"Hallo, Syahna Mysha" ucap seorang dalam telpon tersebut. Syahna sontak terkejut dengan suara seorang laki-laki di telpon tersebut
"Suaranya. . . ." ucap Syahna dalam hati
"Hallo? Apa ada orang?" tanya seorang dalam telpon
Syahna kembali tenang, dan menjawab omongan orang yang di dalam telpon tersebut"Iya, saya sendiri" jawab Syahna
"Oh, langsung tepat sasaran ya. Masih kenal sama gue ga?" tanya seorang dalam telpon lagi
"Sorry, gue ga kenal sama lo, dan lo dapat darimana nomer HP gue?" jawab Syahna bohong
"Hm, masa sih lo ga kenal gue? Dari suara gue lo udah bisa ngenalin gue" ucap seorang dalam telpon memberi smirk
"Ga usah basa-basi deh ya. Sekarang intinya lo itu siapa, ada butuh apa lo nelpon gue" ucap Syahna menaikkan nada bicara
"Oke oke, sans kali. Gue Austin Wijaya" balas seorang dalam telpon memberikan smirk
Syahna melototkan matanya, ia seolah sedang berada dalam lingkaran hitam yang menakutkan baginya.
"Hallo? Masih ada orang kan? Oh ya, kita kan udah lama ga ketemu nih, bisa kali kita nanti ketemuan pas pulang sekolah" ucap Austin
"Di markas gue, lo pasti tau lah" kata Austin
"Gue ga terima penolakan. Itung-itung kita reunian" ucap Austin memberikan smirk
Setelah Austin menghentikan perkataanya, Syahna langsung mematikan teleponnya.
"Sialan tuh anak" ucap Syahna seraya memukul meja.
Sementara di kantin, Ira menunggu Syahna yang sangat lama datang ke kantin. Tak hanya Ira, Alfin pun merasakan hal yang sama.
"Eh guys! Syahna mana ya? Kok ga datang-datang dari tadi" ucap Ira
"Mungkin ada keperluan yang lain, jadi telat ke kantin" balas Padli
"Yaudah lah, nanti juga dateng, ya kali dia ga makan" ujar Aldo
"Tuh bener apa kata Aldo" ucap Padli
Sedangkan Alfin hanya mendengarkan teman-temannya berbicara seraya menunggu Syahna di kantin.
Tak lama, akhirnya Syahna pun datang.
"Hai, udah lama ya? Maaf ya, ada hambatan sedikit tadi" ucap Syahna membuka percakapan
Alfin heran dan bingung dengan sikap Syahna.
"Ada hambatan? Hambatan apa?" tanya Alfin dalam hati
"Yaudah lo mau pesen apa?" tanya Ira
"Yang enak apaan?" tanya Syahna balik
"Yaa disini mah makanannya enak semua" jawab Ira
"Hmm, favorit lo apa?" tanya Syahna lagi
"Favorit gue sih, mie ayam bakso" jawab Ira
"Oke, gue pesen itu aja" ucap Syahna
Syahna pun pergi ke tempat yang jual mie ayam bakso. Setelah beberapa menit, Syahna datang dengan membawa mie ayam baksonya. Akhirnya, Ira dan Syahna pun menyantap makanannya. Alfin, Aldo, dan Padli sudah dari tadi menyantap makanan mereka, bahkan mereka pun sudah selesai makan. Hanya saja Ira menunggu Syahna untuk makan bareng.
Waktu istirahat sudah selesai. Ira dan Syahna pun berjalan berdua menuju kelas masing-masing.
" Sampai jumpa besok lagi ya na" ucap Ira
Syahna tak mendengar apa yang dikatakan oleh Ira, sebab ia memikirkan bagaimana nanti ia bisa menemui Austin.
"Gimana ya, caranya agar gue bisa nemuin Austin, kalo gue kasih tau Alfin, Alfin pasti ga ngebolehin gue" ucap Syahna dalam hati
Sementara dengan Ira, ia tampak bingung. Ia merasa Syahna tak mendengar omongannya tadi.
"Na, Syahna" ucap Syahna menggoyangkan badannya Syahna
Syahna pun tersadar, bahwa ia sedang diajak bicara dengan Ira.
"Eh ya, sorry lo ngomong apa tadi?" tanya Syahna bingung
"Hmm, makanya kalo orang ngomong tuh didengerin. Gue cuma bilang sampai jumpa besok Syahna" jawab Ira
"Hehe, sorry. Oke, besok ketemuan di kantin lagi yak, gue masih mau makan mie ayam bakso tadi" ucap Syahna
"Hahaha, bisa jadi favorit lo tuh. Gue duluan ya na, bye!" ucap Ira meninggalkan Syahna
Sebelum Ira pergi menjauh darinya, Syahna langsung mencegat dan mengatakan. . .
"Eh Ra, tunggu bentar. Tolong bilangin ke Alfin kalo ga usah ke kelas gue nanti pas pulang sekolah, gue ada urusan sebentar. Gue nanti pulangnya naik ojol kok, tenang aja. Bilang kayak gitu ke Alfin ya Ra, please yaaa" ucap Syahna memohon
"Hm, yaudah deh, nanti gue kasih tau Alfin yak" jawab Ira
"Makasih yaa" ujar Syahna seraya memeluk Ira
"Sama-sama, yaudah gue ke kelas ya bye!" ucap Ira
"Bye!" jawab Syahna sambil tersenyum.
Saat di kelas XI MIPA 1, Ira menyampaikan pesan Syahna tadi kepada Alfin sebelum guru yang mengajar datang.
"Fin, tadi Syahna bilang ke gue kalo lo ga usah ke kelas dia nanti. Dia ada urusa diluar, dan dia nanti pulangnya naik ojol kok jadi bakal aman. Dan terus lo ga usah khawatirin dia, ok" ucap Ira
"Urusan apaan?" tanya Alfin
"Hmm, gue kurang tau juga sih. Dia cuma bilang kalo ada urusan sebentar" jawab Ira
"Oh gitu, thanks ya Ra" ucap Alfin
"Yoi bro" jawab Ira
Sedangkan didalam hati Alfin bertanya-tanya.
"Syahna kenapa sih? Kenapa harus bilang ke Ira, kenapa ga ke gue langsung tadi pas di kantin"
"Urusan? Urusan apa? Sepenting itu? Sampe ga mau gue ikut?"
"Pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Syahna"
"Ga bisa dibiarin nih, gue harus ngikutin Syahna diam-diam"
"Ya bener, gue harus ngikutin dia. Mana tau aja dia boong" ucap Alfin panjang lebar dalam hatinya.
Saat pulang sekolah, Syahna sengaja untuk keluar lebih dulu. Dan tidak menunggu Alfin. Ia takut kalo Alfin tidak membolehkannya menemui Austin. Langsung saja Syahna pesan ojol. Tanpa lama menunggu, ojolnya pun datang.
"SMA Dinamika Jakarta neng?" tanya om ojol tsb
"Iya om" jawab Syahna
Ojol tersebut pun langsung menancapkan gasnya dan pergi meninggalkan SMA Adiwangsa.
Sementara di satu sisi, Alfin pun juga pergi meninggalkan SMA Adiwangsa dan mengikuti Syahna secara diam-diam dibelakangnya.
—BERSAMBUNG—
![](https://img.wattpad.com/cover/260215863-288-k461144.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Cinta (SELESAI)
RomanceCinta Membuat ku berubah- . . . My first story! I hope you like it and don't forget to vote & add this story to your library! Thank you!