LJG•SEBELAS

342 18 0
                                    

Assalamualaikum✨
Hadiahi vomentnya ya plis🙂
Makasih🎀
Happy Reading❤
.
.
.
.
.

kita kaya rumah. Lo atap nya, gue tiang nya, dan kepercayaan adalah fondasinya. Lengkap kan?


Di sisi lain, tepatnya juga di ujung rak novel Rangga juga tengah menemani seorang cewe yang juga membeli sebuah novel.

Sampai pada akhirnya Aqilla melihat Rangga yang masih berada di belakang cewe tersebut.

"Oh jadi lo disini juga?" ucap Aqilla saat sudah berada di dekat Rangga.

Rangga yang mendengar suara yang sudah tidak asing baginya lantas terkejut.

Namun ia berhasil menetralkan kembali raut wajah nya ketika melihat Daiyan yang juga di sebelah Aqilla.

"Kenapa lo iri sama gue?" tanya Vasyha.

Ya cewe yang sedang bersama Rangga adalah Vasyha. Tepatnya mantan Rangga.

"Iri? Sama modelan kakak kelas kaya lo? Cuih nggak guna!" sarkas Aqilla yang mendapat tatapan tajam dari Vasyha.

"Set dah calon pacar gue galak bener!" batin Rangga dengan senyuman tipis.

"Maksud lo apa?!" ucap Vasyha mendorong bahu Aqilla.

Aqilla mundur satu langkah lalu melihat bahu yang tadi di dorong oleh Vasyha.

"Ya... Setidaknya gue masih normal nggak kaya lo yang ngemis cinta minta balikan" ucap Aqilla santai.

Damn it. Vasyha bungkam dengan ucapan Aqilla. Begitu juga dengan Rangga dan Daiyan.

"Dan lo Ngga! Kalo nggak bisa nganterin gue, bilang bisa?! Tinggal bilang kalo mau pergi sama nih kakak kelas gatel aja susah!" ucap Aqilla lalu menarik Daiyan menuju kasir.

Rangga terkejut, ia sampai lupa kalau akan mengantar Aqilla juga ke gramedia. Daiyan melihat ke belakang dengan menampilkan smrik nya.

"Tunggu La.. Gue bisa jelasin!" ucap Rangga mencekal pergelangan tangan Aqilla.

"Nggak usah gue mau balik minggir!" usir Aqilla lalu melepaskan pegangan Rangga.

"Tap-" ucapan Rangga terpotong kala Daiyan juga berbicara.

"Budeg lo?!"

Akhirnya Aqilla dan Daiyan keluar dahulu dengan menenteng beberapa novel.

Daiyan memutuskan untuk mengantar Aqilla pulang, walaupun sempat beberapa kali Aqilla tolak.

"Nanti ada perempatan belok kiri aja Yan" ucap Aqilla memberi arah rumah nya.

Daiyan hanya mengangukan kepalanya di balik helm. Sampai akhirnya mereka sudah sampai di rumah Aqilla.

"Mau masuk dulu?" tawar Aqilla.

Daiyan membuka helm nya dan meletakan nta di tangki motornya.

"Emang boleh?" tanya Daiyan polos.

"Boleh lah masa enggak!" canda Aqilla.

𝑳𝑶 𝑱𝑶𝑫𝑶𝑯 𝑮𝑼𝑬 (𝐒𝐋𝐎𝐖 𝐏𝐔𝐁𝐋𝐈𝐒)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang