36. "TERUS GUE HARUS APA?"

675 100 7
                                    

"Bu Dokter!!"

Jiho ketawa kecil. Lisa ngelambain tangannya dari arah pendopo ke Jiho yang baru masuk ke gang setelah memarkiran mobilnya di garasi.

Ada Lisa Rose June sama Bambam yang sepertinya lagi nongkrong sore ala-ala anak gang, ketimbang jalan-jalan sore sambil cari angin, lebih enak nongkrongnya diam aja duduk-duduk di pendopo. Toh angin sorenya juga sama aja.

"Baru balik? Tumben awal? Biasanya lembur sampe malam mulu?" tanya Lisa saat Jiho kini mendukan dirinya di tangga pendopo

Jiho ngangguk, "Iya. Akhir-akhir ini cepet capek gue, lemes banget perasaan"

"Mina Una yang jaga siapa? Perlu gue ke rumah sakit gak? Bisi sendirian kasian" ucap Bambam di angguki June

"Iya, kita kerumah sakit aja apa ya yuk yang. Tar Una ngamuk-ngamuk lagi gegara di tinggalin sendirian kaya kemaren"

Lalu udahnya itu dua cowok malah ketawa sendiri, gara-gara ingat kejadian kemarin malam saat Eunha bangun tengah malam tapi gak ada yang jaga dia sama sekali. Terus anaknya nangis ketakutan.

Padahal mereka cuma habis dari kamar Mina doang di sebelah, nyampe lima menit juga enggak. Tapi Eunha-nya udah parnoan duluan

"Ga usah gapapa. Tadi Jungkook yang nyamper. Dia gantiin gue. Makanya ini gue bisa pulang juga" ucap Jiho pelan

"Bu Doktell jangan cakit dongg! Tal kalau cakit Cua belobat cama ciapa?" cicit Rose sambil gerak-gerakin tangannya Shuhua ke atas ke bawah

Jiho terkekeh, ia berdiri mengecup singkat pipi Shuhua yang ada di pangkuan Rose,

"Gue duluan deh ya. Rapet banget mata pengen di pejamin daritadi"

June nepuk sekilas puncak kepala Jiho, yang mana membuat permpuan itu menaikan alisnya, "Jangan sakit. Banyak pertanyaan dari gue yang harus lo jawab nanti"

Jiho ngangguk-ngangguk, walau akhirnya ketawa sendiri soalnya gak paham apa maksudnya June. Jangankan Jiho, yang lain aja langsung kepo nanya-nanya ada apa dengan Jiho.

Emang Jiho kenapa?

Gak kenapa-napa tuh perasaan... Dasar!

Jiho pamit pulang duluan dan masuk ke rumahnya sendiri. Di dalam sepi. Tapi samar-samar kedengaran ada yang lagi bicara dari lantai dua.

Pintu ke teras balkon kebuka lebar, di luar ada Mingyu sama Junkyu yang lagi duduk berduaan di teras. Gak tau ngomongin apa-apa. Tapi kayanya Mingyu habis ngungkit-ngungkit masalah minggu lalu ke Junkyu

Sebenarnya dari kemarin baik Jiho sama Mingyu mau langsung nanya ke Junkyu. Ada apa dia dengan Lia. Tapi kasian, minggu lalu pulang-pulang dari hutan Lembang Junkyu langsung jatuh sakit. Anaknya demam panas menggigil. Di ajak ke rumah sakit gak mau, katanya..

Ngapain ke rumah sakit? Gue punya teteh Dokter. Manfaatin dong.

"Gue sama Lia akhir-akhir ini deket... Bukan akhir-akhir ini juga sih, mungkin kurang lebih 3 taunan? Jaman-jaman maba. Awal-awalnya gue gak terlalu respect sama anaknya. Ya, ngerti lah ya? Gue gak enak sama teteh sama bang Jungkook. Tapi lama kelamaan gak bisa ngindar juga, terlebih Yeji kalau kita-kita gak ada di kampus, pasti main atau pulangnya sama Lia. Ya ujung-ujungnya kita dekat..."

"Awal-awal mah ya cuma karena basa-basi jemput Yeji di rumah Lia. Tapi lama kelamaan kita berenam sering main bareng, keluar, jalan, nongkrong. Lama kelamaan juga Lia naroh rasa ke gue. Dia juga jujur, she like me... Tapi gitu gue belom jawab sampe sekar––

"Kapan?"

"–Ha?"

"Kapan Lia bilang dia suka sama lo-nya?" tanya Mingyu memperjelas

Junkyu diam sebentar, berfikir kapan kira-kiranya Lia mengutarakan rasa sukanya kepadanya, "Ngg, awal semester dua, mungkin?" ucapnya ragu

"Udah setahun lebih berarti? Lo gantungin dia selama itu?" tanya Mingyu lagi

Junkyu menghela nafas panjang, lalu mengangguk, "Iya. Gue gak tau harus jawab apa. Mau gue iyain gue sendiri belum yakin. Mau gue tolak, tapi gue ga enak a'a"

Mingyu geleng-geleng. Ia senderkan punggungnya di sofa, memandang langit sore yang sedang berubah warna dari biru menuju orange. Belum lagi angin sepoi-sepoi yang menghempas wajahnya, mau gak mau buat Mingyu mejamin matanya terlena

"Yeji yaa?" 

Junkyu Mingyu noleh

Jiho ada di ambang pintu sedari tadi, lalu berjalan menghampiri dua saudaranya yang lagi dudukan di sofa balkon teras lantai dua

"Kok jadi Yeji?" tanya Junkyu dengan kening mengkerut

Jiho ngangguk. Dia dudukin dirinya di lantai, di antara lutut abang sama adiknya

"Iya Yeji. Gue denger-denger alasan lo belum bisa nerima Lia, katanya lo masih belum Move-on dari adek bungsunya Bam? Kenapa? Susah ya?"

Jiho mendongak, melihat adiknya yang kini bungkam dengan seribu bahasa, "Gak usah lo jawab. Gue udah tau jawabannya"

Mingyu ngelirik sekilas, "Mantep emang bungsunya Bam. Bisa-bisanya buat bungsu kita galau begini Teh..."

Junkyu ngedecak. Giliran dia yang kini ngebanting punggungnya ke badan sofa, lalu ngehela nafas berat,

"Bacot! Gak gitu juga bahasanya. Gue bisa aja nerima Lia, tapi gue gak yakin hubungan gue sama Lia bisa tenang kalau hari-hari gue di habisin sama Yeji terus. Gimana nanti kalau Yeji butuh gue? Terus kalau Lia cemburu gimana?"

Jiho gigit lutut Junkyu saking gemasnya, sampai buat adiknya kini mengaduh kencang

"SAKIT TEHHH!!!"

"BODO! Lo adek siapa sih? Jungkook apa Jaehyun? Buaya! Kok yang gue tangkap, lo seolah gak bisa puas sama satu cewek? Lo kalau mau sama Lia ya Lia aja, kalau sama Yeji ya Yeji aja. Jangan dua-duanya lo ambil begini! Bangssss!!!" omel Jiho kesal sendiri

"Tauu! Udah lah sama Lia aja. Udah jalan lama kok tapi gak ada progress sama sekali. Tinggal dooorr apa susahnya sih? Lagian katanya Yeji juga sama Jihoon kan sekarang dekatnya?" sambung Mingyu

"Nah gituu bener a'a. Udah lo sama Lia aja. Gak usah gak enakan sama gue Jungkook. Udah lama kali dah lupa gue juga. Dah ya serius ni jedor Lia sana. Yeji sama Jihoon. Kan enak tar kalau mau date bisa double date..." saut Jiho lagi

Junkyu ngela nafas. Pengen kabur aja rasanya dari dua orang ini. Bawel banget, berisik.

"Kalau bisa mah udah gue lakuin kali dari kemaren. Masalahnya sekarang gue gak bisa ngelangkah, gak segampang yang kalian omongin!"

"Kenapa?"

"Karena... Yeji suka sama Jihoon––

"NAHKAN! Udah cocok! Lo sama Lia. Gak usah galau-galau lagii!!" seru Mingyu keras, yang di angguki setuju oleh sama Jiho

"Hih! Gue belom selese ngomong! Denger dulu kenapa sih!"

Jiho ngerutin keningnya, "Apaan? Alasan apa lagi sekarang?"

Junkyu ngedengus,

"Bukan alasan! Faktanya Yeji suka sama Jihoon, TAPII!! Jihoon suka sama Lia. Lalu Lia sukanya sama gue!!–

–TERUS GUE HARUS APA!!!"

–TERUS GUE HARUS APA!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Anak Gang II - Beranjak Dewasa || 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang