0024. Anantara Harsa

1.9K 204 94
                                    

0024. Anantara Harsa

Jangan lupa tingggalkan VOTE, KOMEN & FOLLOW AUTHOR. Share juga cerita ini biar semakin banyak yang baca❣️

"Jangan pernah bermain api jika kamu tidak mau terbakar karenanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah bermain api jika kamu tidak mau terbakar karenanya. Lantas, jika sudah terbakar aku harus bagaimana?"-Arezta Jonh Nataniel Diantoro

🥀🥀

"Anye, tunggu dulu," panggil pria rupawan yang setengah berlari ketika keluar dari minimarket padat pengunjung tersebut.

Beberapa kali dia sempat menyenggol pengunjung minimarket karena nekad membelah kerumunan. Membuat beberapa orang menggerutu kesal juga kebingungan.

"Anye, tunggu!"

Dia kembali memanggil. Namun, si pemilik nama tetap abai dan memilih melanjutkan langkah. Seorang petugas minimarket juga tampak membantu membawa barang-barang belanjaannya menuju tempat parkir.

"Hey, tunggu aku." Deru napas Arez masih tersengal ketika akhirnya berhasil mengejar sang istri.

"Ini barang belanjaan adiknya sudah saya taruh di bagasi semua, Mas," ujar petugas minimarket yang tadi membantu istrinya.

"Ah, iya." Arez tersenyum kecil. Apa telinganya tidak salah dengar. Petugas minimarket itu mengira Anye adalah adiknya? Yang benar saja!
Mereka ini sepasang suami istri. Arez juga merasa dirinya tidak tua-tua amat sampai petugas minimarket tadi salah paham akan statusnya. Petugas minimarket pasti tidak melihat cincin yang melekat di jarinya.

"Kamu kenapa langsung pergi?" tanyanya ketika berhasil meraih pergelangan tangan sang istri.

"Aku mau pulang," jawab Anye datar.

Arez menelan ludah susah payah. "Maaf, ya. Anggap saja peristiwa tadi angin lalu. Dia itu-"

"Bee!"

Arez menguyar rambutnya frustasi kala indranya mendengar suara familiar tersebut. Tidak lama setelahnya, Sussane muncul dari balik pintu kaca minimarket. Wanita cantik itu menatap Arez dan Anye dengan tatapan yang menghunus tajam.

"Dia ini siapa sih, bee? Adik kamu? Sejak kapan kamu punya adik? Kamu bukannya anak bungsu?" Sussane bertanya sambil menatap Arez dan Anye bergantian.

"She's my wife," jawab Arez to the point. Dia lantas beralih melepaskan pegangan pada tangan Anye. Sebagai gantinya, dia meraih telapak tangan Anye untuk digenggam.

"Bad liar. Sebelum aku pergi ke Paris pekan lalu, kamu masih singel. And then, sekarang kamu mengaku sudah menikah? Come on, Bee. Jangan membodohi aku."

Sussane tentu saja tidak percaya. Sebelum pergi ke Paris Minggu lalu, dia sama sekali tidak mendapatkan informasi jika mantan kekasihnya akan segera menikah. Hingga detik ini pun, dia masih berusaha membujuk Arez untuk berbaikan. Dia tidak pernah mau menerima kenyataan jika hubungan mereka kandas di tengah jalan. Apalagi jika pria itu mengaku telah menikah.

Asmaradahana (Lengkap)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang