Masih di kebun belakang, pak Darma merenungi apa maksud dari perkataan kakek tadi.
“Apa aku harus tanya Alfin lagi?” tanya pak Darma dalam hati
“Hmm, aku jadi ragu dengan perjodohan ini. Setelah apa yang dikatakan kakek tadi” ucap pak Darma
“Aghh Darma, ingat Darma ingat! Kamu yang dari kemarin selalu excited banget kan, tapi kenapa kamu tiba-tiba ragu” kesal pak Darma
“Ok. Aku tidak akan membatalkan rencana ini. Kamu udah setengah jalan Darma!” kata pak Darma
Pak Darma langsung pergi masuk ke dalam rumah dan meninggalkan kebun.
Keesokan harinya, kebetulan hari Senin ini adalah tanggal merah. Jadi, Alfin, Syahna dan Pamela masih bisa stay di Bandung.
Pagi-pagi sekali Syahna sudah mengenakan hoodienya, yaa karena cuaca disini sangat dingin berbanding terbalik dengan Jakarta. Syahna adalah tipikal orang yang tidak terlalu suka dengan baju-baju feminim, dia biasa menggunakan baju-baju kaos dan hoodie saja.
Saat ini, semuanya lagi menikmati masakan nenek. Tampak, Alfin lahap sekali. Ya, sudah berapa lama ia tidak memakan masakan neneknya itu.
Sudah selesai menikmati masakan nenek, Syahna pergi mengelilingi daerah sekitar rumah kakek dan nenek Alfin tersebut ditemani dengan mang Ujang.
“Halo mang” panggil Syahna tersenyum
“Eh si geulis. Aya naon, Ada apa manggil-manggil mamang?” tanya mang Ujang
“Hehehe, mang Ujang, masa manggil aja ga boleh” jawab Syahna
"Hahahaha, bukannya ga boleh atuh neng” balas mang Ujang
“Hmm ya ya. Gini Syahna mau keliling-keliling sekitar sini, tapi kan Syahna ga tau jalan hehe. Mau ga mang Ujang temenin?” tanya Syahna
“Kalo mang Ujang ada kerjaan gapapa kok, biar Syahna sendiri aja” sambung Syahna
“Halah, nemenin doang mah, mang Ujang bisa, mamang juga tidak ada pekerjaan” balas mang Ujang
“Kumaha urang dugi ka jambatan?” tanya mang Ujang
“Jambatan? Jembatan maksudnya mang?” tanya Syahna balik
“Nya eta, iya jembatan, jembatan gantung” jawab mang Ujang
“Yaudah yuk kesana” ajak Syahna
“Oke” balas mang Ujang
Mang Ujang dan Syahna pun pergi ke jembatan gantung yang ada disana.
Setelah menginjakkan kaki di jembatan gantung, Syahna baru pertama kali merasakan berada di atas jembatan gantung, ternyata begini rasanya.
“Wahh bagus juga ya ternyata jembatan gantung itu mang” ucap Syahna
“Hah? Kamu teh tidak pernah naik jembatan gantung?” tanya mang Ujang bingung
“Heheh, belum mang” jawab Syahna sedikit tertawa
“Iya pantas saja lah, kamu kan orang Jakarta. Di Jakarta mana ada jembatan gantung hahaha” balas mang Ujang tertawa.
Sedangkan di rumah kakek, Alfin kelabakan mencari Syahna. Alfin mencari ke seluruh penjuru rumah kakek, tapi tetap saja ia tak melihat batang hidungnya Syahna.
Melihat Alfin lagi mencari sesuatu, Pamela pun menanyakan apa yang sedang dicari sama Alfin.
“Alfin, kamu lagi cari apa?” tanya Pamela
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Cinta (SELESAI)
RomansaCinta Membuat ku berubah- . . . My first story! I hope you like it and don't forget to vote & add this story to your library! Thank you!