Jaemin menghentikan gerakan jemarinya yang menari diatas keyboard laptop, ia memandang pintu masuk kafe yang berdenting, berharap bahwa sosok yang masuk adalah orang yang ia tunggu. Ia menghela napas pelan saat orang lain yang memasuki kafe, Jaemin telah menunggu satu jam lamanya, namun orang yang ia tunggu belum juga menunjukkan tanda akan datang.
Jaemin kembali memesan secangkir cappuccino yang telah kosong di cangkirnya. Tak lama ia kembali memainkan jemarinya diatas keyboard, mengetik sebuah kata, merangkainya dengan indah dan membuat sebuah kisah yang mungkin diidamkan banyak orang.
Romansa.
Jaemin menuangkan seluruh kisah manis dan polosnya bersama sang terkasih ke dalam novel terbarunya.
Tringg...
Lonceng kafe berdenting pelan dan lagi-lagi Jaemin mendongak, senyum manis menghiasi wajah cantiknya saat sosok yang ia tunggu datang dengan setelan kantor lengkap.
"Mark hyung.."
Lelaki dewasa yang dipanggil Mark itu tersenyum tipis, ia menarik kursi di depan Jaemin dan duduk disana.
"Maaf menunggu lama."
"Tidak apa-apa."
"Jadi, ada urusan apa hingga kita bertemu di jam kantor?" Tanya Mark lembut.
Jaemin terdiam, biasanya ia bebas menemui Mark kapan saja dan dimana saja ia ingin, tapi kenapa Mark bertanya seperti itu? Apa dia sangat sibuk beberapa minggu ini?
"Hyung sangat sibuk ya?"
Mark menggeleng pelan dengan senyuman, "tidak sih.. Hanya berpikir kenapa di jam kantor."
Raut wajah Jaemin berubah, senyum manis tersungging dengan ragu. Senyuman Mark masih sama, nada bicaranya pun sama, tapi Jaemin merasa berbeda.
"Maaf.. Aku hanya ingin meminta pendapat hyung untuk dua bab terakhir novel baru ku.""Tentang apa?"
"Romansa.."
Mark sedikit berdecak, "romansa lagi? Mungkin pembaca akan bosan dengan kisah yang itu-itu saja dan dengan ending yang pasaran."
Jaemin terdiam, biasanya Mark akan dengan sabar membaca novelnya yang belum rampung lalu memberi masukan dan komentar membangun, tapi hari ini berbeda. Jaemin bukannya tak tahu, tapi ia benar-benar ingin berpura-pura tak tahu apapun.
"Ah begitu ya hyung.."
Mark mengambil kunci mobilnya lalu berdiri, "aku minta maaf, tapi aku harus kembali ke kantor."
Jaemin mengangguk pelan dengan tatapan sedih. "Ya, hati-hati hyung."
Mark mengangguk lalu mengecup kening Jaemin, "sampa jumpa, Jaem."
Jaemin hanya tersenyum tipis, "ya sampai jumpa hyung.."
Jaemin melambaikan tangannya walau tanpa balasan, sejenak ia kembali terdiam lalu terkekeh pelan.
"Sampai jumpa Nana.. Aku mencintai mu."
Setelahnya Jaemin melirik laptopnya yang menyala, ia langsung menghapus satu bab novelnya.
"Aku rasa untuk kali ini akan ada akhir yang sangat manis." Gumamnya sambil tersenyum tipis.
...........
Ketika Jaemin membuka matanya pagi ini, ia merasa benar-benar buruk. Kilasan tidak menyenangkan tentang apa yang ia lihat saat perjalanan pulang membuatnya kesulitan tidur hingga ia memilih menyelesaikan novelnya saja.
"Mungkin akan aku tambah dua bab lagi."
Iya memilih beranjak dari ranjang lalu membersihkan diri sebelum kembali menulis dan mengejar deadline yang diberikan penerbit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshot NCT
FanfictionKumpulan oneshot kapal NCT yang saya sukai. Kadang formal kadang lokal.. Kadang waras kadang ngegas.. Kadang manis kadang nangis.. Random banget lah pokoknya. NoRen - MarkMin - YukHae - TaeTen - JaeDo - JiChen Update suka-suka.