Biduan - JaeDo

9.8K 758 523
                                    

Jaehyun hanya bisa mendengus saat melihat sahabatnya cekikikan seperti orang gila di depan ponsel pintar yang bisa dilipat menjadi persegi super lucu. Jaehyun jadi mempertanyakan kewarasan orang disampingnya yang semakin diperhatikan malah semakin gila.

"Bang, abang gak lagi stress mikirin skripsi kan?"

"Abang sudah kenyang Jep.."

Alis Jaehyun menukik tajam, selain kelakuan, otak dan akhlak yang minus ternyata tetangganya ini juga minus di saraf kranialnya.

"Bang Taeyong kalau ngomong yang bener dong! Sejam aku duduk Abang cuma cengar cengir gak jelas!"

Orang yang dipanggil Jaehyun Bang Taeyong itu menoleh sebentar lalu melanjutkan olahraga jari yang sempat tertunda sekian detik demi menatap wajah yang pantas menjadi pangeran di Keraton.

"Eh jangan! Kelakuan mu minus, bisa sial Keratonnya!"

"Heh apaan sih bang?! Woy dengerin dong! Aku mau cerita nih! Kampret emang kamu bang! Nastar premium yang aku bawa sudah habis tapi dengerin cerita ku gak mau!"

Taeyong akhirnya menghela napas, memilih mengalah daripada anak kesayangan om Suho ini merajuk, bisa-bisa Taeyong akan kepanasan mendengar omelan papinya Jaehyun.

"Kamu mau cerita apa?"

Mendapat perhatian setelah satu jam duduk tanpa dipedulikan membuat Jaehyun bersemangat, laki-laki dewasa muda itu menyeret kursi kayu jati kesayangan ayah Taeyong agar lebih dekat dengan sang tetangga.

"Carikan pacar dong bang!"

Taeyeong menatap Jaehyun bingung, anak ini kurang apa lagi hingga pacar saja harus ia carikan? Ah iya! Taeyong ingat, yang kurang dari Jaehyun itu ada dua, pertama kurang akhlak dan yang kedua kurang rendah hati, kerjaannya pamer barang branded yang baru dibeli mirip sama papinya, Taeyong heran bagaimana bisa orang sebaik Tante Yixing tahan dengan dua iblis berkedok malaikat itu.

"Bentar... Bentar. Abang gak salah denger nih? Kamu minta carikan pacar?"

Jaehyun mengangguk semangat, "yang bisa bantu aku ngabisin duit papi."

"Jaehyun oh... Jaehyun! Jepri anaknya Om Suho yang lahir aja selimutnya sutra.. kamu itu udah dua puluh dua tahun! Masa abang yang carikan kamu pacar sih? Tuh yang antri dimanfaatkan."

Jaehyun mendengus, "mau yang beda.."

"Kekeyi sama Cimoi tuh jomblo!"

Jaehyun menatap Taeyong sinis, ia berdecak kesal saat Taeyong kembali sibuk dengan keahlian dua jempolnya bergerak diatas keyboard ponsel.

"Wah! Bang! Aku mau yang level manisnya kaya gitu dong!" Kata Jaehyun sambil menunjuk layar ponsel Taeyong yang menampilkan sosok cantik bermata indah.

"Enak aja! Pacar Abang nih!!"

"Dih! Belum sah ya, masih bisa jadi milik bersama!"

Jaehyun hanya dapat menunjukan cengiran saat melihat wajah kesal Taeyong. Ia mengangkat dua jarinya membentuk tanda peace saat Taeyong mulai mengangkat toples nastar.
"Ampun bang ampun bang.."

"Pacar Abang nih!"

"Ya yang penting kaya gitu manisnya!"

Taeyeong berdecak, Jaehyun pikir dia ini biro jodoh apa? Yang jodohnya bisa dicustom.

"Yaudah, ntar malem ikut Abang nonton dangdut di lapangan dekat komplek."

Jaehyun membulatkan matanya kaget, jadi orang se-hype Taeyong hobinya dangdutan? Di lapangan dekat komplek elit rumah mereka?

Kumpulan Oneshot NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang