"Chenle-ya!"
Sosok omega manis yang namanya baru saja diteriakkan dengan suara lantang itu menoleh, senyum indah terbentuk di bibirnya yang dipoles kemerahan sewarna daun maple di musim gugur. Kulitnya yang pucat kini terlihat merona merah muda akibat senyum hangat dari sosok alpha tampan yang tadi memanggilnya lantang.
"Jisung.."
Jisung mempercepat larinya menuju sang pujuaan hati, ia tidak bisa menahan rindunya pada omega manis beraroma perpaduan teh melati dan bunga osmanthus khas negeri tirai bambu tempat kelahiran sang Mama.
Cup!
Chenle tersenyum manis saat Jisung mengecup keningnya tepat saat alpha muda itu tiba di meja kafetaria tempat mereka memutuskan makan siang bersama.
Jisung terkekeh pelan saat feromon Chenle didominasi aroma osmanthus, "kau senang aku pulang, ya?"
Chenle mengangguk malu-malu, jemari lentiknya menepuk sisi kosong di sebelahnya agar alpha tampan itu duduk nyaman di sebelahnya.
"Sudah menunggu lama?" Tanya Jisung dengan suara bass nya.
Chenle menggeleng, "aku baru duduk sekitar.. hmm sepuluh menit."
Jisung tertawa pelan melihat tingkah manis sang omega, "aku sangat merindukan mu."
"Aku juga.. eum.. Jisung, jadi bagaimana hasilnya?"
"Aku menemukan sebuah rumah indah di pinggir pantai, kau pasti menyukainya karena tempat itu adalah tempat impian mu." Kata Jisung diiringi senyum tampan.
Mata Chenle berbinar senang saat Jisung berhasil menemukan tempat yang menjadi impiannya, alpha tampan itu memang paling mengerti apapun tentangnya.
"Kita harus meminta Sungchan menyelesaikan administrasinya."Jisung mengangguk pelan, ia genggam lembut tangan sang omega lalu menatapnya serius. "Chenle, kau yakin dengan keputusan kita kan?"
Chenle menatap Jisung dengan sorot bertanya, "kau masih meragukan aku, Jisung?"
Jisung mengatupkan bibirnya rapat sebelum mengusap helaian hitam rambut sang omega, telapak tangannya yang besar perlahan turun untuk mengusap pipi putih Chenle, "aku tidak ragu sayang.. melawan arus itu tidak mudah dan.. dan aku sangat takut kehilangan mu."
Chenle menggenggam tangan besar Jisung yang megusap wajahnya penuh kelembutan, "aku akan berjuang, Jisung.. jadi tolong perjuangkan aku."
Senyum tipis terbentuk di bibir Jisung, "tentu, apapun untuk mu."
........
Chenle tersenyum saat Jisung mengecup bahunya yang terekspos, ia membiarkan alpha tampan itu melingkarkan lengan berototnya di pinggang bahkan membiarkan alpha beraroma Citrus lime itu meletakkan dagunya di bahu. Pergerakan Chenle memang terganggu karena Jisung menempeli tubuhnya, namun saat-saat seperti ini sangat jarang mereka nikmati dan Chenle tidak akan menyia-nyiakannya begitu saja.
"Kenapa kau memakai kemeja ku? Sengaja ingin menggoda ya?"
Chenle merotasikan matanya malas, "aku tidak menggoda, kau saja yang mudah berliur."
Jisung terkekeh pelan lalu kembali mendaratkan ciuman kecil di bahu Chenle, "Apa yang kau masak?"
"Aku tidak memasak apapun, tadi aku memesan samgyetang dan sekarang aku sedang menyiapkannya untuk makan malam."
Jisung mengangguk pelan, hidung mancungnya masih sibuk mengendus feromon Chenle yang begitu segar di hidungnya, osmanthus dan teh membuat Jisung seperti disambut musim gugur Guilin sepanjang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Oneshot NCT
FanfikceKumpulan oneshot kapal NCT yang saya sukai. Kadang formal kadang lokal.. Kadang waras kadang ngegas.. Kadang manis kadang nangis.. Random banget lah pokoknya. NoRen - MarkMin - YukHae - TaeTen - JaeDo - JiChen Update suka-suka.