0031. Harsa

2K 204 28
                                    

0031. Harsa

Jangan lupa tingggalkan VOTE, KOMEN & FOLLOW AUTHOR. Share juga cerita ini biar semakin banyak yang baca❣️

"Aku bekerja keras membanting tulang tentu untuk mendulang keberhasilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku bekerja keras membanting tulang tentu untuk mendulang keberhasilan. Salah satunya adalah agar keberhasilan ini bisa dinikmati oleh istri dan anakku kelak."-Arezta Jonh Nathaniel Diantoro

🥀🥀

Seorang pria tampan terlihat sedang sibuk berurusan dengan seperangkat dokumen dan laptop yang menyala. Dia memilih bekerja di sofa dan menyimpan laptop di tas meja sembari menunggu sang istri yang sedang menjalani pemeriksaan rutin. Dia juga sudah berkata berulang kali agar dokter atau suster yang ikut memeriksa sang istri, tidak perlu menganggap keberadaanya.

Setelah memikirkan banyak pertimbangan, dia memilih work from home. Melakukan segalanya dari rumah sakit. Meeting virtual, mengirim dokumen, menuturkan jadwal kerja sang atasan, hingga serentetan jobdesk lainnya.

Keberadaanya sudah seperti magnet di pagi-pagi buta, tentu bukan perkara mudah untuk diabaikan. Sejak pagi dia sudah stay dengan setelan kerja lengkap. Menghadap gaway yang akan membantunya bekerja. Selama tinggal di rumah sakit menemani sang istri, Ibu dan kakak iparnya dengan telaten mengirimkan barang-barang kebutuhan pokok, seperti sandang dan pangan.

Seperti pagi ini, sandang yang dibutuhkan dan pangan untuknya telah dikirim sejak pukul enam pagi. Satu setel pakaian formal kerja dikirim dengan rapih, bersama dengan Tupperware-tupperware berisi makanan lezat, seperti olahan daging sapi Peking, udang kung pao dengan mete, terung Szechuan, tumis sayuran campur spesial, kerang saus cabai, lengkap beserta dissert pangsit kacang merah dan pastel pisang bulan sabit.

Sebelum bekerja, perutnya tentu harus dijamu seperti bangsawan Cina terlebih dahulu. Agar konsentrasinya tidak buyar saat bekerja karena perutnya keroncongan.

"Pada minggu ke-6, wajah dengan lingkaran besar untuk mata, hidung, mulut, telinga serta rahang bawah dan tenggorokan sudah mulai terbentuk. Janin sudah mulai terlihat melengkung seperti huruf C. Ibu bisa melihat lingkaran yang saya tunjuk ini."

Suara Dokter Irene yang ramah terdengar telaten menjabarkan tentang pemeriksaan rutin yang kembali dilakukan. Karena insiden tidak menyenangkan kemarin malam, pemeriksaan kembali dilakukan guna mengecek kondisi ibu dan bayinya.

"Pada minggu ke-7 janin mulai membentuk tangan dan kaki, rahim kini telah berukuran dua kali lipat. Lihat, ini jemarinya. Mungil sekali."

Wanita bersurai brunette itu mengangguk. Kendati tidak memberikan respon dalam bentuk suara, Dokter Irene bisa melihat binar takjub yang terpancar di iris hijau itu.

"Pada minggu ke-11 hingga 13 otak bayi akan berkembang dengan pesat, ginjalnya mulai mengeluarkan urine dan jari-jarinya telah bisa mengepal seperti tinju. Memasuki minggu ke-12, alat kelamin bayi sudah mulai dibentuk. Panjang bayi di trimester pertama ini akan mencapai 8 cm. Kita bisa melihat jenis kelaminnya pada pemeriksaan mendatang."

Asmaradahana (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang