008. Kontradiksi

2.3K 244 214
                                    

008. Kontradiksi

Jangan lupa tingggalkan VOTE, KOMEN, & FOLLOW AUTHOR. Share juga cerita ini biar semakin banyak yang baca❣️

"Istilah bekas diberikan kepada barang yang sudah dipakai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Istilah bekas diberikan kepada barang yang sudah dipakai. Kondisinya tidak akan kembali sama seperti semula, ketika sudah ada tangan yang menyentuh atau memakainya. Begitupun dengan harga yang harus dia ambil, atas apa yang membuatku menjadi seperti barang bekas pakai."--Geuslline Anyelir

****

Seorang anak belajar pengalaman hidup dari apa yang dia lihat juga dengar. Figur Ayah adalah sosok yang akan menjadi pedoman juga penuntun menuju kedewasaan. Namun, itu tidak lagi berlaku bagi Arezta Jonh Nataniel Diantoro. Nama Arez sendiri berarti bumi. Dalam mitologi Yunani, Arez atau Ares (Yunani kuno: Ἄρης [árɛːs])
adalah dewa perang yang termasuk ke dalam perwujudan Dewa Olimpus.

Pemuda yang lahir dengan tingkat ketampanan di atas rata-rata itu, menjadi objek yang selalu terang di manapun dia berada. Ibarat cahaya, keberadaan Arez tidak perlu dicari-cari, karena terangnya telah membawa banyak mata melirik, karena tertarik.

Arez adalah putra bungsu dari pasangan yang dikaruniai dua orang putra, dan memiliki satu orang putra angkat.

Lahir dengan wajah rupawan dan berlatar belakang berada, tidak lantas membuatnya bahagia. Kisah kurang sedap yang diakibatkan oleh sikap menyimpang sang kepala keluarga, mengakibatkan sebuah keluarga kehilangan tulang punggung. Seorang istri kehilangan suami. Seorang anak kehilangan Ayah, serta seorang lelaki kehilangan calon belahan hati.

Arez tidak pernah berniat mengikuti jejak sang ayah. Hanya saja, kebejatan itu telah menjadi darah dan daging, kemudian bersemayam dalam tubuh.

Dia menyukai minuman beralkohol, padahal agamanya melarang. Wanita yang melahirkannya juga tidak suka jika anak-anaknya menyentuh alkohol. Namun, Arez tak mengindahkan. Arez juga menyukai wanita, karena menurutnya, wanita memang diciptakan untuk memuaskan dahaga pria. Akan tetapi, jauh di lubuk hatinya, dia juga takut kebiasaan buruknya ini akan menjadi boomerang di kemudian hari.

"Hoek ...hoek ..."

"Kenapa kamu?" Tanya wanita yang menggunakan dress rumahan simple dari Dior yang berdiri di ambang pintu.

"Gak tahu, mual."

"Masuk angin kali. Mau aku bantu pijitin leher--"

"Nggak usah," sela lelaki yang tengah berjongkok di depan kloset.

"Hoek ...hoek ..."

Asmaradahana (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang