Sweet 25 | Bagian 18

1.6K 129 12
                                    

Now Playing | Kim Sejeong - SKYLINE

Semua akan baik-baik saja jika kamu percaya pada dirimu.

——

Bagian 18 | Everything Will be Okay

***


"... apa kalian ada request?" Tanya Tata. Ia baru saja menjelaskan design kantor baru pada karyawannya.

"Kayaknya udah lengkap deh, Miss," jawab Nolan.

Laras ikut menyahuti. "Iya, Bu. Udah bener-bener kaya dream office."

"Kurang apa lagi coba, Bu? Fasilitas lengkap, ada pantry, ada sofa bed, dapat makan siang dan snack. Udah kaya kantor didrama-drama korea banget kan," tambah Sisi. Memang harus selalu terselip kata Korea dari setiap kata yang terucap dari mulutnya.

"Kalau kalian ada request bisa hubungi saya secara pribadi. Pertemuan saya akhiri. Sam— eh, kalian bisa main ke rumah saya untuk melihat pembangunan kantor baru. Note! Jangan terlalu ramai. Terimakasih semuanya, sampai jumpa," ucap Tata mengakhiri meeting singkat dan dadakan hari ini.

"Sampai jumpa, Bu," balas semuanya.

"Miss Tata, kapan-kapan eike main. Kabarin kalau ada Mas Arash ganteng ya," ujar Nolan dengan nada genit saat menyebutkan nama Arash.

Tata tidak menghiraukannya, ia langsung menekan tombol selesai dan keluar dari aplikasi meeting online tersebut.

"Fyiuuuh ..." Dari nafasnya saja sudah terdengar kalau Tata lelah. Dan faktanya memang begitu. Ia benar-benar lelah mengurus semuanya sendiri. Biasanya selalu ada Reveninna yang membantu tapi-ah sudahlah.

"You can do it, Ta! Dengan atau tanpa dia, lo pasti bisa!" Ucap Tata untuk menyemangati dirinya sendiri.

Tok tok tok

Samar-samar terdengar ketukan pintu, mau tidak mau Tata yang sedang duduk di balkon harus beranjak untuk mengecek. "Siapa?" Tanyanya sembari berjalan.

"Bi Nanin, Non," jawab seseorang dibalik pintu.

Ceklek

"Kenapa?" Tanya Tata to the point.

"Ini tadi ada tukang pos, Non. Ada surat untuk Arsyinta Xabira Ananta," jelas Bi Nanin sembari memberikan surat tersebut pada Tata. "Benar kan itu teh nama panjangnya Non Tata?" Tanyanya memastikan.

Tata mengangguk sebagai jawaban, lalu mengambil surat yang diulurkan oleh Bi Nanin.

"Katanya dari luar negeri, Non. Iih menie keren pisan saya bisa pegang surat dari luar negeri," senang Bi Nanin lagi dengan accent sundanya yang kental.

"Bisa aja, Bibi. Saya tutup, ya?" Izin Tata ketika hendak menutup pintu. Meskipun Bi Nanin hanya pembantu di rumahnya, Tata masih memiliki sopan santun untuk menghormati yang lebih tua.

"Iya, silakan-silakan. Saya juga mau turun lagi."

"Surat dari siapa ya? Nggak mungkin Lav— astaga mulut gue!" Tata menampar mulutnya  pelan setelah tersadar dengan apa yang akan diucapkannya barusan.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang