44. Pertemuan Pertama

743 88 4
                                    

"Lo sebenernya udah move-on belom si Kook?"

"Hng? Gak ngerti gue juga, kenapa emang?"

June geleng. Dia hirup sekilas vape rasa vanila milik Jungkook, sedangkan yang punyanya kini duduk diam termenung sendiri dengan fikirannya. Membiarkan June mengacak-acak ruang kerjanya siang ini.

Satu jam yang lalu tanpa berkabar sebelumnya, June tiba-tiba sudah menunggu Jungkook di dalam ruang kerja milik pria itu. Masih dengan setelan hijau telor asin ala PNS-nya, June gogoleran di sofa milik Jungkook sampai gak sadar kalau yang punya ruangan sudah datang setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Jangan di tanya gimana caranya June bisa nyelinap masuk ke dalam ruang Jungkook. Padahal kunci pintunya aja jelas-jelas di bawa sama yang punya ruangan. Intinya June masih punya Jaehyun sama Jiho yang sebelum ia menemuni Jungkook, lebih dulu mendatangi Jaehyun Jiho untuk basa-basi sebentar.

Dan kini sudah sejam June masih betah di rumah sakit belum mau balik ke kantornya sendiri, padahal jam istirahatnya udah selesai. Ya lagian mana bisa June balik ke tempat kerjanya, meninggalkan Jungkook yang kini antara sadar atau tidak setelah June akhirnya menyeret-nyeret nama Jiho dalam obrolan keduanya.

Memang ajaib, satu nama berhasil bisa meululuhlantahkan fikiran dua orang sekaligus. Jaehyun dan Jungkoook. Dua orang laki-laki yang kini berstatus menjadi mantan pacar Jiho, dan sama-sama belum berhasil move-on dari bayang-bayang si perempuan.

"Gue sama Rose mau nyebar undangan nehh!" seru June sambil meregangkan badannya

Jungkook melebarkan pupil matanya, menendang kaki June gemas, "Seriusan sumpah maneh udah mau nikah? Aslian serius sama Rose? Gila-gilaa salut gue."

June mendelik, "Ya lo kira selama ini gue sama Rose main-main doang? Gak ya! Mainan gue sama Rose kalem, gak pernah sampe nyebabin hati hancur berkeping-keping" sewotnya kesal

"Ya mana gue tau. Abisan kayaknya jalanan hubungan lo sama Rose bawaannya drama mulu" celetuk Jungkook asal

"Sembarangan! Gue sama Rose dramanya cuma skenario. Gak kayak lo sama Jaehyun drama-drama kebawa-bawa di real life. Cik ngotak bro!" seru June sarkas yang mana membuat Jungkook memutar bola matanya malas

Jungkook bangkit dari kursi kerjanya, membuka pintu saat ada yang mengetuknya dari luar. Rekan Dokternya Jungkook yang mengantarkan map-map untuk Jungkook.

"Makasih ya. Tar habis ini gue antarin sekalian ke ruangannya Jaehyun" ujar Jungkook terakhir setelah kini duduk lagi di sofa panjang berseblahan dengan June yang melirik Jungkook dengan ekor matanya

"Gue tanya sekali lagi, lo udah move-on belom dari Jiho?"

Jungkook menghentikan tangannya yang membuka lembar-lembar kertas kerjaannya, lalu menghela nafas panjang

"Kalau gue bilang belum, gue bingung. Jujur sekarang gue udah sayang banget sama Una. Tapi kalau gue bilang udah, itu bohong. Di sudut lain masih ada nama Jiho di sana. Tapi di ruangan paling besar sekarang sepenuhnya udah ke isi dengan sosoknya Una" tutur Jungkook mencoba mengungkapkan isi hatinya kepada orang lain untuk pertama kalinya.

Selama ini Jungkook hanya bisa memendamnya sendiri, dan akibatnya Jungkook gak bisa keluar dari penjara yang dia buat sendiri.

Jungkook gak bisa milih dia harus memperbaiki hubungannya dengan Eunha, atau coba mengulang kembali ceritannya bersama Jiho dengan halaman baru.

"Baguslah kalau gitu. Berarti sekarang tinggal lo-nya aja gimana caranya untuk memperbaiki semuanya. Gue yakin, lo tau mana yang harus lo kejar sekarang. Lo tau apa yang harus lo pertanggung jawabkan.

Anak Gang II - Beranjak Dewasa || 97LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang