•22•

20 2 0
                                        

            Sepanjang perjalanan, Syahna tak merasa jika Alfin mengikutinya dari belakang.
Sesampainya di SMA Dinamika Jakarta, Syahna langsung membayar ojolnya, dan pergi ke markasnya Austin.
Ia pergi secara sembunyi-sembunyi, dan tak memperhatikan orang-orang yang melihat kedatangan Syahna di SMA Dinamika Jakarta. Padahal, ia datang bukan untuk menemui guru-guru disana, melainkan untuk menemui Austin.

            Saat sampai di markasnya Austin, Syahna melihat ada dua orang laki-laki. Laki-laki itu adalah Alexander Hakim dan Leon Fernandez. Ya dia mengenal laki-laki tersebut. Alex dan Leon adalah sahabat atau bisa juga dibilang mereka adalah partner in crime nya Austin.

"Alex, Leon?" tanya Syahna sedikit kaget karna ada mereka

"Iya, hai" jawab Alex

"Long time no see, Syahna Mysha" jawab Leon juga
Syahna hanya diam, tak menggubris perkataan mereka.

"Oh ya, lo nyariin Austin ya? Austinnya bentar lagi datang kok" ucap Alex memberi smirk

"Iya, ga usah segan, duduk aja dulu" ucap Leon
Kembali Syahna tak mendengarkan omongan Alex dan Leon. Ia menganggap mereka hanyalah nyamuk yang berkeliaran di telinganya.

Sekitar 5 menit menunggu, Austin pun datang.

"Ouh, udah dateng ternyata" ucap Austin memberikan smirk

"Ga usah banyak omong deh ya, sekarang tujuan lo nyuruh gue kesini tuh apa?" kata Syahna menaikkan nada bicaranya

"Gue liat-liat sekarang lo udah banyak perubahan ya" ucap Austin mengalihkan pembicaraan

"Dulu pake rok pendek banget sekarang panjang banget" ucap Austin

Mendengar Austin berkata seperti itu, sontak Syahna menamparnya.

"Jaga omongan lo ya" ucap Syahna tegas

"Oh ya, sampe lupa. Apa kabar Syahna Mysha" tanya Austin dengan nada mengolok

"Nyokap lo juga apa kabar? Baik kan? Masih ngambil harta bokap lo ga? Hahaha" ucap Austin tertawa jahat
Mendengar Austin berkata seperti itu, Alex dan Leon pun ikut tertawa.

"Sialan" ucap Syahna geram dan langsung ia mendaratkan tangannya dimuka Austin

"Berani lo sekarang?" tanya Austin remeh dan ia pun membalas pukulan Syahna tadi

Dan terjadilah perkelahian yang hebat diantara Syahna dan Austin. Saling pukul pun terjadi, sehingga menyebabkan muka mereka babak belur. Sedangkan dengan Alex dan Leon mereka juga ikut membantu Austin meninju Syahna. Perkelahian dengan 3 lawan 1.

             Di satu sisi, Alfin yang daritadi mengikuti Syahna diam-diam terkejut melihat Syahna berkelahi dengan Austin dengan sangat hebat. Ia tak bisa diam, ia harus menolong Syahna dengan lawannya 3 orang sedangkan Syahna hanya sendiri.
Saat itu juga langsung Alfin ikut menonjok muka Austin, Austin kaget. Tak hanya Austin yang kaget, Syahna pun juga.

"Alfin, kok dia bisa ada disini" ucap Syahna dalam hati kaget akan kehadiran Alfin tiba-tiba

Melihat kedatangan Alfin, Alex dan Leon pun ikut melawan Alfin. Dan perkelahian tersebut berlanjut sampai saat akhirnya Austin dan kawan-kawan jatuh dan tak bisa melawan Syahna lagi. Hingga akhirnya, Austin bangkit dan berkata kepada Syahna. . .

"Urusan kita belum selesai" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan Syahna dan Alfin diikuti Alex dan Leon.

            Saat Austin dan partner in crime nya pergi sudah agak jauh, Alfin angkat bicara.

"Lo ngapain ketemuan sama orang tanpa gue tau?! Dan tuh cowok siapa? Sampe-sampe ngajak berantem kek begini. Ada urusan apa lo sama tuh cowok?!!"

"Dari awal gue udah tau na, dari sejak istirahat tadi!, istirahat tadi lo telat datang pasti gara-gara tuh cowok kan? Terus lo dengan mudahnya ngomong dengan embel-embel ada hambatan"

"Kasih tau gue, lo ada urusan apa sama dia! Coba kalo gue ga dateng tadi, lo bakal jadi bubur, bakal babak belur, lebih parah dari ini!!" ucap Alfin marah-marah

Sepanjang Alfin berbicara, Syahna hanya diam menangis.

"M-maaf" ucap Syahna dengan nada kecil

"Gue ga bermaksud untuk bohongin lo atau apalah yang didalam otak lo, tapi gue cuma ga mau lo ikut campur permasalahan gue. Lo udah banyak bantu gue selama ini, dan untuk urusan Austin gue ga mau lo bantu gue. Biarin gue nyelesain masalah gue sendiri sama Austin" jelas Syahna

Alfin yang mendengar Syahna berkata seperti itu, langsung menyangkal perkataan Syahna.

"Hey, lo sadar ga sih kalo lo tuh cewek. Dengan lo berkelahi dengan dia otomatis lo bakal kalah, Austin cowok, tenaganya bakal lebih banyak daripada lo. Bersyukur lo tadi menang. Coba kalo besok-besok dia ngajak lo ketemuan lagi dan terjadi perkelahian kek tadi, dan gue ga ada, lo bakal abis na"

"Soal boongin gue, gue ga masalah kalo mau boongin gue kek, mau rahasia-rahasiaan sama gue kek, gue ga masalah. Tapi lo cerita na, cerita kalo ada yang jahatin lo. Cerita kalo ada yang bikin lo ga nyaman"

"Dan satu lagi. Lo bilang kalo lo ga mau gue ikut campur permasalahan lo, gue udah banyak bantu lo. Heh lo anak IPS tapi ga tau istilah 'manusia adalah makhluk sosial' ? Nih gue kasih tau. Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia tidak bisa hidup sendirian. Lo ada masalah gue bantu, karena lo makhluk sosial, pasti butuhin orang lain untuk mecahin masalah lo"

Setelah selesai berbicara, Alfin sontak menarik tangan Syahna dan mendekapnya.

"Ga usah pake mindset itu lain kali. Kalo ada apa-apa bilang, jangan hadapin masalah lo sendirian" ucap Alfin dengan nada pelan dipelukan Syahna

"Maafin aku ya" ucap Syahna masih dipelukan Alfin dengan memakai kata 'aku'

"Ya, gue maafin. Eh tapi, kalo sekarang kita pulang mama bakal khawatir" ucap Alfin melepaskan pelukan Syahna. Karena ga baik kan belum halal pelukannya lama-lama 🤩

"Oh iya, muka gue juga lagi kek gini kan" balas Syahna bingung

Alfin pun juga ikutan bingung, tapi jalan keluarnya tidak ada. Jalan keluar satu-satunya adalah jujur ke tante Eva bahwa Alfin dan Syahna tadi berkelahi dengan Austin.

"Yaudah lah na, ga ada jalan lain, boong sama orang tua dosa. Jadi yaa kita jujur aja. Jujur kalo kita tadi berkelahi" ucap Alfin pasrah

"Hmm, iya, ga baik boong sama orangtua. Tapi gue takut Fin, nanti tante Eva marah-marah lagi sama gue" balas Syahna

"Kalo mama marah-marah sama lo, gue juga ikut, sekalipun gue anaknya" ucap Alfin dan itu membuat jantung Syahna berdetak kencang.

"Yaudah, kita pergi dari sini" ucap Alfin lagi dan menarik tangan Syahna keluar.

—BERSAMBUNG—

Selamanya Cinta (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang