Seingat Jaemin, selama ia hidup ia hanya pernah mencicipi rasa buah berkulit penuh duri dengan julukan King Fruit itu saat usianya sepuluh tahun, daging buahnya yang beraroma menyengat, bertekstur lembut dan berwarna kekuningan tidak membuat Jaemin ingin menelannya lebih banyak lagi. Saat itu Jaemin masih terlalu kecil untuk mengajukan protes pada sang ayah yang pulang membawa buah aneh hasil impor dari negara-negara di Asia Tenggara, sungguh Jaemin tidak menyukainya bahkan hanya untuk berdiri sejauh dua meter.
Ngomong-ngomong tentang jodoh adalah cerminan diri, Jaemin cukup terkejut saat tahu kalau suaminya yang berdarah Korea-Kanada juga tidak menyukai buah penuh duri itu, bahkan ia berdiri sejauh tujuh meter saat melihat buah mengerikan itu, tapi kenapa?
"Bundaa... Icung mau durian!"
Ya, tapi kenapa putra tampannya menyukai durian?
"Bundaa.."
"Jisung sayang, nanti ayah kamu bisa pingsan kalau kita pulang bawa durian."
Bocah laki-laki bernama Jisung itu menghentakkan kaki kecilnya sambil merengek keras, "nanti ayah bisa bangun lagi kalau duriannya sudah Icung makan, bunda.."
"Tapi sayang-"
"Lele aja boleh makan durian sama onty Injun."
"Iya, bunda tau sayang.. tapikan ayah sama bunda ngga suka durian."
"Tapikan Icung suka!" Balas Jisung keras, suaranya terdengar merajuk dan mata kecilnya yang menggemaskan mulai berkaca-kaca.
Jaemin menatap sekeliling, tersenyum malu pada orang-orang yang memperhatikannya dan Jisung, anaknya ini kalau sudah punya keinginan memang mirip ayahnya.
"Sayang.."
Huwaaaaa!!
Mata Jaemin membulat saat Jisung tiba-tiba berguling di lantai sambil menangis keras, pistol air Nerf yang baru saja mereka beli pun mulai dipukulkan ke lantai. Seluruh mata pengunjung supermarket langsung menatap Jaemin, termasuk pramuniaga yang sejak tadi menunggu akhir dari drama ibu dan anak di depannya.
"Jisung kan sudah besar, kenapa ngga mau nurut sama bunda?" Tanya Jaemin sambil berusaha menenangkan sang anak.
"Icung mau durian!"
"Durian!" Jerit Jisung.
"Lee Jisung!"
"Bundaa.. Icung mau durian!"
"Ada apa ini?"
Jaemin langsung menoleh saat sebuah suara berat menginterupsi perdebatannya dengan sang anak. "Eh! Bang Lucas, koko Sungchan.."
"Icung kenapa onty?" Tanya bocah kecil yang sibuk memeluk satu pack kinder joy.
"Uncle.. hiks! Uncle.."
Lucas menaikkan satu alisnya saat Jisung buru-buru bangun dan menghampirinya dengan linangan air mata.
"Apa sayang?""Icung hiks! Icung mau durian hiks! Tapi bunda ngga mau beliin.."
"Icung beneran mau durian?" Tanya Lucas lembut.
Jisung mengangguk cepat, pamannya yang satu ini pasti akan dengan senang hati memenuhi permintaannya, Sungchan saja sering dibelikan satu pack kinder joy padahal anak laki-laki yang sering ia panggil Koko itu hanya minta satu buah.
"Nanti duriannya dimakan sampai habis?"
Putra semata wayang keluarga Lee itu mengangguk cepat. "Iya.. hiks!"
"Bang, jangan-"
"Oke jagoan!! Kita beli yang paling besar dan mahal khusus untuk Jisung!" Kata Lucas, dengan suara penuh semangat memotong kata-kata Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshot NCT
FanfictionKumpulan oneshot kapal NCT yang saya sukai. Kadang formal kadang lokal.. Kadang waras kadang ngegas.. Kadang manis kadang nangis.. Random banget lah pokoknya. NoRen - MarkMin - YukHae - TaeTen - JaeDo - JiChen Update suka-suka.