Gadis kecil sedang berlari tergopoh-gopoh di hutan yang gelap, tubuhnya penuh luka sayatan akibat ranting dan luka lebam di beberapa sisi menandakan tubuh kecilnya sudah beberapa kali terbentur tanah yang keras.Sosok yang mengejarnya sangat menakutkan. "HAHAHAHA... Mau lari kemana kau grrrr..." Tubuh yang besar, mata lebar, juga taring yang tajam tak lupa sekitar mulutnya yang penuh dengan darah.
"Tolong..... Tidak jangan..... Tolong siapapun tolong aku..." Teriakan pilu penuh ketakutan terdengar semakin lirih.
"Grrrrrr mau kemana kau gadis kecil? Aku akan memakanmu sekarang grrr...." Air liur keluar dari mulut sosok itu tampak menjijikan.
"Hiks... Hikss.... Aku mohon to-tolongg..."
Gadis itu menutup matanya melihat sosok itu yang melompat ke arahnya namun...
Crashhhh
Merasa tak ada sesuatu yang terjadi perlahan tangan gadis itu turun, matanya terbuka, melebar melihat sosok itu yang kepalanya sudah terpisah dari tubuhnya dan perlahan menjadi abu.
"A-Ap-Apa yang terjadi?" Lirihnya pelan.
"Kau tak apa nak?" Gadis itu tersentak memandang ke samping.
Berdiri seorang pria dengan katana, dan ada seperti sebuah tanda di dahinya tak lupa anting dikedua telinganya.
"Anda siapa?"
"Namaku yoriichi, Tsugikuni Yoriichi."
"Terima kasih telah menolongku tsugikuni-sama."
"Ah tidak perlu memanggilku begitu."
Gadis itu memandang yoriichi dengan mengerjabkan mata beberapa kali. "Eh oji-chan...?"
"Tidak buruk juga, sedang apa anak kecil seperti mu dihutan malam hari?"
"Ayahku meninggalkan ku disini, aku menunggunya tapi dia tidak kembali."
Yoriichi tersentak, dia tau kalau anak didepannya dibuang keluarganya. "Baik siapa namamu?" Anak itu diam tak menjawab lalu yoriichi menambahkan. "Ikutlah dulu bersamaku."
Yoriichi berjalan sambil memegang tangan anak itu, mereka berjalan bersama cukup lama sampai berhenti di sebuah rumah di tengah hutan.
"Aku adalah pengembara jadi aku hidup berpindah tempat, aku menemukan tempat ini kemarin. Masuklah.."
Gadis itu duduk di bangku tepat didepan yoriichi berdiri, memandang kedepan dengan tatapan kosong. "A-Aku.... Tidak punya nama...."
"Eh"
"..."
"Emm... Bagaimana kalau aku beri kau nama..... Atera?"
"Atera?"
"Hm dari kata Amaterasu sang dewi Matahari."
"Kenapa?"
"Emmm... Karena itu cocok untukmu, sekarang tidurlah..."
Malam berlalu dengan cepat, pagi menjelang atera membuka matanya perlahan. Matanya memandang sekitar yang sepi, dengan cepat kakinya melangkah keluar rumah mendapati yoriichi yang duduk disana.
"Sudah bangun?" Atera terus memandang yoriichi. "Eh ada apa?"
"Aku fikir ojii-chan meninggalkan ku...."
"Hmm tenang saja, aku tidak akan meninggalkan mu." Senyum yoriichi membuat atera tersenyum lebar.
"..."
••Atera
Selesai mandi aku dan oji-chan melanjutkan perjalanan, yahh aku memutuskan untuk selalu bersama dan mengikutinya. Seperti sekarang aku dan ojii-chan berjalan menuju kota selanjutnya.
"Atera?"
"Um"
"Bagaimana kalau kau belajar pernafasan?"
"Perna...... fasan itu apa?"
"Pernafasan bisa digunakan untuk membunuh oni yang menyerang mu kemarin."
'Jika aku bisa menggunakan itu, aku akan bisa melindungi oji-chan. Aku harus...'
"Aku mau!"
"Baiklah kita akan mulai besok, pertama kita harus mencari rumah sementara untuk latihanmu." Atera hanya mengangguk.
Selama perjalanan tak jarang juga yoriichi akan menggendong atera jika dirasa atera tidak sanggup berjalan.
Atera memang hanya gadis kecil berusia 8 tahun berambut kemerahan seperti yoriichi dengan bola mata hitam legam. Tak jarang orang akan berkata kalau mereka adalah sepasang ayah anak.
Malam harinya mereka beristirahat di bawah pohon besar di kaki gunung, atera tidur dengan kepala yang menyandar di lengan yoriichi. Yoriichi memandang atera dengan senyuman diwajahnya.
...............
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Girl Kimetsu No Yaiba
Fantasy** *** **** Atera dari kata Amaterasu sang Dewi Matahari..... ___ ____