profesor dan harus meninggalkan Guin.
Sejak saat itu, Granger sangat membenci Lancelot. Jika saja Lance tidak berbuat konyol, ia pasti tidak akan mengurus Guin. Jika saja ia tidak mengurus Guin, maka kecelakaan ini tidak akan terjadi dan Guin tidak akan kehilangan ingatannya.
☆☆☆
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Kingdom
Fanfic🚀 Sequel Best Hero 🚀 ⚠️ Disarankan membaca Best Hero terlebih dahulu agar mengerti jalan cerita ini. ⚠️ Pasca perang, Guinevere harus memimpin kerajaannya seorang diri. Ia memutuskan untuk membangun diplomasi dengan Kerajaan Land of Dawn dan menon...