09. Permulaan~

1.1K 165 3
                                    

   Tanjiro berumur 4 tahun, memandang ayahnya yang sedang menari tanpa henti di keadaan yang dingin bersalju.

Tanjiro tau ayahnya sakit, tapi dia juga heran bagaimana ayahnya bisa menari tanpa kelelahan ditengah suasana bersalju.

"Tanjiro apa kau ingin melihat dari dekat."

Tanjiro menatap ibunya lalu mengangguk singkat.

Dalam gendongan ibunya, mata tanjiro masih memandang ayahnya.

"Itu tarian apa?"

"Itu tarian hinokami kagura, semacam tradisi keluarga."

"Tarian yang ayah dan teman ayah bisa?"

"Betul, atera san adalah orang yang baik dan bijak."

"Kenapa dia bisa hidup sangat lama?" Pertanyaan polos tanjiro kecil mengundang senyum kie.

"Karena dia istimewa, dia harus menghancurkan takdir jahat dunia ini. Ingat ya ini rahasia keluarga."

"Tentu saja!!!"

Mata tanjiro menatap ayahnya yang menari di tengah salju dengan berbinar.

...

"Eh"

Hidungnya tiba-tiba mengendus sesuatu dari karat besi.

H

atinya panik saat menyadari aroma apa ini.


"Bau darah...?!"

Berlari lurus ke depan, Tanjiro menyaksikan Nezuko berbaring di salju.

Paru-parunya menjerit namun tertahan oleh kekeringan karena dia tidak mengerti mengapa ini terjadi.

"Uaaagh!" Tajiro berteriak.

Mencapai adik perempuan yang pingsan dan berlumuran darah. "Nezuko!? Apa yang terjadi?!" Dia menahan diri untuk tidak menyentuhnya, segera dia menyadari bahwa Nezuko terbaring di atas Rokuta yang juga berdarah dan tidak merespon.

"Apa..." memutar kepalanya untuk melihat pintu geser rumah mereka terbuka lebar, dunianya berhenti. "T-tidak..." kakinya kehilangan tujuan untuk tetap lurus, ia berlutut di lantai yang dingin dan berlumuran darah.

"I-bu...S-shigeru,Takeo..Rokuta..Hanako...? K-kenapa...?"

Tanjiro hampir tidak bisa tetap tenang.

"Apakah itu beruang...? Tunggu...Nezuko?"

Menyadari bahwa Nezuko masih hangat, Tanjiro langsung mengabaikan perasaannya dan berusaha fokus menyelamatkan satu orang agar dia masih bisa melakukan sesuatu.

'Aku harus pergi ke desa! Nezuko...Aku akan menyelamatkanmu! Percaya pada kakakmu...! Jadi bertahanlah!'

Tanjiro berlari mengerahkan tenaga. Berlari sekencang mungkin menuruni gunung bersalju. Lebih parahnya lagi tiba-tiba salju turun. Udara yang memang sudah dingin kini menjadi semakin dingin.

Tiba-tiba tangan nezuko bergerak.

Sebelum Tanjiro bereaksi gerakan Nezuko menjadi aneh. Dia seperti mengamuk dalam gendongan Tanjiro. Tanjiro yang kehilangan pijakan kaki dan terjatuh oleh salju menuju lereng bawah.

Beruntung para dewa masih mencintai mereka. Tanjiro dan juga Nezuko terjatuh tepat di atas tumpukan salju yang sangat tebal, sehingga mereka tidak terluka.

Saat Tanjiro bangkit, dia tidak melihat Nezuko.

"NEZUKO!! NEZUKO!?"

Tanjiro dengan panik berteriak dan melihat sekeliling dimana semuanya serba putih. Hingga akhirnya Nezuko terlihat. Dia berdiri sambil menunduk tidak jauh darinya.

Tanjiro menghela nafas, dia berdiri lalu berjalan menuju nezuko.

"Nezuko kau tidak perlu berjalan, biar nisan yang menggendongmu..."

Nezuko tiba-tiba berbalik dan menyerang tanjiro. Tanjiro terkesiap ketika tubuhnya di dorong oleh nezuko hingga membentur salju.

"NEZUKO!!"

...

Di sebuah rumah gaya Jepang yang luas dan besar di tengah hutan seorang perempuan berdiri diam di tengah lapangan tempat berlatih.

Tangannya ditarik sejajar menunggu sesuatu.

Elang besar yang langka datang dan hinggap di tangannya.

"Mereka tewas keculi 2 anak tertua." Ucap burung elang, di akhiri kicauan melengking.

"Sudah dimulai!" Balas perempuan itu.

"Kyatt... Sekarang bagaimana?" Tanya elang itu.

"Ayo membuat langkah king, kita berdua akan mulai beraksi!!"

"Laksanakan kyatt....." Elang itu terbang di langit tepat di atas atera, terus berkicau dengan keras menandakan awal baru yang kacau akan segera dimulai.

...

Ayo mulai ayo mulai🤧
Atera-sama akan mengguncang seluruh duniaaaaa😎
.
.
.
Selesai nulis langsung publis, maaf kalau kacau...😩

Secret Girl Kimetsu No YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang