•14•

28 4 0
                                    

           Nama mamanya Syahna adalah Belinda Novelyn Hariwijaya. Sebenarnya nama aslinya hanya Belinda Novelyn saja tapi karena pakai nama suami jadi ditambah Hariwijaya.

           Mama Alfin turut sedih dengan apa yang dialami dengan Syahna. Dan mama Alfin pun mengajak Syahna untuk bicara berdua.

"Syahna, tante mau bicara" ucap mama Alfin

"Oh iya tante" jawab Syahna

Mereka pun pergi ke ruangan belakang atau di dekat kolam renang. Syahna heran kenapa mamanya Alfin mengajak dia bicara, pasti ada hal yang penting.

"Hmm, ada apa ya tan?" tanya Syahna bingung

"Sebelumnya, tante mohon maaf karena sudah tau masalah kamu. Tante boleh kasih saran ke kamu?" tanya mama Alfin

"Ga apa-apa tante. Boleh tan, silahkan, Syahna mah seneng kalo dikasih saran, hehe" jawab Syahna

"Sebaiknya, kamu dengarkan apa kata mama kamu. Mama kamu ingin kamu pulang kan? Pulang lah" ucap mama Alfin

"T-tapi tan, Syahna bukannya ga mau pulang. Syahna mau pulang kok sebenarnya, tapi Syahna takut. Takut mama bakal kayak dulu lagi. Ngebentak Syahna, mukul Syahna dan lainnya lah tan" jawab Syahna

"Iya. Tante tau apa yang kamu takutkan. Coba kamu pikirkan, mama kamu rela ke sekolah cuma demi nemuin kamu. Ga ada orang yang sampai segitunya kalau tidak ada hal yang penting atau hal yang ingin sekali dicapai. Mama kamu itu pasti ingiiiin sekali kamu pulang. Jika kamu ga mau pulang karena takut mama kamu bakal pukul kamu lagi pasti itu nggak mungkin Syahna. Mama kamu udah berubah Syahna" jelas mama Alfin

"K-kok tante tau? Dan seyakin itu kalo mama udah berubah?" tanya Syahna

"Yaaa tante kan seorang ibu, tante pasti tau apa yang diinginkan ibu jika anaknya jauh dari dia. Dia bakal berubah walau sedikit dari dia demi anaknya pulang atau berada di dekat dia" jelas mama Alfin

Syahna hanya membalas perkataan mama Alfin dengan senyuman yang lebar.

"Yaudah, tante hanya mau ngomongin itu. Kamu boleh kok ke kamar kamu sekarang" ucap mama Alfin

"Oke tan" jawab Syahna tersenyum.

           Syahna akhirnya pergi masuk ke kamarnya dengan hati yang tak karuan lagi.

"Duuuuuh kok gue kayak begini sih, ayo dong Syahna ambil keputusan. Lo mau ikut mama atau tetap sama keluarga Alfin disini"

"Gue sebenernya malu juga sih masa gue tinggal di rumah yang ga ada hubungan keluarga sama gueeee"

"Tapi kaloooo gue tinggal di rumah gue takut hal yang kemarin terjadi"

"Aghh! Huhhh! Astaghfirullah" ucap Syahna panjang lebar sambil marah-marah pada dirinya sendiri :)

Hari sudah larut tapi Syahna masih saja OVT a.k.a Over thinking tentang perkataan nama Alfin tadi.

          Waktu terasa cepat, hingga Syahna merasa Dia baru saja tidur tapi mengapa sudah pagi saja :). Akhirnya Syahna pun mempunyai mata panda karena ke-over thinkingnya tadi malam. *astaghfirullah Syahna.

"Lho? Syahna? Mata kamu kok item-item gitu? Kamu begadang ya?" tanya kak Shalvit

"Hmm i-iya kak" jawab Syahna sambil tersenyum tipis

"Jangan banyak begadang na" ucap kak Shalvit mengingatkan

Syahna kembali membalas perkataan kak Shalvit dengan senyuman.

Alfin yang melihat ada keanehan pada di sana sudah menebak Jika dia tadi malam begadang tapi over thinking.

             Syahna dan Alfin pun pergi ke Sekolah seperti biasanya. Sepanjang perjalanan mereka tidak melakukan percakapan sama sekali. Setelah sampai di Sekolah, Syahna dan Alfin pun langsung pergi ke kelasnya masing-masing.

             Dengan suasana lagi istirahat pun sana terus memikirkan apa yang sebaiknya dilakukan. Ikut Alfin atau nyokapnya. Saat ini Syahna benar-benar dilanda kebingungan. Ira yang melihat Syahna daritadi bengong melulu tidak ada aktifitas apapun itu langsung menegur Syahna dan sontak Syahna kaget.

"Woy!! Bengong aja lu" kata Ira

"Eh, hah! Maaf ra maaf" jawab Syahna kaget + canggung

Alfin yang melihat Syahna makin menjadi-jadi pun langsung membawa Syahna pergi dari meja kantin tersebut.

"Sini, ikut gue!" suruh Alfin

"Eh, ngapain" jawab Syahna

"Udah cepet!" ucap Alfin tegas

Syahna yang dipelototi pun langsung meng-iyakan perkataan Alfin. Akhirnya, Syahna ikut sama Alfin dan mereka pergi meninggalkan Ira, Aldo, dan Padli disana. Ira, Aldo, dan Padli pun bingung kenapa Alfin membawa Syahna pergi.

"Eh kenapa tuh si Alfin" ucap Padli

"Gue juga ga tau" jawab Ira

"Yaa pasti ada sesuatu lah, liat aja tadi si Syahna bengong gitu kek ada masalah. Tapi yang jelas kita ga boleh ikut campur urusan mereka" ucap Aldo

"He'em bener" jawab Ira

"Weeeyyy do, tumben-tumbenan lo jadi bijak kek begini. Biasanya juga engga HAHAHA" ucap Padli sambil tertawa terbahak-bahak

"HAHAHAHAHA LUCU SEKALI" jawab Aldo dengan nada meledek.

—BERSAMBUNG—

Selamanya Cinta (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang