Part 33

18.8K 1.7K 79
                                    

Seorang gadis terbangun dari tidurnya, dia adalah Rissa.

"Hoam" Rissa menguap untuk sesaat dan kemudian bangkit dan berjalan ke arah kamar mandinya.

15 menit kemudian...

Rissa telah bersiap dengan pakaian sekolahnya, tentu saja dengan penyamarannya sebagai
Keisya.

~~~

(Skip sekolah. dalam kelas)

"Hai ris, eh kei" sapa Lista

"Hai juga" balas keisya a.k.a Rissa

Setelah keduanya bertegur sapa, mereka kini larut dalam obrolan , namun obrolan mereka harus terhenti kala seorang guru datang memasuki kelas dan memulai pelajaran pada hari ini.

Kringg... Kringg...

Bel istirahat kini berbunyi membuat se isi kelas bernafas lega karena siksaan pada hari ini bisa terhenti sejenak, membuat pikiran mereka bisa lebih fresh kala telah mengisi energi mereka.

"Kei kantin yok" ujar Aurel mengajak keisya untuk ke kantin.

"Gw ga-" belum sempat menolaknya Rissa terlebih dahulu di tarik dengan paksa menuju kantin.

Lista yang melihat Rissa yang pasrah hanya cekikikan di belakang sambil mengikuti para sahabatnya ini.

Setelah sampai di kantin kini mereka telah sampai dan bergabung dengan Andre dkk.

"Udah pada persen?" Tanya Aurel pada lainnya.

"Belum" jawab kompak mereka

"Lah trus ngapain masih duduk aja, rak persen gih" ujar Aurel memerintahkan Raka.

"Rak rak rak lo kira gw rak tempat penyimpanan" ujar Raka sengit kepada Aurel, pasalnya dia sangat kesal saat dia dipanggil rak

"Sama aja elah, sana lo" ujar Aurel yang mempedulikan ucapan tak terima dari Raka.

Dengan langkah kesal, Raka berjalan menuju tempat makanan yang biasanya mereka semua pesan.

Mereka awalnya hanya berbincang-bincang sambil menunggu pesanan mereka datang. Tak berselang lama makanan mereka datang, dan ditengah-tengah aktivitas mereka dalam menikmati makanan, pandangan mereka beralih ke arah Leon, Lando, Luna dkk.

Terlihat Leon yang menampar Luna dengan keras, semua itu tak luput dari pandangan murid-murid di kantin.

Bisik-bisik mulai terdengar dari mulut pada murid yang menyaksikan kejadian itu.

"Eh itu Leon kok nampar si Luna sih"

"Lah bukannya kemarin mereka akur kayak pengantin baru ye"

"Pengantin pala Lo benjol, gw aja ngebayangin kalau ada yang nikah sama Luna pasti bakal kesiksa dah"

"Lah kesiksa kenapa"

"Denger suaranya aja bikin gw jijik, apa lagi ngebayangin nikah sama dia , idih jangan sampe dah"

"Heh biji salak, Lo gak usah sok kecakapan, emang si Luna mau sama Lo hah"

Secret Of Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang