0019. Suka Cita
Jangan lupa tingggalkan VOTE, KOMEN & FOLLOW AUTHOR. Share juga cerita ini biar semakin banyak yang baca❣️
"Ada banyak hal yang harus dipikirkan sebelum menikah. Baik mempersiapkan mental, fisik, maupun finansial. Semua itu haruslah sudah siap secara matang."-Geuslline Anyelir
🥀🥀
Saat hendak menikah akan ada banyak perihal yang harus dipertimbangkan dan dipersiapkan. Menikah bukanlah permainan, karena proses sakral ini terjadi sekali seumur hidup. Akan ada dua anak Adam yang disatukan dalam sebuah hubungan lewat pernikahan. Oleh karena itu, sebelum menikah, sebaiknya dipikirkan secara matang.
Ketika memutuskan untuk menikah, seorang pria berarti harus siap lahir dan batin. Semua harus direncanakan sebaik mungkin sejak awal. Seorang pria bukan cuma dituntut untuk menafkahi, namun membimbing juga mengayomi.
Banyak pula yang harus dibicarakan dengan pasangan saat memutuskan untuk menikah. Pre-marriage talks ibaratnya.
Pre-marriage talk sendiri bukan saja pembicaraan soal dekorasi, konsef pernikahan impian, MUA, gedung di mana akan melangsungkan pernikahan, resepsi dan sebagainya. Pre-marriage talk itu pembicaraan antara pasangan yang memutuskan akan menikah. Ada banyak hal yang bisa di bicarakan, misalnya soal prinsip hidup, visi, impian, soal anak, money talks, tentang perceraian, sampai sex stuffs. Hal itu jika mengacu pada buku Life As Divorce karya Virly K.A yang direkomendasikan oleh kakak iparnya beberapa waktu yang lalu.
Kendati demikian, semua itu tidak dapat direalisasikan oleh Arez. Dia dituntut harus siap menikah, padahal dia belum siap seratus persen. Dalam kurun waktu yang terbilang singkat, dia harus segera menikahi seorang wanita yang tengah mengandung benihnya.
Boro-boro pre-marriage talks seperti anjuran buku yang tidak habis dia baca semalam, berbicara secara lugas dan leluasa saja, calon istrinya itu belum bisa. Bagaimana mau membicarakan soal planning ke depannya coba?
Semenjak memutuskan menikah, sekembalinya dari meminta restu. Arez memikirkan banyak hal. Planning inilah, itulah. Dia juga meminta pengerjaan rumah dipercepat kepada tukang yang bertugas mengerjakan hunian dua lantai tersebut. Arez memang sudah menyicil membangun rumah dari hasil jerih payahnya sendiri sejak setahun belakangan.
Awalnya, dia mempersiapkan rumah tersebut untuk sang kekasih. Kelak, dia ingin rumah itu dihuni oleh keluarga kecilnya. Namun sayang, Tuhan telah memberikan takdir lain.
"Heh, malah ngelamun. Ini mau pilih yang mana?"
Arez terhenyak, lantas kembali mengumpulkan kesadaran. "Gimana, Mbak?"
"Lah, kamu dari tadi nggak dengerin?"
Dia tersenyum kikuk seraya menggelengkan kepala. "Enggak."
Wanita hamil yang tengah duduk itu menatapnya kesal. "Udah dibantuin, malah asik-asikan ngelamun. Ngelamunin apaan sih? Gak berfaedah juga," ketusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaradahana (Lengkap)
Romans🏆Juara I event writing maraton with Shana Publisher 🍀 Layaknya impromptu; dibuat atau dilakukan tanpa persiapan atau dilakukan secara spontan. Arez, manusia yang disebut sebagai hasil pahatan Tuhan ketika tengah merasa bahagia, harus berurusan den...