Part 26

19.2K 1.7K 108
                                    

Suara tangis memecah keheningan di sebuah ruangan. Tangis pilu dengan raungan yang keras bak orang yang mengalami kerasukan.

Sebuah kenyataan yang membuat orang-orang diruangan itu menjadi merasakan kesedihan yang mendalam.

Satu dibenak mereka, kenapa harus secepat ini, kenapa harus terjadi, kenapa tidak diri merek saja, kenapa harus jadi seperti ini. Semua yang ada dibenak mereka hanya lah sebuah kata yang hanya sekedar "kenapa" semuanya udah tak berarti lagi.

Semuanya seakan-akan hanya mimpi namun ini benar-benar terjadi, tangis mereka kian menjadi.

"Hiks hiks gw gak rela gw gak mau,kenapa harus secepat ini sih hiks" tangis Andre

Sedangkan yang lainnya menangis karna kenyataan yang harus mereka terima dengan pahit.

Flashback on

"Jadi.... " Ucap menggantung dokter itu.

"Kenapa dok, kenapa dengan anak saya jawab" ujar Mommy dengan mengguncang dokter itu

"Korban tidak dapat kami selamatkan akibat tragedi kecelakaan, korban mengalami cedera yang sangat serius, kami sudah berusaha sebaik mungkin, namun takdir dan tuhan berkehendak lain atas apa yang kami usahakan." Jelas dokter membuat tubuh mereka seakan-akan lemas tak berdaya.

"Bo-boleh saya lihat dok?" Tanya Andre

"Silahkan" jawab dokter itu kemudian pergi.

Setelah mendapatkan persetujuan mereka berjalan masuk dengan perasaan yang campur aduk.

Terlihat  ada seseorang yang terbaring kaku diatas ranjang pesakitan namun wajahnya tertutupi dengan kain putih.

Saat Andre telah membuka kain itu, anggota tubuhnya seakan mati rasa, dirinya terduduk karna kakinya yang seakan-akan tidak dapat menopang badannya lagi.

Mommy yang melihat itu langsung pingsan sehingga harus  diperiksa oleh dokter.

"Hiks hiks Rissa hiks" tangis semuanya mereka tak peduli jika suara mereka akan terdengar sampai membuat keributan, saat ini mereka merasakan kesedihan yang mendalam.

Avandy mendekati anaknya yang terbujur kaku tak bernyawa.

"N-nak ini ayah bangun yah sayang hiks kok ninggalin ayah sih emang gak mau peluk ayah? Oiyah ayah kan jahat sama princess, pasti saat ini princess nya ayah ini udah ketemu sama mama yah, hiks bahagia yah princess nya ayah disana, salam buat mama" ujar Avandy dengan tangisnya

Avandy melamun mengingat saat betapa bodohnya dirinya.

"Papa lebih percaya sama Tante dibanding sama Rissa?" Tanya Rissa

"IYA DAN MULAI SAAT INI, KAU BUKANLAH ANAKKU LAGI DASAR BOCAH SIAL, SAYA MENYESAL TELAH MERAWAT DAN MEMBESARKAN MU, ANAK SIALAN, ANAK TAK TAU DI UNTUNG" BENTAK ALVANDY DENGAN EMOSI.

BUGH
DUK
PLAK PLAK
BUGH
DUK

"KAU PERGILAH DARI SINI, JANGAN PERNAH KAU GUNAKAN MARGA KELUARGA ALEXANDER DAN AKU BUKAN PAPA MU LAGI ANAK SIALAN" Bentak Alvandy dengan emosi

"Awws baiklah pah, aku akan pergi, DAN JIKA SUATU SAAT SEMUANYA TERBONGKAR, AKU RISSA, SEORANG ANAK YANG DI USIR SERTA TAK DIAKUI OLEH ORANG TUANYA BERSUMPAH AKAN MEMBUAT KALIAN MERASAKAN SESUATU YANG LEBIH DARI KEMATIAN" Ucap dan Teriak Rissa

Memori kilasan peristiwa itu terputar bagaikan kaset rusak dalam kepala Avandy.

Avandy meremat rambutnya hingga rontok beberapa helai, dirinya menyesal, dirinya sangat menyesal saat ini.

Secret Of Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang