005. Amfibi
Jangan lupa dukung MMW ya. Vote, komentarr, follow Author dan share cerita ini biar banyak yang baca❣
Happy Reading Readers!
"Takdir siapa yang tahu, alurnya tanpa sadar telah terlukiskan oleh Tuhan yang maha kuasa."--Arezta John Nataniel Diantoro
👞💋👠
Seorang pria rupawan baru saja memasuki kediamannya dengan suka-cita. Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, dia baru bisa menginjakkan kaki di sana.
"Assalamualaikum, Arez pulang ..."
Bugh!
"Aww, apa-apaan nih?"
Rintih pria tersebut seraya mengelus pucuk kepala. Tempat di mana sebuah sandal rumah berwarna putih mendarat dengan mulus. Bukannya jawaban salam dan sapaan hangat yang dia dapatkan saat memasuki rumah, melainkan sandal rumah terbang yang berhasil mencium pucuk kepalanya.
Daebak. Penyambutan yang sangat luar biasa.
"Baru pulang?"
Arez langsung memasang cengiran kuda saat melihat siapa yang menyambut kedatangannya. Seorang wanita cantik tengah berdiri sambil berkacak pinggang. Tubuh proporsional wanita tersebut terbalut midi dress rumahan selutut dari Chanel, menampilkan perutnya yang buncit.
"Hehe, kelupaan. Tadi ada urgent, kapar," kekehnya sambil menarik koper hitam miliknya.Wanita cantik yang tengah berkacak pinggang itu berdecak sebal seraya menggambil sandal rumah yang dia lemparkan.
"Sama syukuran keponakan sendiri sampai lupa?" Tanyanya sinis. "Nanti kalau udah nikah, kayaknya keluarga sendiri bakal lo lupain juga," Ketus wanita cantik itu. Tangannya kini bergerak mengelus bagian perut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaradahana (Lengkap)
Romansa🏆Juara I event writing maraton with Shana Publisher 🍀 Layaknya impromptu; dibuat atau dilakukan tanpa persiapan atau dilakukan secara spontan. Arez, manusia yang disebut sebagai hasil pahatan Tuhan ketika tengah merasa bahagia, harus berurusan den...