13. Fujikasane Yama~

1K 143 5
                                    

Selamat membaca......

...

Tepat hari ini, sesuai informasi king adalah hari seleksi akhir para pemburu iblis di laksanakan. Di sore hari atera melangkah menaiki tangga menuju tempat yang dipenuhi bunga wisteria dari kaki gunung hingga lerengnya.

Tempat itu sepi karena seleksi dilaksanakan pagi hari tadi, atera hanya diam tepat di tengah, menajamkan penciumannya. Dia tidak kesini untuk ikut ataupun bergabung, ada hal lain yang ingin dia lakukan.

Pertama, untuk mencari bajingan tertentu yang dia lemparkan kesini beberapa ratus tahun lalu. Hati kecilnya masih menginginkan bajingan itu untuk hidup dan belum dipenggal oleh seseorang karena dia butuh asisten yang bisa di jadikan babu sekaligus.

Matanya melebar dengan perlahan berbalik ke kanan. "Ah Aku menemukanmu." Sebuah senyum lebar, namun mengejek terbit di bibirnya.

Melompat tinggi meninggalkan kilatan merah dan mendarat tepat di dahan pohon tepat tengah hutan, dengan cepat menarik nichirin langsung menebas ke belakang menyisakan 6 oni yang terpenggal terjatuh turun.

Tanpa menengok ke belakang, atera melesat melompati satu pohon ke pohon lain sampai akhirnya turun di tempat yang gelap namun banyak bunga terawat di sekitarnya.

"Lama tidak bertemu, aku tau kau ada di sana."

Gemerisik daun terdengar lirih.

"Keluarlah sekarang....... IBLIS!!" Ucap atera sinis.

Sosok hitam keluar perlahan, menunjukkan wujud laki-laki paruh baya yang dengan cepat bersujud di depan atera. "Maafkan saya tsugikuni-sama, hanya saj-- ah maaf." Pria dengan rambut coklat panjang yang di ikat itu menunduk sedih.

"..." Atera diam menunggu pria di depannya berbicara.

"Apakah penebusan dosa saya sudah berakhir tsugikuni sama? A-Apakah an-a- Apakah anda akan mengakhiri penderitaan saya sekarang?" Pria paruh baya dengan kimono nagagi coklat dan celana hakama hitam yang di ikat dengan uwa-obi putih itu menatap atera penuh penyesalan.

Memandang iblis itu tajam. "Iblis, kau fikir aku melempar mu ke sini agar kau melakukan penebusan dosa?" Seringai atera.

Mata iblis itu melebar syok. "Saya minta maaf." Iblis itu hanya mampu terdiam.

"Kau fikir aku perduli!! Pada iblis tak tau terima kasih sepertimu!?" Tekan atera. "Aku hanya butuh orang yang bisa ku jadikan anjing setia untuk pertempuran akhir yang akan datang!!" Sambungnya.

Iblis itu menegang, sebuah air mata lolos dari matanya. "Saya akan menjadi anjing setia untuk anda tsugikuni-sama!" Katanya tegas.

Atera menarik sebuah katana hitam gradiasi kuning di samping katana miliknya dan melemparnya ke tanah. "Era ini adalah penentuan, ku harap kau mengerti tugasmu iblis!"

"Ha'i" Berdiri meraih pedang itu dan menempatkan di pinggangnya.

...

Ini adalah hari terakhir seleksi, setelah mengeluarkan iblis itu pada malam pertama seleksi, atera memasukkannya ke hotel untuk mandi dan melemparkannya pakaian baru, alas kaki juga ikat rambut baru.

Melihat penampilan iblis itu sekarang, membawa sebuah kenangan masa lalu pada atera. 'Dia masih sama, seperti dulu. Kenangan ini menyakiti hatiku, maaf yosuke ji-san.'

Ya iblis itu bernama yosuke, Tamura Yosuke. Seorang pemburu iblis pada era sengoku, termasuk orang yang mengenal dekat yoriichi dan atera sekaligus menghianatinya.

Mereka berdiri tepat di jalan keluar tempat seleksi menunggu kamado tanjiro yang harusnya sudah keluar. Atera bersandar pada pohon dan yosuke berdiri di bawah pohon jauh darinya.

Atera membuka mata, menatap seseorang yang menggunakan haori biru yang berjalan menggunakan tongkat ditangannya, tampak babak belur. Mata atera melebar.

'Sumiyosi-san, apakah? Tidak, dia..'

"Kamado Tanjiro?" Panggil atera.

Tanjiro berhenti, menoleh pada orang yang memanggilnya. Matanya menyipit. 'Pedang merah, seruling dan anting matahari dan bulan sabit. Tidak mungkin?!' Mata tanjiro melebar, bersimpuh menundukkan kepala ke tanah.

"Tsugikuni Atera-sama."

"..."

...

Percakapannya di skip🤫

Secret Girl Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang