Setiap pagi memiliki awal yang baru, berkah baru, harapan baru. Ini hari yang sempurna karena itu pemberian Tuhan. Semoga hari ini penuh berkat dan penuh harapan untuk memulai.
Saat ini, keluarga Darma Fahrian sedang sarapan bersama. Tak terlupakan seorang Syahna disana.
Setelah selesai sarapan, Alfin dan Syahna pamit untuk pergi ke sekolah."Tante, om, Syahna pamit ke Sekolah dulu ya" ucap Syahna seraya mencium tangan pak Darma dan bu Eva
"Iya, jangan lupa makan rotinya ya" jawab mama Eva
"Ingat pesan papa ya! Jangan berantem-berantem lagi atau apalah itu yang membahayakan" ujar pak Darma
"Iya pa"
"Iya om" jawab Alfin dan Syahna bersamaan
Akhirnya, Alfin dan Syahna pun pergi.
Sesampainya di SMA Adiwangsa, Alfin mengingatkan Syahna jika dia hari ini ada rapat OSIS lagi.
"Syahna" panggil Alfin
"Hm?" jawab Syahna hanya dengan berdeham
"Hari ini gue ada rapat, jadi lo nunggu gue di kelas gue aja. Kek biasanya" ujar Alfin
"Iya deh" balas Syahna
Alfin dan Syahna pun berpisah. Alfin ke XI MIPA 1 dan Syahna ke XI IPS 4.
Selama proses KBM berlangsung, feeling Syahna tidak enak. Ia daritadi grasak-grusuk, duduk dengan tidak tenang.
"Duh, kok feeling gue ga enak lagi ya" tanya Syahna dengan nada kecil. Karena suasananya guru lagi menjelaskan didepan.
"Apa......... Austin mau datangi gue lagi?" jawabnya menduga-duga
"Ah udahlah" ucap Syahna seraya mengacak-acak rambutnya
Kembali Syahna mendengarkan apa yang dikatakan guru didepan.
Suasananya lagi ramai sekali di kantin. Suara bunyi sendok yang bergesekan dengan piring pun sangat mengganggu telinga. Dan juga baru 5 menit istirahat tapi meja kantin sudah penuh. Tidak ada lagi tempat untuk makan.
"Duh na, penuh banget gila" ucap Ira
"Iya nih. Gimana gue bisa makan roti gue. Mana gue udah laper lagi" jawab Syahna
"Sama" ucap Ira
Tiba-tiba saja, Ira melihat Alfin dan sahabatnya lagi makan di meja mereka. Ira ingin bergabung dengan mereka.
"Eh na, disitu ada Alfin, Aldo, sama Padli lagi makan. Kita gabung ke meja mereka kali ya?" tanya Ira
"Iya gabung aja. Daritadi nambah mulu nih yang makan. Udah kelaparan juga gue" jawab Syahna
"Yaudah yuk" ucap Ira seraya menarik tangan Syahna
"Yuk" balas Syahna
Dan mereka berdua pun pergi ke mejanya Alfin dan sahabatnya itu.
Saat di meja makan, Alfin, Aldo, dan Padli terkejut dengan Ira yang tiba-tiba muncul dengan meja mereka dipukul.
"HEH! KAGET GUE! LO YA RA" ucap Padli terkejut
"IYA WOY, UNTUNG GA TUMPAH NIH BAKSO GUE" oceh Aldo
"Eh, ngapain lo hah. Mukul-mukul meja segala. Lo ada masalah sama gue? Atau sama Aldo? Sama Padli? Untung ga ada makanan kita yang tumpah. Ngagetin aja" marah Alfin tapi tidak dengan nada ngegas seperti Aldo dan Padli
Bukan hanya Alfin dan sahabatnya saja yang kaget, tapi Syahna juga. Bisa-bisa Ira jadi "The Next Syahna" nih.
"Yeee, maaf maaf. Ga bermaksud ngagetin kok. Cuma minta bagi meja doang. Tuh liat, udah penuh semua. Boleh ya yaaa" ujar Ira
"Disini juga udah penuh" balas Aldo
"Lu ya do, balikin pena gue yang tadi lo pinjem" ucap Ira mengancam
Aldo pun kesal dan jengkel karena Ira meminta pena yang dia pinjam.
"Yaudah nih" ucap Alfin seraya menggeserkan badannya
"Padli geser dikit" ucap Alfin lagi
Padli mengindahkan perintah Alfin. Dan akhirnya, Ira dan Syahna mendapatkan meja untuk makan. Setelah Ira duduk, Ira langsung pergi ke mamang mie ayam bakso, makanan favoritnya di kantin.
Di sela-sela menikmati rotinya, handphone Syahna berbunyi pertanda ada yang meneleponnya. Tapi, Syahna bingung, nomor yang meneleponnya itu nomor yang tak dikenal.
"Nomor siapa nih?" tanya Syahna dalam hati
"Yaudahlah angkat aja" jawabnya lagi
Alfin heran kenapa Syahna mengangkat telponnya itu lama sekali.
"Eh, angkat kali" ucap Alfin
"Iya iya, nih juga mau ngangkat" jawab Syahna.
—BERSAMBUNG—
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamanya Cinta (SELESAI)
RomanceCinta Membuat ku berubah- . . . My first story! I hope you like it and don't forget to vote & add this story to your library! Thank you!