52. Maaf dan Terimakasih

786 90 8
                                    

"Ho..."

Jiho tersentak kaget, kepalanya menoleh menatap horor Jaehyun yang kini memeluknya dari belakang, menempelkan keningnya di punggung Jiho. Mengeratkan dua tangannya yang melingkari pinggang Jiho

"YA AMPUN! KAGET BANG!"

Jaehyun ketawa kecil, "Maap sayang"

"Yaudah lepas dulu tangannya. Lagi nyuci buah ini, risih" Jiho berontak mencoba melepaskan dirinya dari Jaehyun, tapi malah di tarik lagi sama pria ini.

Jaehyun geleng-geleng di punggung Jiho, makin mengeratkan pelukannya, "Gamau. Aku kangen banget ini. Jahat banget seminggu ini aku gak di tegur!"

"Kan kerja namanya juga!"

"Aku juga kerja, Jiho. Tapi masih aku sempat yaa nyamperin kamu ke ruangan, masih sempat makan siang di kantin. Lah kamu kemana? Pagi pergi sendiri, di rumah sakit gak ketemu mulu, jam istirahat gak tau kemana, terus pulang main pulang sendiri tanpa ngabarin, aku di tinggalin sendiri!"

Jiho menghela nafas panjang, setelahnya pasrah membiarkan Jaehyun merajuk di punggungnya "Kok bisa masuk? Perasaan pintunya udah gue kunci tadi!"

"Mengalihkan topik!"

"Bang!"

Jaehyun terkekeh, "Iyaiya. Ya bisa dong. Tadi aku lagi di teras ngeliat Junkyu keluar sama Jihoon, yaudah aku kesini eh bener pintunya gak di kunci lagi, yaudah masuk aja hehe..."

Jiho melirik ke jam di dinding, udah jam 12 lewat. Mau kemana Junkyu sama Jihoon malam-malam begini?

"Mingyu mana?" tanya Jaehyun heran karena gak ngedapatin sosok Mingyu yang biasanya masih bergadang nonton bola di ruang tengah, tapi sekarang gak ada

Jiho mengedikan bahunya, "Gatau. Terkahir tadi bilangnnya mau keluar sama Mina. Pulang malam kayanya, mau sekalian jalan-jalan terakhir sama si neng dulu"

Jaehyun ngela nafasnya berat, "Jadinya minggu depan ya perginya?"

Jiho ngangguk, "Iya" lalu melepaskan paksa tangan Jaehyun dari pinggangnya, berjalan ke meja makan membawa beberapa jenis buah yang baru di cucinya barusan

Jaehyun menatap lekat Jiho yang sekarang anteng mengupas mangga, mengabaikan Jaehyun di sebelahnya yang senyum-senyum sendiri ngeliat ekspresi pacarnya yang fokus sendiri sama mangga.

"Jangan melamun! Dah malam, bisi kesambet!" tegur Jiho sambil menusuk mangga lalu di suapkan ke Jaehyun

Jaehyun nguyah pelan, lalu nendang kaki Jiho dari bawah meja,

"Apa sih!" ketus Jiho kesal

"Cerita dong yang"

"Cerita apaan? Gue bukan pendongeng sebelum tidur ya!"

"Cerita, gimana kamu bisa sama Yuchan"

Jiho menghentikan aktifitasnya memotong mangga dengan arah pandang yang menatap meja makan dengan tatapan menerawang.

Tangannya bergerak menyimpan pisau juga mangga di piring, "Kenapa tiba-tiba nanya dia?"

Bibir Jaehyun terangkat sedikit, memberikan senyum ringan untuk pacarnya, walau Jiho enggan menatapnya

"Pengen tau aja, gimana dia bisa buat kamu pergi dari aku dengan gampangnya"

Jiho mendongak, perlahan satu bibirnya bergerak naik, membentuk senyum sarkas yang langsung menghilangkan senyum di wajah Jaehyun

"Lo duluan dong yang cerita bang. Cerita gimana Jihyo bisa buat lo tiba-tiba pergi ninggalin gue sendirian, tanpa pamit, tanpa izin, tanpa ngomong apa-apa. Mirisnya gue malah tau dari orang lain kalau lo main di belakang gue. Ya ampun bang, jangan playing victim seolah-olah gue yang ninggalin lo. Lo harus ingat di sini lo yang mulai main tikung. Harusnya lo sadar kalau gue yang paling menyedihkan disini. Iya kan? Bener gak? Jangan tanya sakitnya gimana! Yang pasti gue yang paling ngerasa tersakiti banget kali bang sumpah!"

Anak Gang II - Beranjak Dewasa || 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang